Prolog

1.3K 111 0
                                    

"Lahir dari sihir yang mengaliri seluruh tubuhmu. Anak ini, akan menjadi berkah sekaligus kutukan untukmu, apa kau yakin ingin melakukan ini?"

Note: ingat baik-baik, disini bakal ada: Noncon, Nsfw, underage. Tidak baik untuk anak-anak, kata frontal yang tidak disaring, femdom. Dosa kita tanggung bersama

゚。•*. ゚☆~~~~☆゚⁠.⁠*•。゚
Black Cat disciple



Wanita itu menaruh bayi laki-laki ditengah altar, menatap tajam pria tua penjaga kuil yang baru saja mengatakan hal itu hanya berdiri membeku disampingnya. Dia bukan seorang taois, hanya menjaga dan tinggal disana, namun dia dan si wanita memiliki masa lalu yang terbilang cukup istimewa.

Tatapan tajam itu membuat si pria tua tidak dapat bergerak, setelahnya si wanita kembali kehadapan sang Buddha, berlutut dan menyatukan kedua tangannya dan mulai membaca mantra.

Api lilin disekitar sang bayi mati seketika karena tertiup angin, bayi mungil yang tadinya tertidur pulas, terbangun dan menangis dengan kencang. Begitu mantra selesai dibacakan, angin kencang tadi berhenti dan api lilin kembali menyala dengan sendirinya.

Ia mengambil bayi itu dari altar, mengecek tubuhnya dan melihat tanda yang melambangkan hati di bagian bawah perutnya tepat diatas kelaminnya, beberapa detik kemudian, tanda itu perlahan menghilang seperti meresap kedalam kulitnya. Wanita itu tersenyum puas, ia berdiri dan meninggalkan kuil begitu saja membawa sang bayi.

Pria tua penjaga kuil tadi akhirnya terlepas dari jeratan sang wanita terduduk lemas dilantai, ia meneteskan air mata, bagaimana bisa wanita yang dulu sangat dicintainya melakukan ini pada anak yang tidak berdosa?

Rasa itu terlalu berat untuk ia tanggung sendiri, saat itu mereka berjanji untuk mengasuh bayi jika menemukannya, selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah menyerah, semakin waktu berlalu semakin ia sadar, ia semakin tua namun sang wanita tidak pernah terlihat memiliki sedikitpun keriput diwajah cantiknya.

Mengatakan, "Mereka tidak pernah menyerah." Pada akhirnya hanya ia yang tidak pernah menyerah. Wanita itu adalah penyihir, menggunakan mantra dan darah agar terlihat muda dan kuat untuk bertahan hidup, menjadikan pria sebagai santapannya. Ia tidak mengerti dari sekian banyak pria yang ia taklukkan, sang wanita tidak membunuhnya, menyakitinya pun tidak pernah.

Kali ini berbeda, ia ingin menggunakan bayi ini untuk yang lain. Lahir dari sihir, berkah sekaligus kutukan, bayi yang wanita itu temukan hampir mati didalam tempat sampah sekarang ia jadikan umpan untuk mencari santapan.

Anak itu tidak akan pernah lepas darinya, tidak akan pernah lepas dari kutukannya. Tidak akan pernah bahkan jika ia mati.



Setelah melepaskan berbagai simpul tali yang melekat ditubuh kecilnya, remaja itu berdiri kaku menatap anak yang berbaring ditempat tidur. Tidak dapat bergerak dan berbicara, tubuhnya yang hanya tertutupi selimut dari pinggang kebawah dipenuhi bercak-bercak kemerahan dan luka. Bau ditubuhnya juga sangat menyengat.

"Siapa namamu?"

Anak kecil itu masih diam, matanya melirik wajah blank penuh darah sang ibu yang terbaring di ambang pintu, wanita itu jelas tidak bernyawa. Ia bangkit untuk mendekati wanita itu, memperlihatkan seluruh tubuhnya yang menyedihkan dihadapan sang remaja yang mengalihkan pandangan.

Setiap kali melangkah, kaki kecilnya bergetar hebat membuat si remaja turun tangan membantunya agar tetap bisa berdiri. Namun kaki anak itu sudah lemas, terasa seperti jeli, ia mencengkram kuat tangan remaja itu saat merasakan sesuatu.

"Tidak apa...-" Ucapannya terhenti saat melihat sesuatu. Cairan berwarna putih dan merah pekat mengalir dikakinya. Anak itu akhirnya melepas cengkramannya dan terduduk dilantai. Ia menutupi wajahnya dengan tangan lalu menangis keras. Remaja berpakaian putih itu memeluknya erat, membiarkannya menangis didadanya.

"Bawa aku pergi dari sini, kumohon, sejauh mungkin." Tidak peduli betapa kotor dan bau tubuhnya, ia terus mengelus rambut kusut anak yang sedang meracau itu hingga tertidur dalam dekapannya.

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Where stories live. Discover now