CHAPTER 1 : PROLOG

Start from the beginning
                                    

"Mau makan apa?" tanya Ata dengan tabah.

Pertanyaan yang membuat Fiorenza mengerutkan keningnya heran, apa apaan ini? kenapa komandan itu jadi perhatian begini?

Tapi bukankah itu perhatian biasa yang di berikan seorang suami kepada istrinya? jadi kenapa Fio heran? siap yang aneh sebenarnya di sini.

"Ngga mau apa apa," jawab Fio.

"Kamu harus makan," kata pria itu dengan nada lembut dan dalam.

"Saya ngga mau makan," tegas Fio dengan menekankan setiap kata katanya.

"Nanti sakit lho?"

"Saya ngga selemah itu."

Lagi lagi Ata di buat menghela nafas menghadapi Fio, dia berdiri dari duduknya. Fio kira dia akan keluar dari kamar tapi ternyata tidak.

Pria itu malah berjalan ke arah tempat tidur, berdiri di sisi nya lalu dengan gerakan perlahan dia mengambil handphone Fio dari tangan gadis itu membuat Sang istri kaget.

"Eh apa apaan?!" kesal Fio.

Ata Tidak menjawab dia mengangkat tubuh Fio di kedua lengannya, Gadis itu refleks mengalunkan tangannya di leher kekar sang komandan karena takut jatuh, Fio dapat mencium aroma mint yang menguar dari tubuh si pria.

Btw dia salfok sama jakunnya Ata yang ada di depan muka nya, glek waoo so sekseh.

Pria itu membawa Fio keluar kamar dan menuju ke ruang makan yang ada di lantai dua itu.

"Ndaan turunin!" berontak Fio.

Lagi lagi tidak ada respon, pria itu terus berjalan hingga akhirnya mereka sampai di ruang makan dan mendudukkan Fio di salah satu kursi makan.

"Tolong siap kan makanan untuk istri saya," ucap nya pada para maid yang sejak tadi menyaksikan kedatangan mereka, dan langsung di turuti oleh maid itu.

"Saya ga mau makan!" ujar gadis itu menatap Ata tajam.

Catat! Fio menatap seorang Perwira polisi, dengan tatapan tajam pula. Nyali gadis ini sungguh tinggi.

"Saya ga nerima penolakan," sahut Ata seraya mendudukkan dirinya di samping istri nya.

Sepiring nasi beserta lauk dan sayur nya tersedia di hadapan Fio, membuat gadis itu menghembuskan nafas kasar.

"Makan!" titah Ata.

Fio hanya menatap piring di hadapannya dengan datar tanpa berniat menyenangkan nya.

"Mau saya suapin?" tawar Ata membuat Fio menoleh ke arah nya dengan ekspresi yang sama.

"Nggak," sahut Fio dingin.

Gadis itu mengambil sendok dan garpu lalu mulai menyuap makanan nya.

"Pemaksaan!" sindir Fio sambil mengunyah makanannya.

"Keras kepala!" balas Ata.

Gadis itu hanya mendengus kecil sambil melanjutkan makan nya, diam diam Ata tersenyum tipis menatap wajah kesal Fio yang terlihat menggemaskan. namun diam diam juga Flo menyadari dirinya di perhatikan oleh pria di samping nya, perlahan gadis itu melirik ke samping.

"Jangan liatin saya gitu," kata Flo dengan tatapan canggung membuat Ata tersenyum geli.

"Masa ga boleh liat istri sendiri?" celetuk Sang Perwira membuat Fio mendengus kesal.

Tapi tetap melanjutkan makannya dengan meluruskan pandangan nya, pura pura fokus pada makanan mencoba menyembunyikan detak jantungnya yang berdebar tidak normal karena pria itu terus memperhatikan nya dengan menopang dagu.

"I-ya jangan gitu juga kali ngeliatin nya, Serem Ndan." Fio sampai tergagap di buatnya.

"Kamu cantik sih," puji Ata.

"Bhuukk, uhukkk uhukkk" Fio tersedak makanan nya sendiri.

Cepat cepat sang suami meraih segelas air putih di atas meja itu, lalu menyodorkan nya pada Sang istri. dan di terima oleh Fio lalu langsung meneguknya sampai setengah, membuat Ata menahan gelak tawanya.

"Pelan pelan makan nyaa..." tegur pria itu dengan lembut seraya tersenyum

"Udah pelan kali, ini gara gara di liatin komandan," balas Fio menatap kesal pria di sampingnya.

Pria itu malah terkekeh, "Grogi ya?" Goda nya.

"Ishh Komandan!" kesal Fio dengan wajah cemberut yang membuat Ata gemas melihatnya

"Yaudah ga saya liatin, kamu makan yang banyak," kata pria seraya meluruskan duduknya dan mengalihkan nya pada koran yang ada di atas meja sana.

5 menit kemudian Fiorenza selesai dengan kegiatan makan nya, lalu menoleh pada komandan nya yang sedang fokus membaca koran.

khas pria dewasa sekali, batin Fio.

"Saya udah selesai," lapor Fio.

Ata menoleh, melipat kembali koran nya lalu meletakkannya.

"Yaudah sekarang kamu istirahat aja ke kamar, nanti saya nyusul. saya masih ada kerjaan sedikit. kalau butuh sesuatu kamu bisa hubungi saya atau maid," ucap Ata.

Fio hanya mengangguk paham walaupun agak canggung dengan pria itu, Ata tersenyum tipis lalu menatap istrinya yang menunduk sejak tadi.

"Saya tau kamu belum siap untuk itu, saya ga akan maksa kamu. Tenang aja, saya ga akan ngapa ngapain kamu walaupun kita satu kamar," sambung Ata membuat gadis di sampingnya tertegun.

Tanpa menunggu respon istri nya pria itu beranjak dari sana, dan berjalan menuju ruang kerjanya meninggalkan Fio yang masih bergelut dengan pikirannya.

***

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Where stories live. Discover now