Seminggu ini anak kelas 10 & 11 libur dikarenakan anak kelas 12 mulai Ujian Nasional.
Jadi gue yang tadinya mau tenang-tenang aja malah jadi engga bisa karena katanya Wonyoung mau main ke rumah.
Sesampainya dia, ternyata bukan hanya Wonyoung tapi juga Haruto dan Jungwon.
"Gue gatau ni orang maksa banget ngikut, usir aja Cha." keluh Wonyoung sembari melipir masuk ke rumah gue.
"Ni cebol juga katanya mau ikut-ikut aja." keluh Haruto kemudian masuk ke rumah.
Sekarang gue berdua sama Jungwon, pria itu diam saja sembari menatap gue.
"Kangen," ucapnya pelan.
Gue menghembuskan nafas sebelum akhirnya menjawab, "Won, jangan kaya gitu."
"Gue beneran kangen."
"Jangan kaya gitu lagi, kita ketauan kak Sunoo." ujar gue sedikit membentak kemudian masuk kedalam rumah di ikuti Jungwon.
Pria itu diam saja ketika gue berkata seperti itu.
—oOo—
"Lapeeerr." rengek Haruto seperti biasa.
"Mau masak mie?" tawar gue sebagai tuan rumah.
"Mauuu," seru Haruto.
"Gue juga mau!!!" seru Wonyoung. "Tapi mienya setengah aja ya Cha, lagi diet gue."
Gue mengangguk dan lekas beranjak menuju dapur untuk memasakkan teman-teman gue mie instan.
Lagi merebus mienya, tiba-tiba Jungwon dateng, pria itu berdiri di samping gue.
"Mau gue bantu gak?" tanyanya.
"Gak usah,"
Pada akhirnya Jungwon duduk di meja makan sembari memandangi gue yang sedang memasak mie itu.
"Berarti sekarang udah 6 bulan ya?" tanya Jungwon.
Gue yang mengerti apa yang dimaksudnya itupun menjawab dengan singkat.
"Ya,"
"Masih gak kelihatan," katanya.
Gue menaikkan alis gue tidak mengerti yang Jungwon bicarakan.
"Jujur aja, lo sebenarnya gak mau ngelahirin anak itu 'kan?" ujarnya tiba-tiba yang membuat gue yang tadinya sedang mengaduk mie di panci itu segera terdiam.
"Kak Sunoo maksa lo buat lahirin anak itu?" ujarnya lagi.
"Jangan sok tau!"
Gue cepat-cepat mengangkat mie tersebut, menaruhnya di piring kemudian pergi meninggalkan Jungwon begitu saja.
—oOo—
Semalaman gue jadi gak bisa tidur karena kepikiran omongan Jungwon.
Dengan pelan gue mengelus perut gue, kemudian berkata,
"Didut, mama sama papa mau kamu, jadi kamu enggak perlu ngumpet-ngumpet lagi." ujar gue pelan.
