"Iyaaa sayang?" balas Ata tak kalah halus.

"Saya suka komandan."

Satu kalimat itu mampu membuat Ata tercekat, dan tak lama senyuman tulus tercetak di wajah nya. Sungguh dia tidak menyangka gadis itu akan confess di waktu seperti ini, Ata -ah bagi Ata ini seperti mimpi.

"Saya suka semua tentang komandan. Saya suka cara komandan negur saya kalo saya salah, saya suka setiap komandan ingetin saya makan, Saya suka denger suara komandan yang nenangin buat saya. Saya suka bersandar di bahu komandan," kata Fio menatap lurus ke pemasangan di depannya, tanpa dia tau saat ini sang komandan tengah mengontrol detak jantung nya yang tidak bisa di kondisikan.

"Ndaaan..." panggil Fio lagi, seperti nya dia tidak akan pernah bosan memanggil suaminya.

"Hmmm? Kenapa sayang?" balas Ata setelah sempat ngebug beberapa saat.

"Jangan kemana mana ya?" Gadis itu mengangkat wajahnya menatap suaminya.

Sang suami pun menunduk menatap mata Istrinya, menatap manik mata indah itu dalam. berusaha mencari keraguan di sana, namun kali ini dia tidak menemukan nya. Tatapan itu sarat akan kejujuran, dan ada kehangatan di sana.

"Saya ga akan kemana mana sayang, seperti yang saya bilang tadi. Kamu adalah kekuatan saya, bahkan lebih dari itu kamu adalah jiwa saya. Gimana bisa saya jauh dari kamu?" balas Ata seraya mengusap lembut kepala Fio yang bersandar di pundaknya.

"Janji ya Ndan?" Gadis itu mengulurkan kelingking nya di hadapan Ata.

Pria itu terkekeh di buatnya nya, tapi dia tetap menuruti permintaan mengikat janji ala ala anak kecil itu dengan menautkan kelingkingnya di kelingking Fio."Iyaaa janjii." 

Lalu pria itu mencium puncak kepala istrinya dengan gemas, dan memeluk nya hangat. "Terimakasih ya? kamu udah buka hati kamu buat saya," ujar sang komandan

"Makasih juga buat semuanya Komandan," balas Fio.

Cinta nya akan jadi milik saya? Iya. bentar lagi, Batin Ata

Rasa nyaman ini artinya apa? gue udah cinta sama komandan Ata ya?
Batin Fio

****

"Lo mau nanya apa sih? dari tadi muter muter," kesal gadis berambut panjang coklat itu seraya menatap sahabatnya dengan jengkel.

Sedangkan yang di tatap hanya nyengir lebar, sambil menyesap lemonade nya. "Sebenernya gue cuma mau nanya satu sih," kata Fio.

"Apaaa? buruan! gue mau dating nih bentar lagi," balas Cleo seraya menunjuk jam tangan nya

Fio menghela nafas gusar, "Ck Lo mah! sekali kali doang gue minta waktu lo susah amat kaya pejabat."

"Masa lo lebih milih cowo daripada sahabat Lo ini," ucap Fio pura pura merajuk pada sahabatnya itu.

Cleo hanya memutarkan bola matanya malas, dia hafal betul kelakuan Fio sejak dulu. Sahabatnya itu memang selalu dramatis, dan kalau ada mau nya aja kaya gini, menye menye. "Iyaaa Fiorenzaaaaa, Yaudah makanya buruan apaaaa? masalah nya apaaa?" ujar Cleo berusaha sabar.

"Hehehe..." Lagi lagi Fio hanya cengengesan ga jelas membuat Cleo ingin menimpuk wajah menyebalkan itu, tapi dia tidak mau menerima resiko di Dor oleh suaminya yang Seorang Komandan polisi.

"Bangke! Jangan sampe gue tampol ya Lo?" Kali ini Cleo benar benar naik darah.

Sebenarnya Fio ingin menyampaikan nya, tapi dia bingung gimana. Demi apapun saat ini Cleo benar benar bingung, dengan perasaan nya, dengan dirinya sendiri dan dengan isi kepalanya yang seminggu ini hanya ada nama Ata Ata dan Ata.

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Where stories live. Discover now