23 • ketahuan

733 117 12
                                    

Salah satu alasan kenapa gue sempat ingin menggugurkan kandungan gue adalah karena gue masih mau menikmati masa muda gue.

Masih mau sekolah, masih mau jalan-jalan bareng Wonyoung ketika pulang sekolah, dan masih ingin belajar yang keras untuk masuk Universitas impian.

Juga, gue masih ingin naksir orang lain selain kak Sunoo...

Lagi diem sambil mikirin ini itu, pintu kamar gue diketuk oleh seseorang.

"Cha,"

Itu suara kak Sunoo.

Gue yang terkejutpun segera beranjak berdiri dan membukakan pintu kamar.

"Aku mau ngomong sesuatu," kata kak Sunoo.

Gue mengangguk, mempersilahkan kak Sunoo masuk ke kamar gue dan menutup pintu.

"Kenapa kak?" tanya gue, sedikit takut dengan apa yang akan kak Sunoo katakan.

Namun bukannya segera mengatakan apa yang ingin ia katakan, kak Sunoo malah diam saja yang membuat gue semakin penasaran dan juga takut.

Sampai pada akhirnya pria itu bersuara,

"Kamu udah engga sayang aku ya?" tanyanya, pelan.

"Kok kakak mikir gitu?" tanya gue.

"Aku tadi lihat kamu," katanya, yang membuat gue semakin takut akan apa yang ia katakan setelahnya.

"T-terus?" tanya gue dengan tidak tahu malunya.

"Aku lihat kamu sama Jungwon, dikelas, setelah jam pulang sekolah." katanya yang membuat gue lemas.

Saking lemasnya gue tidak membalas omongan kak Sunoo, sampai akhirnya pria itu bersuara lagi.

"Aku minta maaf ya kalau aku ada salahnya, atau kalau aku kurang, atau kalau kamu udah engga sayang sama aku lagi." katanya panjang lebar, kemudian meraih tangan gue. "Tapi kita udah ada didut."

"Kak..." panggil gue lemas. "Maaf.."

Air mata sudah berkumpul di pelupuk mata gue.

"Aku bukannya mau buat kamu nangis." katanya sembari memeluk gue yang sudah terisak.

"Kakak sendiri," kata gue disela-sela tangisan gue. "Kakak bilang sibuk sama persiapan Ujian tapi kakak malah jalan-jalan sama kak Jiheon."

"Jadi karena itu?" tanyanya yang membuat gue bingung. "Karena itu kamu jadiin Jungwon pelampiasan, karena kamu marah sama aku dan Jiheon?"

Sebenarnya nggak.

Gue tidak pernah ada niat ataupun pikiran untuk menjadikan Jungwon pelampiasan.

Tapi karna keadaannya sudah begini, mau tidak mau jadinya gue menganggukan kepala.

"Aku sama Jiheon cuma teman," katanya. "Nggak lebih."

Gue diam.

"Aku sama Jiheon gak ciuman." tegasnya.

"Terus sekarang gimana?" tanya gue dengan tidak tahu malunya(2). "Kakak mau putus?" tanya gue.

"Aku yang harusnya tanya kamu," kata kak Sunoo. "Kamu mau putus?"

Gue menggelengkan kepala.

Gimanapun juga gue udah hamil anak kak Sunoo, dan dia pun sudah berjanji akan bertanggung jawab.

Kak Sunoo bukannya marah tapi malah beralih memeluk gue sembari menepuk-nepuk pundak gue pelan.

"Lain kali jangan kaya gitu lagi ya.." katanya lirih. "Kalau kamu marah sama aku, langsung bilang ke aku, jangan bertindak impulsif yang bisa merugikan diri kamu sendiri."

Gue pun menganggukan kepala mendengar ucapan kak Sunoo.

Walau sebenarnya gue engga bisa berjanji bakal ngelakuin yang kak Sunoo omongin.

young dad • kim sunooUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum