24. Among Us (part 2)

232 37 22
                                    

Note:
Ketika chapter ini dipublish, hasil vote di chapter 15. Among Us (part 1) adalah sbb:
- Thorn: 3 vote
- Taufan: 1 vote
- Skip: 1 vote
Dengan mengikuti jumlah vote terbanyak, maka alur cerita akan disesuaikan berdasarkan hasil tersebut.
•••

Waktu vote berakhir, hasilnya muncul dengan cepat.

Dimulai dari Halilintar, ia memiliki satu vote; dilihat dari warna pakaian astronot yang oranye, pasti Blaze yang memilihnya.

Cukup menarik melihat Taufan memiliki satu vote; tentu saja karena ini dipilih oleh Fatimah130705.

Gempa, Blaze, dan Solar tidak di-vote, sehingga mereka berada dalam garis aman.

Kau memiliki satu vote yang merupakan ulah dari Thorn; ini akibat darimu yang berbicara tentang 'sifat polos' sebelumnya.

Beberapa orang memilih skip, karena ada empat hasil vote yang berbaris di bagian bawah layar. Tiga lainnya milik Gempa yang tidak suka konflik, Solar yang ingin menjadi penonton, dan Taufan yang memilih bermain aman; sisanya adalah hasil dari Yuk1ix.

Dan yang terakhir, Thorn memiliki jumlah vote sebanyak empat orang, berasal dari Halilintar, chuulatte01, Puding5699, dan aequoni.

Kesimpulannya, tidak ada astronot yang dikeluarkan, namun masih ada dua Impostor di antara kalian … entah ini sebuah keberuntungan atau kemalangan?

Halilintar dan Blaze tampak sedikit kecewa dengan hasilnya; Gempa, Taufan, dan Solar terlihat lega; sementara Thorn sangat senang karena tidak dikeluarkan.

Permainan pun dilanjutkan. Semua astronot berwarna-warni berpencar, berusaha menyelesaikan task dan mencegah Impostor menang.
.

.

.

Suara terompet kembali terdengar, semua orang dipaksa berkumpul ke ruang Cafetaria.

Yang report adalah Taufan.

Dan yang mati adalah Halilintar.

"Gaes! Blaze Impostor!"

Belum apa-apa, si sulung kedua langsung nge-gas tanpa rem.

"Mana ada! Aku dari tadi sibuk ngisi bensin di Engine!" seru Blaze membantah Taufan.

"Tenang dulu, Kak Taufan. Kalo yang Kak Blaze bilang benar, berarti 'Kak Blaze' yang Kakak liat itu Shapeshifter," kata Solar dengan tenang menilai situasi.

"Atau … bisa jadi Kak Taufan membunuh Kak Hali dan melakukan self-report!" balas Blaze dengan marah, mengingat bagaimana Taufan menuduhnya self-report dengan Thorn sebelumnya.

"Betul betul betul. Lagian, bukannya tadi Kak Taufan pergi bareng Kak Hali ya?" timpal Thorn menambah perkara.

"Semuanya, tenang dulu." Akhirnya, Gempa angkat bicara. Ia memandang astronot biru tua di sampingnya. "Taufan, di mana mayat Halilintar?"

(Hali: Hey, aku tidak mati beneran! Jangan asal bilang 'mayat'!)

Taufan lantas menjawab, "Di Security." Kemudian , ia melanjutkan, "Anehnya, dia mati di dekat vent, jadi aku rasa Impostor kill dia lewat vent ketika Hali akan masuk atau baru saja keluar vent."

My Dear Brothers || F/M! ReaderWhere stories live. Discover now