🌟05🌟

131 22 2
                                    

"Hari ini lo pulang sendiri, gue ada urusan."

Pesan dari Alvaro, yang tentu membuat Scarlet tersenyum sumringah. Ia mengelus dadanya bersyukur tidak jadi pulang bersama pria itu, dan jadi punya waktu untuk menjenguk Bima di rumah sakit.

Ruang rawat Bima sangat sepi, hanya ada kedua orang tuanya yang termenung menunggu anak mereka yang belum sadarkan diri. Dokter bilang oprasinya berjalan lancar, hanya saja butuh waktu untuk kesadarannya kembali. Melihat itu Scarlet lega tapi juga merasa bersalah, andai saja jika ia tak meminta Bima mengajarinya, pasti hal ini tidak akan terjadi.

Tara menggenggam tangan Scarlet. "Gak papa, ini bukan salah lo," bisiknya seolah bisa membaca pikiran gadis itu.

"Tapi ini gak akan terjadi kal----"

"Sttt," potong Tara cepat meletakkan jarinya di bibir Scarlet.

Mereka memberikan buah tangan, sebelum akhirnya berpamitan untuk pergi. Scarlet tak ingin berlama-lama karena ia takut hal ini akan diketahui Alvaro, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti jika pria bengis itu mengetahuinya.

"Menurut lo, Alvaro bakalan tahu nggak?" tanya Scarlet gelisah.

"Udah, tenang aja, dia gak bakalan tahu kok," tenang Tara.

"Lo yakin?"

"Gak seratus persen sih, cuma lima puluh persen," cengir Tara yang langsung mendapat jitakan keras dari Scarlet. Gadis itu meringis, sementara Scarlet berdecak karenanya.

"Btw menurut gue ada yang mereka rahasiain deh, tingkah mereka aneh," bisik Tara mengalihkan topik.

"Aneh gimana?"

"Ya aneh aja, masa tiba tiba Alvaro ngajak lo pacaran, kan orang orang jadi heran, tapi gak papa sih, Alvaro juga ganteng," kikiknya yang lagi lagi mendapat jitakan keras dari Scarlet.

"Terserah, gue gak peduli. Dia gak ganteng, dan gue gak suka dia," tekan Scarlet berjalan cepat meninggalkan Tara, alhasil gadis itu berteriak seraya menyamakan langkahnya dengan Scarlet.

"Jangan gitu, ntar jodoh," celetuk Tara, Scarlet berhenti dan berbalik.

"Amit amit jodoh sama monster, gue sukanya Kak Bima," bantah Scarlet juga tersenyum menyadari kalimat terakhirnya.

"Seriusan, lo suka Kak Bima?" pekik Tara kencang, dengan cepat ia menutup mulutnya sendiri.

"Kurang ajar, mulut lo asu," delik Scarlet tak terima. Ia segera memberhentikan taxi, dan hampir saja ia meninggalkan Tara sendiri di sana, jika gadis itu tidak dengan cepat menuju ke pintu sebelahnya.

"Gue mau ke perpustakaan dulu, lo boleh ikut atau pulang duluan," ujar Scarlet, tentu saja Tara akan ikut dengannya karena ia memang tidak betah di rumah.

"Gak usah banyak omong nanti, gak usah malu maluin," lanjutnya, Tara dengan cepat berlagak seperti mengunci mulutnya, lalu membuang kunci itu jauh jauh.














Berantakan, kata yang bisa mendeskripsikan tempat itu saat ini. Markas Xrygon, di obrak abrik oleh Alvaro yang mendengar kabar salah satu dari mereka berkhianat, dan memilih bergabung dengan geng Arion, musuh bebuyutan mereka.

"Kurang ajar, dia mau main main sama gue," desis Alvaro tersenyum smirk.

"Kabarin yang lain, ke markas sekarang, malam ini bakal ada pertempuran sengit," titah Alvaro pada Geral, pemuda itu dengan cepat menuliskan pesan di grup menyuruh mereka ke markas sekarang.

Tanpa berbasa basi, setelah semuanya berkumpul, Alvaro langsung membahas tentang hal yang akan mereka lakukan malam ini, yang tak lain adalah tawuran antara dua geng motor.

Mereka membicarakan berbagai strategi dengan mantap, dan menyiapkan hal yang mungkin mereka butuhkan nanti.

"Kita kabarin mereka, atau kita serang sepihak?" tanya Kavin.

"Itu curang namanya kalo kita serang sepihak, kabarin aja, tunjukin kita gak pernah takut sama mereka, melainkan mereka yang takut sama kita," terang Alvaro, yang lain menganggukkan kepalanya setuju.

Alvaro segera mengirimkan pesan via email kepada ketua geng Arion, yang dengan cepat dibalas setuju oleh mereka.

"Oke, tapi lo yakin wkwk,"

Balasnya dengan ketikan yang terlihat mengejek, Alvaro mengeram lalu mengetikkan kata kata lain.

"Kita liat aja nanti,"

Pertempuran sengit akan terjadi malam ini, dendam yang sudah lama terpendam akan segera terlepaskan.

Pukul 07.30 jalanan dipenuhi anak geng motor yang mengebut kencang, tujuan mereka yaitu ke tempat yang telah dijanjikan untuk tawuran atau aksi saling balas dendam.

Alvaro memberi aba aba, sebelum akhirnya mereka saling menyerang. Kekuatan bela diri geng Xrygon memang tak perlu diragukan, seperti saat ini sudah banyak anggota Arion yang terkapar.

"Bajingan lo," desis Kavin melayangkan pukulannya pada mantan anggota Xrygon yang berkhianat, pukulan itu ia layangkan beberapa kali, tapi ia lengah, seseorang dari belakang berhasil menerjangnya.

Sementara Alvaro saat ini fokus pada satu titik, yakni ketua geng Arion, Zayn. ini adalah pertempuran antara sesama ketua geng. Mereka sama sama gesit, hingga belum ada yang terluka. Ini cukup menarik, energi siapa yang akan terkuras lebih dulu?

Sepertinya Zayn kalah telak, darah mengucur dari mulutnya akibat pukulan keras dari Alvaro. Lelaki itu tak memberinya kesempatan hanya untuk sekedar menghapus jejak darah di mulutnya, ia kembali melayangkan beberapa pukulan keras.

Kavin terhuyung bangun dibantu oleh Geral, mereka menunjukkan kerja sama tim yang kuat, banyak dari anggota Arion yang telah terkapar tak berdaya. Kemenangan berada di depan mata, Zayn juga ikut terkapar lemah. Alvaro menghentikan aksinya, ia tersenyum remeh pada Zayn bahkan memotretnya untuk dijadikan lelucon.

"Aaaaa," teriak Tara sebelum mulutnya dibekap oleh Scarlet. Mereka secara tak sengaja menyaksikan pertempuran itu, setelah dari perpustakaan mereka memutuskan untuk mencari makan sebelum pulang, dan kebetulan untuk menghemat biaya mereka tak menaiki taxi, melainkan berjalan melewati gang kecil yang sebagai jalan pintas.

Semua atensi beralih pada mereka, Scarlet menarik tangan Tara untuk segera berlari dan seolah olah tak melihat apa apa, tapi dengan bodohnya, gadis yang ditarik itu hanya diam di tempat tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini," perintah Geral sebelum terjadi apa apa pada kedua gadis itu. Scarlet masih berusaha menarik Tara yang tetap saja seperti tadi, tak mengalihkan pandangannya.

"Kalian berdua awas," pekik Kavin kala melihat baru besar melayang ke arah mereka tanpa tahu siapa yang melempar. Saat melihat batu itu, barulah Tara tersadar den memekik histeris seraya menutup matanya. Sedangkan Alvaro dengan cepat berlari ke arah mereka dan memeluk Scarlet erat, hingga batu itu mengenai kepalanya.

Alvaro terjatuh dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya, pertempuran itu dimenangkan oleh geng Arion karena Alvaro telah terkapar tak berdaya dengan kepala yang bocor akibat benturan keras dari batu besar itu.

"Udah gue duga, lo pasti kalah," smirk Zayn menarik anggotanya pergi dengan sisa kemampuan mereka untuk mengendara. Anggota Xrygon juga mundur dan membantu membawa ketua mereka ke rumah sakit.

Scarlet merasa bersalah untuk yang kedua kalinya, pertama pada Bima, dan sekarang pada orang yang ia benci, Alvaro. Ia tak menyangka Alvaro akan mengorbankan dirinya, perasaannya mulai bimbang, apakah Alvaro tulus melakukan itu untuk melindunginya?

#ALSCAR

TBC

JANGAN LUPA VOTMEN YA TEMAN TEMAN, DAN MAAF CERITA INI HIATUSNYA PANJANG BANGET🤣 SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER❤

ALSCAR [OnGoing]Where stories live. Discover now