🌟15🌟

44 17 2
                                    

Scarlet
"Kenapa? Kalo Papa nelfon aku cuma buat nyuruh pulang, mending gak usah."

Lingga
"Papa akan kembali ke luar negeri, Papa gak akan pulang sampai kamu renungin kesalahan kamu. Kamu tahu, kekerasan fisik gak bisa dibenarkan, Lora."

Scarlet
"Elin?"

Lingga
"Pulang dulu, kita bicarakan di rumah."

Scarlet
"Ngomong aja di sini, males liat mereka."

Lingga
"Jangan keras kepala, Alora."

Scarlet
"Kalo gak mau ngomong, aku tutup telfonnya."

Tut... Telfon ditutup secara sepihak, tak peduli seberapa banyak panggilan yang kembali terdengar, ia memilih untuk mengabaikan semua itu.

"Matiin aja hpnya kalo gak mau diangkat," kata Alvaro yang mungkin juga mulai terusik dengan nada deringnya yang terus berbunyi.

Ting

Kali ini notifikasi pesan masuk ke ponselnya, Scarlet meremas geram ponsel itu sebelum membuka ikon whatsapp.

Lingga
“Kamu mau Papa jemput atau pulang sendiri, gak ada anak gadis yang keluyuran gak pulang seharian, bahkan udah dari malam tadi, sekarang udah mau malam lagi. Apa kata tetangga nantinya, pulang sekarang sebelum Papa yang jemput kamu.”

“Sialan,” umpatnya setelah membaca pesan dari pria paruh baya itu.

 
Scarlet
“Papa khawatir sama aku, atau khawatir sama omongan tetangga?”

Tak butuh waktu lama untuk pesan itu berganti menjadi centang biru.

 
Lingga
“Pulang, Alora!”

 
Scarlet
“Ya.”

“Gue pulang,” ujar Scarlet beranjak dari tempat duduknya. Alvaro yang sedang bermain game pun refleks ikut berdiri, ia menghentikan langkah gadis itu.

“Biar gue anterin,” tawarnya meraih kunci motor di atas meja.

“Gak usah, gue bisa naik taxi,” tolak Scarlet sedikit ketus, terlihat dengan jelas rasa kesal di wajah gadis itu.

“Gak ada penolakan.” Alvaro langsung menggandeng tangannya keluar dari pintu utama, ia juga dengan cepat memasangkan helm pada kepala gadis itu. Benar-benar tak ada penolakan, ia hanya pasrah dan membiarkan Alvaro melakukan sesukanya.

“Kalo ada apa-apa nanti bilang sama gue,” peringat Alvaro sebelum menancapkan gasnya.

“Udah gue bilang, gak usah ikut campur,” tutur Scarlet

“Gue gak akan ikut campur, gue cuma pengen lo cerita sama gue, tapi kalo udah keterlaluan, kayaknya gue gak bisa diem aja.”

Up to you.”

Perlahan, Scarlet membuka pintu itu. Ia menarik napasnya dalam sebelum memberanikan diri melangkah memasuki rumah yang sudah tak dijejaknya sedari kemarin.

Beberapa koper sudah tersusun rapi di ruang tamu bernuansa putih itu, keluarganya sudah berkumpul di sana.

“Baiklah karena Lora sudah ada di sini, kita akan langsung pada hal yang akan dibahas,” ujar Lingga membuka percakapan. Scarlet tampak santai, ia duduk dengan kaki yang disilangkan. Sementara, Elina tampak kesal dilihat dari raut wajahnya yang menggerutu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALSCAR [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang