Partner | Mark Lee

15. telur dan roti panggang

Sinar matahari muncul dan menghalangi pengelihatan Mark, Mark bangun dari tidurnya dan melihat sekitarnya

Tempat tidur di sebelah nya sudah kosong yang menandakan Mina sudah bangun

Mark lalu berdiri dan keluar dari kamarnya, di atas Mark bisa melihat Mina yang sedang membantu ibu nya memasak

"Biar aku aja ma" kata Mina lembut lalu ia memotong wortel yang sudah di cuci bersih

"Hari ini kita masak sup ayam, karena Mark suka banget sama sup ayam, gak tau juga kenapa" kata ibu Mark dan Mina hanya tertawa kecil

"Ini udah ma" ucap Mina lalu ia memberikan potongan wortel yang sudah di potong kecil-kecil

Tak lama Mark datang ke dapur dan menyapa ibunya

"Pagi maaa" ucap Mark

"Mandi sana Mark" balas ibunya

"Nanti ahhh" balas Mark

"Gak malu kamu diliatin calon kamu" ucap Ibu Mark dan Mina hanya bisa mematung di tempat, ia lupa bahwa ia dan Mark akan menjalin sebuah rumah tangga

"Iya iyaa, ini Mark mandi" ucap Mark lalu ia pergi

"Tolong di wajari ya Min" balas ibu Mark dan Mina hanya tertawa canggung

~

Mark dan Mina akhirnya pulang dari rumah Taeyong dan pulang di kerumah mereka

Kali ini Mark yang menyetir, Mina Yang sedang fokus dengan handphone nya mendadak terkejut ketika Mark berkata bahwa ia berterima kasih

"Thank you for anything" ucap Mark sambil fokus mengemudi

"Iya sama-sama" balas Mina

"Mau kemana?" Tanya Mark lalu Mina menatap bingung

"Pulang lah, mau kemana lagi?" Tanya Mina

"Kirain aja Lo mau jalan-jalan" balas Mark

"Nanti saja, saya tidak punya waktu" ucap Mina

"Sibuk ngapain Lo?" Tanya Mark

"Saya harus mengumpulkan informasi dimana bukti-bukti itu" balas Mina sambil terfokus dengan handphone nya

Matak lalu menengok handphone Mina dan mulai bertanya

"Siapa yang Lo chat?" Tanya Mark

"Jeno" balas Mina, mendengar itu Mark sedikit kesal dan mentem mendadak mobil nya di lampu merah

"Kamu itu bisa menyetir gak si?" Tanya Mina

"Gua gak sengaja" balas Mark lalu ia kembali menatap Mina

"Apasi yang kalian berdua omongin?" Tanya Mark lagi

"Katanya Aeri sudah siuman jadi saya ikut senang" balas Mina

"Kapan ya ayah juga siuman?" Kata Mina lagi dan Mark hanya bisa diam

Sampai di kediaman mereka Mina dan Mark keluar dari mobil dan melakukan aktivitas mereka masing-masing hingga malam tiba

Mark terlihat sibuk di dapur sekarang entah apa yang ia lakukan, Mina yang kebetulan selesai mandi lalu menghampiri Mark

"Kamu sedang apa?" Tanya Mina

"Gua?, Masak lah" jawab Mark

"Saya kira kamu tidak bisa memasak, yasudah saya ijin pergi" balas Mina dengan handuk yang ada di tangannya

"Woy pengacara!" Panggil Mark lalu Mina menengok

"Bisa-bisanya Lo percaya gua bisa masak, bantuin gua sini!" Ucap mark dengan telur yang hancur hasil karyanya

Mina yang melihat itu bisa menghela nafasnya dan melempar handuk setengah basah itu ke sofa dan melangkah ke dapur untuk membantu Mark memasak

"Kamu ingin memasak apa?" Tanya Mina

"Gua rencananya mau masak telur mata sapi di atas roti, terus telurnya malah pecah jadi hancur deh" ucap Mark

Mina lalu mengambil alih teplon, meletakkan beberapa mentega di atas telpon dan memecahkan telur lalu menambahkan garam dan beberapa lada untuk menambah citra rasa

Mark juga menyuruh Mina untuk memasak satu buah telur lagi, awalnya Mina berpikir bahwa Mark itu rakus dengan memakan dua telur sekaligus tapi nyatanya untuk dirinya sendiri

"Kenapa kamu gak bilang saja kalau telur ini untuk saya" kata Mina sambil meletakkan telur yang sudah matang di atas roti yang sudah di panggang oleh Mark

"Gua gengsi" balas Mark sedangkan Mina tertawa kecil

Sekarang telur dan roti panggang telah menjadi menu makan malam mereka, saat Mark meletakkan rotinya di atas meja tak sengaja kuning telur nya pecah

"Yahh kuning nya pecah" kata Mark sambil melihat telurnya

Tamba ada suara yang keluar dari mulut Mina, Mina lalu menukar rotinya dengan milik Mark

Mark yang kaget mendadak bertanya

"Emang gak papa?" Tanya Mark

"Gak papa, makan saja" ucap Mina lalu ia duduk di kursi berhadapan dengan Mark