2. Gadis masa lalu...

247 48 2
                                    

Gadis kecil

Tuan CEO

********

Selama di Mall, Nanda membelikan banyak pakaian dan keperluan lainnya untuk Azqaya. Begitu banyak toko yang di masukinya. Tak lupa, Dia selalu menggandeng tangan Azqaya kemana pun Ia melangkah.

Tak jarang banyak sekali wanita dan para gadis terpana akan ketampanan Nanda. Mereka kenal dan tahu, siapa sosok Nanda Nakarta.

Bahkan tak sedikit dari Mereka mencari perhatian dengan berpura-pura bersenggolan atau terjatuh di hadapan Nanda. Tapi apa reaksi Nanda? Tak ada sedikit pun reaksi sedih di rautnya. Hanya datar lah menjadi ciri khas dari Nanda Nakarta.

Hal itu membuat Azqaya kesal dan berulang kali mencibir. "Ck, tidak tahu malu!" Cibir Azqaya, tapi masih dapat di dengar oleh Nanda.

"Apa Kalian tak tahu malu mencari perhatian dengan suami ku!" Kesal Azqaya. Kekesalannya tak dapat di bendung lagi. Sedari Ia memasuki Mall besar ini, Dia tak dapat bernafas lega melihat kelakuan murahan para gadis itu.

Nanda juga merasa risih dengan perbuatan Mereka. Namun, Ia hanya diam memendam kekesalannya dalam hati.

Melihat apa yang di lakukan Azqaya, Nanda tersenyum tipis. Merasa bangga akan keberanian Azqaya.

"Dihh... Apaan sih? Emang apa yang bisa di banggakan dari Lo? Ha? Lo jelek, dan kampungan. Gue sampai heran, deh. Jangan-jangan Lo pakai jampi-jampi yah buat mendapatkan Tuan Muda Nakarta!" Tuding seorang gadis berpakaian seksi di hadapan Azqaya.

"Ck, buat apa Gue make begituan! Gue di pilih jadi istrinya karena Gue cantik di mata nya"

"Astaga! Lo pedenya tingkat dewa, yah? Eh, Lo sadar gak sih. Lo itu bagaikan langit dan bumi jika di bandingkan dengan Tuan Muda Nakarta! Kasta Lo Rendah!" Gadus itu menekan akhir katanya.

"Jadi, mending Lo sadar diri aja, yah!" Hina gadis itu mendorong tubuh Azqaya.

"Awwhh!!" Azqaya terdorong beberapa langkah. Dengan cepat Nanda menangkap tubuh Azqaya.

Tangannya bergetar marah, rahangnya mengeras. "Beraninya Lo menyentuh istri Ku!" Murka Nanda. Tempramennya seketika naik. Ingin segera Nanda menghajar gadis sombong itu, namun Nanda di buat terkejut dengan apa yang di lakukan Azqaya.

"Kurang ajar!" Azqaya bangkit dari dekapan Nanda. Langsung melayangkan tendangan keras pada perut gadis itu.

"Brukkk!!" Gadis itu terpental beberapa meter. Kekuatan Azqaya tidak dapat di bendungya. Kekuatan Azqaya bukan seperti kekuatan wanita, melainkan pria.

Sungguh Azqaya sangat benci jika Dia rendahkan seperti itu. Setinggi apapun jabatan atau kasta seseorang, jika sudah berani merendahkannya. Maka orang tersebut akan melebur dengan kesombongan-nya sendiri.

"Shhhh..." Ringis gadis itu.

Azqaya berjalan beberapa langkah, di pandangnya tubuh gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Azqaya berdecak, "Ck, sejelek-jeleknya Gue, tapi gue masih punya harga diri. Gak seperti Lo! Murahan!" Maki Azqaya menarik rambut gadis itu dengan kasar.

Tiara, gadis itu berusaha melepaskan genggaman tangan Azqaya. "Lepaskan, sial*n Lo!" Umpatnya.

"Lihat! Kita bisa menilai, siapa yang sesungguhnya murahan di sini!" Azqaya menunjukkan banyak bercak merah di leher Tiara. Bekas itu masih terlihat baru.

"Menjijikan!" Hina Azqaya murka. Emosinya tak terkontrol.

"Ck, ya kali preman di lawan. Tumbang kan, Lo! Untung Lo gak matin Gue buat."

Gadis Kecil Tuan CEO[Hiatus]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt