Bab 1

39 10 2
                                    

Selamat membaca♡

*****

Jari Algara bergerak lincah pada keyboard laptopnya. Ia mengetik kata demi kata hingga membentuk banyak kalimat. Algara menyandarkan punggungnya pada kursi belajarnya. Laki-laki itu memijit pangkal hidungnya dan memejamkan matanya untuk meredakan pusing yang menyerangnya.

"Ngetik apa Gar?" Algara terlonjak kaget mendapati Kinara yang berdiri di belakangnya dengan cengiran khasnya.

"Bukan apa-apa" balas Algara yang kemudian menutup laptopnya.

"Ada apa? Tumben kesini." tanya Algara.

"Kenapa? Ngga boleh?" Kinara menghempaskan dirinya pada kasur Algara.

"Gabut Gar, ngapain ya?"

"Kerjain tugas gue nih."

"Skip." Kinara berdecak yang membuat Algara terkekeh kecil.

"Ra." panggil Algara.

"Apa?"

Algara terdiam beberapa saat membuat Kinara menatapnya dengan penasaran.

"Bikinin gue mie dong."

Kinara melempar bantal ke wajah Algara karena kesal. Kinara sudah sangat penasaran tetapi Algara malah mengerjainya. Algara tergelak melihat Kinara yang kesal. Senang sekali mengerjai gadis itu.

"Lo mah gitu, bikin gue penasaran aja." kesal Kinara.

"Lo kan kemarin abis makan mie Gar, masa makan mie lagi sih. Gue aduin lo ke tante Hani."

"Bercanda Raaa..."

"Makan mie itu ngga sehat Gar, jangan kebanyakan makan mie."

"Iyaa bu dokter Kinaraa."

Kinara tersenyum mendengar Algara menyebutnya bu dokter. Cita-cita Kinara itu menjadi dokter yang dapat membantu banyak orang. Cita-cita itu hadir karena Papa Kinara sangat menginginkan putrinya menjadi seorang dokter. Tapi belum sempat mimpi Papanya itu terkabul, Papa Kinara sudah lebih dulu meninggalkan dunia. Meninggalkan Kinara yang masih sangat membutuhkan kasih sayangnya. Meninggalkan Mama yang sangat mencintainya.

"Suatu saat, gue bisa ngga ya jadi dokter? Gue takut mengecewakan Gar." Kinara menerawang jauh menatap jendela kamar Algara yang terbuka.

"Bisa, lo pasti bisa. Selama lo berusaha untuk mewujudkan mimpi itu, lo pasti bisa Ra. Ada gue yang akan selalu nemenin lo, ada tante Kinan dan almarhum om Andra yang selalu doain lo, dan masih banyak orang-orang yang dukung lo. Jangan takut untuk mengecewakan Ra, karena bagaimanapun hasilnya kita akan selalu merasa bangga."

Kinara merasakan perasaan hangat menjalar pada dirinya. Matanya berkaca-kaca. Gadis itu kemudian berjalan mendekati Algara dan menghamburkan diri memeluk Algara.

"Makasih Gar."

Algara tersenyum, laki-laki itu kemudian mengusap punggung Kinara dengan lembut. Banyak doa dan harapan yang Algara berikan agar gadis dalam pelukannya ini tumbuh dengan baik, tumbuh menjadi seseorang yang kuat.

*****

Algara menatap Kinara dengan perasaan dongkol.

"Enak banget hujan-hujan gini makan mie." Kinara menyeruput kuah mie nya dengan nikmat.

Setelah sesi curhat selesai, Kinara beranjak meninggalkan kamar Algara. Katanya gadis itu lapar dan akan mengambil beberapa cemilan di dapur. Tapi hingga beberapa menit Kinara tak juga kembali membuat Algara memilih untuk menyusul gadis itu. Dan ternyata Kinara sedang asyik makan mie instan. Sungguh gadis menyebalkan!!

ALGARANAWhere stories live. Discover now