05. Lantai 23

13 2 0
                                    

Mina mendarat kan pantatnya di sofa rumahnya bersama Mark dan merenung sejenak

"Owlhh jadi itu Yeri?"

"Anak Kim Heechul" ucap Mina lalu ia menyandarkan kepalanya

"Anak yang bakal menjadi penerus pemilik apartemen the Kim big tree"

Mina menutup matanya entah kenapa rasa ngantuk menyerang nya, akhir-akhir ini ia memang sulit tidur karena mungkin dirinya tak terbiasa dengan suasana Korea

Mina lalu menutup mata nya dengan tenang

"Apa yang harus aku lakukan untuk bisa mendapatkan bukti-bukti itu?" Tanya Mina pada dirinya sendiri meskipun matanya masih terpejam

"Bagaimana dengan menyewa salah satu kamar disana?"

"Atau beli?"

"Akh pikirkan itu nanti" ucap Mina memotong pembicaraan yang ada di kepalanya

•••

"Ngapain Lo tadi ke kantor gua?" Tanya Mark ke Mina yang sedang memainkan ponselnya nya di sofa

"Kamu buta?" Balas Mina

"Ckk, Lo gak ngomong macem-macem kan sama Yeri?" Ucap Mark

"Saya selalu bilang kalo saya suruhan orangtua kamu setiap kali bertemu dengan orang yang kamu kenal" balas Mina lagi lalu ia berdiri dan mengambil tas nya, Dengan setelan Hoodie dan kacamata nya

"Mau kemana lo?" Tanya Mark

"Saya mau Minum" balas Mina

"Jangan pulang lambat dan jangan mabuk" ucap Mark mengancam

"Saya gak merepotkan seperti anda pengusaha" kata Mina lalu ia melangkah pergi

"Ah shit"

•••

Menghibur dirinya dengan beberapa kaleng bir itu sudah cukup bagi Mina, ia juga membeli beberapa cemilan untuk dirinya di sebuah supermarket terdekat

Setelah mendapatkan hal yang ia mau, Mina mengantri untuk membayar barang-barang yang ia beli, tapi entah mengapa lelaki yang ada di depannya ini terlihat mengikis kantung nya dan mencari sesuatu

"Duh dompet gua ketinggalan lagi" ucap lelaki itu pelan tapi Mina bisa mendengarnya

Mina lalu melewati lelaki itu dan memberikan barang nya pada kasir

"Tolong gabung barang saya sama barang dia ya" ucap Mina lalu kasir itu mengangguk

Setelah tau total belanjaannya Mina dan lelaki tinggi itu, Mina lalu membayar dan memberikan barang belanjaan itu pada lelaki tinggi itu

"Ini belanjaan kamu" kata Mina

"Aduhh maaf banget ngerepotin, nanti gua ganti ya" ucap lelaki itu

"Tak perlu, anggap saja hadiah" balas Mina dan ia duduk di kursi depan supermarket

Dan lelaki itu mengikuti nya

"Apa kita pernah bertemu?" Tanya Lelaki itu dan Mina menatap nya sambil berpikir sejenak

"Ah!!, Kamu suruhan bang Mark itu kan?" Ucap Lelaki itu dan Mina hanya menghembuskan nafas nya dan mengangguk pelan

Lelaki itu duduk dan menjulurkan tangannya

"Kenalin gua Jeno temen nya bang Mark" lalu Mina menyambut juluran tangan itu

"Salam kenal, saya Mina" balas Mina dan Jeno mengangguk

"Lo sama bang Mark seumuran?" Tanya Jeno basa-basi

"Tidak, saya lebih muda dari dia 1 tahun" balas Mina lalu ia membuka bir nya dan memberikan 1 bir juga pada Jeno

"Berarti kita seumuran dong" ucap Jeno

"Btw makasih bir nya, plus sama belanjaan gua si" kata Jeno lalu Mina mengangguk

"Waktu itu bang Mark ngajak kami buat ketemu di bar pas dia selesai nge-date sama pacarnya, karena dia punya masalah ternyata dia cerita ke kita kalo dia dijodohin sama pengacara dan berakhir dia minum sampe mabok"

"Lo pengacara yang di maksud itu kan?" Tanya Jeno

"Kamu gak perlu tau" balas Mina

"Jujur deh Lo sama gua" kata Jeno

"Saya tau tentang perjodohan itu, tapi saya sulit untuk buka suara" balas Mina

"Why?"

"Tidak penting untuk kamu" balas Mina lalu ia berdiri untuk beranjak pergi

"Tunggu!!" Cegah Jeno lalu Mina berbalik menatap Jeno

"Ni Nomor gua, ayo kita ketemu lain kali"

•••

Mina melangkahkan kaki nya di sebuah apartemen termewah di kota Seoul, melihat sekeliling dengan jas hitamnya

"Selamat datang di apartemen the Kim big tree, ada yang bis saya bantu?" Tanya pelayan Yang ada di apartemen itu

"Apa ada kamar atau ruangan yang kosong di apartemen ini?, Saya ingin membeli salah satu kamarnya" ucap Mina

"Tentu ada nyonya, kamar yang kosong ada di lantai 17, 20, 23, dan juga 30, silangkan di pilih" ucap pelayan itu lalu ia memberikan beberapa gambar kamar di apartemen itu

"Saya memilih kamar yang ada di lantai 23"

Partner | Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang