18 • nebeng

725 148 30
                                    

"Maaf ya aku engga bisa anter kamu pulang hari ini, soalnya ada PM."

Jam istirahat kedua kak Sunoo dateng ke kelas gue untuk memberitahukan hal tersebut.

Gue menggelengkan kepala.
"Gapapa kok kak, aku bisa naik ojek online." jawab gue.

"Beneran gapapa?" tanyanya.

Dan kali ini gue mengangguk, "beneran kok, dulu sebelum pacaran sama kakak juga aku selalu naik ojek online."

"Aku gak tega," kata kak Sunoo. "Sekarang 'kan kamu engga sendiri." katanya melirik perut gue.

Gue diem.

"Aku 'kan udah janji sama Ayah kamu buat jagain kamu, aku engga mau ingkar janji." katanya lagi.

"Y-yaudah, terus solusinya gimana? Aku nungguin kakak PM gitu?" keluh gue, kemudian menggelengkan kepala. "Aku gamau."

Kak Sunoo menghela nafasnya, kemudian berpikir sejenak.

"Bareng Wonyoung aja gak bisa?" tanya kak Sunoo. "Dia bawa mobil 'kan?"

"Kadang bawa, kadang engga." jawab gue asal, soalnya memang Wonyoung gak selalu bawa mobil.

"Kalau dia bawa kamu bareng dia aja, kalau dia engga bawa kabarin aku nanti aku izin guru untuk anter kamu pulang dulu."

-oOo-











"Yaaaah Cha," kata Wonyoung. "Gak bawa gue, gue aja mau nebeng Haruto."

"Kalian berdua pacaran?" tanya gue.

"Najis," jawab Wonyoung singkat.

Gue tertawa sebelum akhirnya menjawab.
"Yaudah deh, gue naik ojek online aja."

"Beneran gapapa nih? Lo mau gue cariin tebengan gak?" tanya Wonyoung.

Gue menggelengkan kepala, setelahnya Wonyoung pamit ke parkiran untuk pulang sama Haruto dan gue jalan ke depan sekolah untuk memesan ojek online.

Kenapa gak ngabarin kak Sunoo? Karna gue gak enak kalau dia sampai harus izin ke guru demi nganter gue doang.

10 menit berlalu.

Entah karena emang lagi jamnya pulang sekolah, jam makan siang atau entah karena apa tapi gue belum dapet driver.

Gue menjongkok, capek berdiri.

Sampai tiba-tiba saja ada sebuah motor berhenti tepat di depan gue, gue mendongakan kepala.

"Lo ngapain? Gak pulang?" tanya Jungwon.

Gue pun berdiri, kemudian menjawab. "Gak dapet ojek."

"Gak bareng kak Sunoo?" tanyanya lagi.

Gue menggeleng.
"Kan anak kelas 12 udah mulai PM."

"Yaudah bareng gue aja sini." tawar Jungwon, menepuk-nepuk kursi kosong dibelakangnya.

Tolak. Tolak. Lo gak boleh begini ke kak Sunoo. teriak gue dalam hati.

Tapi mulut gue malah menjawab, "boleh?"

"Ya boleh, boleh banget." kata Jungwon sambil nyengir.

"Yaudah deh, makasih ya."

Gue beranjak naik ke jok belakang motor Jungwon sebelum akhirnya pria tersebut melajukan motornya.

-oOo-









"Makasih ya, Won." ujar gue sesampainya di rumah dan turun dari motor Jungwon.

"Yoi sama-sama." kata Jungwon.

Gue berdiri untuk menunggu pria itu melajukan motornya, tapi pria itu malah memanggil gue,

"Cha,"

"Ya?"

"Gue udah gaada kesempatan lagi ya buat sama lo?" tanya Jungwon.

"Ya... gaada?" jawab gue mengingat sekarang gue sedang HAMIL anak kak Sunoo.

"Lo yakin bakal lahirin anak itu?" tanya Jungwon.

Gue diam, kemudian teringat diri gue di sebelum-sebelumnya yang sempat ingin menggugurkan anak di kandungan gue saat ini.

"Ya iya." jawab gue lagi.

"Berarti lo udah siap buat kehilangan masa muda lo?"

young dad • kim sunooWhere stories live. Discover now