121

28 3 0
                                    

DaunKering.'-'. (Akan direvisi kalau daun baca ulang)
Beri vote dan follow daun ~
Jangan sungkan untuk komen dan bertanya jika ada yang rancu~

🍁

Bab 121 - Tidak pernah berbicara tentang penyesalan
_

A-Rong tidak tahu tentang perkataan seperti "kembali ke kemurnian dengan mencuci bubuk" atau "warna-warna cerah jatuh di belakang pantulan"—dia hanya berpikir bahwa orang di depan matanya sangat cantik dan mempermalukan roh rubah lain yang pernah dia temui.

*Kedua idiom tersebut pada dasarnya memuji keindahan alam [1]

Roh rubah selalu sangat peduli dengan penampilan. Saat memilih kulit manusia untuk diambil alih, mereka tidak akan pernah memilih seseorang yang terlihat seperti semangka cacat atau pohon kurma retak. Pada saat yang sama, roh rubah secara alami mahir merayu, sehingga kulit yang mereka tempati akan mulai bersinar dengan lebih banyak keindahan dan energi.

Tapi dia belum pernah bertemu orang yang terlihat seperti orang ini.

Dia bergumam: "Apakah kau mengambil kulit seorang bangsawan, mungkin seorang putra mahkota?"

Kenapa lagi dia begitu tidak biasa?

"Aku selalu terlihat seperti ini," jawabnya.

A-Rong memiringkan kepalanya: "Lalu kenapa aku tidak pernah melihatmu?"

Dia tidak waspada terhadapnya — lagipula, orang ini telah menyelamatkan hidupnya dan memiliki aura sejenis.

"Aku seorang kultivator pengembara dari sebuah gunung di Shangzhou. Aku telah menahan bencana surgawi untuk mendapatkan bentuk ini selama ratusan tahun, dan turun gunung untuk bepergian. Aku hanya lewat di sini dan tidak bisa mengabaikan salah satu dari jenisku berada dalam bahaya, jadi aku berhenti untuk membantu," dia berbicara perlahan, tetapi cara bicaranya luar biasa, seolah-olah dia akan segera menjadi abadi, tidak seperti roh rubah yang khas. A-Rong memercayai apa pun yang dia katakan tanpa meragukannya sedetik pun.

Bukannya dia belum pernah mendengar cerita tentang seseorang yang berkultivasi selama ratusan tahun dan bahkan mengalami kesengsaraan surgawi untuk menyerap esensi langit dan bumi dan mendapatkan bentuk manusia, tetapi dia tidak menyangka bahwa kultivator pengembara rubah seperti itu benar-benar ada. Dibandingkan dengan roh rubah seperti dia yang hanya berkeliaran dan mencuri kulit manusia, orang ini jauh lebih mengesankan—dia pantas disebut leluhur roh rubah!

Wajah A-Rong bersinar dengan kekaguman saat dia memberi hormat dengan hormat: "A-Rong memperkenalkan dirinya kepada Senior."

Sikap Jiufang Changming terlalu mendalam untuk dipahami. Dia tersenyum tipis dan menerima sapaannya tanpa banyak bicara, yang hanya membuat A-Rong semakin mempercayainya.

"Berani aku bertanya bagaimana memanggil Senior?"

Changming terdiam sesaat, "Zhou Keyi."

A-Rong tampak bingung dan bertanya, "Mengapa nama keluarga 'Zhou'? Apakah beberapa roh rubah memiliki nama keluarga?"

Ekspresi Changming tidak berubah saat dia berkata: "Ketika aku menuruni gunung, aku bertemu dengan sebuah keluarga dengan nama belakang ini. Mereka mengira aku adalah seorang musafir yang tersesat di pegunungan dan menerimaku dengan ramah, jadi aku memutuskan untuk menggunakan nama belakang mereka."

A-Rong mengangguk, seolah-olah dia telah mempelajari sesuatu dari sebuah pelajaran, dan bertanya dengan rasa ingin tahu: "Lalu bagaimana dengan Keyi?"

Dia menjawab dengan santai: "Surga menciptakan setiap makhluk di dunia, dan setiap orang memiliki tempatnya masing-masing. Apapun manusia bisa lakukan, roh rubah bisa lakukan demikian juga. Jika seseorang cerdas, mereka dapat memahami apa saja."

Estranged a.k.a Shen Shang By Meng Xi Shiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें