🥀PART - 26

151 28 3
                                    

Setelah mendengarkan dan juga termasuk terlibat obrolan tak penting keduanya, Minjoo tak bisa lebih lama lagi menahan kesalnya terhadap Chanyeol akibat perkataannya beberapa saat lalu. Demi Tuhan hubungannya dengan Baekhyun sedang baik-baiknya sekarang setelah mengalami masalah dan pria Park itu dengan mudahnya menyeretnya seperti melemparkan bom di hadapannya.

Apa? Istri?

Pria gila!

"Nyonyak Park, saya pamit kalau begitu." Ucap pria asing itu berpamitan.

Minjoo mau tak mau pun tersenyum dengan terpaksa. Pencitraan, ya setidaknya Minjoo tak membuat kesan buruk di hadapan pria asing tadi yang juga sempat mengajaknya mengobrol meski Minjoo akui itu hanya cerita lama.

Setelah melihat pria asing tadi benar-benar telah pergi Minjoo segera membuka suara sebelum Chanyeol justru lebih dulu berlutut di hadapannya sekarang. Bahkan keterkejutan yang pria Park itu lakukan tak hanya Minjoo saja yang tak percaya melihatnya, orang-orang di dalam toko roti itupun demikian. Menatap Chanyeol dan Minjoo saling berbisik. Yang jelas menjadi pusat pembicaraan orang-orang. Ya Tuhan.

"Yak.. irreona. Kau mau membuatku malu ha? Yak Park Chanyeol." Bisik Minjoo panik menarik tangan pria itu untuk bangkit berdiri kembali sebelum kemudian dirinya menyadari jika Baekhyun sudah tak ada lagi di belakangnya entah sejak kapan.

Memandang arah sekitar dengan panik yang masih menyelimutinya Minjoo mencari sosok Baekhyun di antara lalu lalang orang yang datang ke dalam toko tersebut. Namun nihil, berlari keluar menoleh arah kanan dan kiri dan setelahnya ia bisa melihat jika pria Byun itu tengah bersandar di kaca depan toko namun sedikit jauh dari pintu masuk.

"Kau ini pergi kemana saja? Aku mencarimu sejak tadi. Kenapa ada di sini?!" Cerca Minjoo menggebu berjalan mendekat.

Baekhyun ingin menjawab tapi dirinya tahu posisinya dan juga situasinya sedang tak mendukung dirinya mengatakan apapun sekarang terlebih Chanyeol ternyata juga ikut keluar bersamaan Minjoo sejak tadi ikut mencarinya.

Kedua pasang mata mereka saling menatap tapi hanya sesaat sebelum Baekhyun kembali beralih fokus memandang wanitanya itu yang sejak tadi menatapnya tanpa teralihkan kemanapun.

"Minjoo."

Itu Chanyeol, pria Park itu jauh lebih dulu memanggil nama sang wanita daripada Baekhyun.

Minjoo kesal, jelas. Memejamkan mata berharap dirinya masih cukup mampu bertahan untuk tak mengamuk pada pria Park itu terlebih saat ini mereka tengah ada di tempat umum di mana banyak orang saling berlalu lalang terkadang menatap dirinya.

"Apa kau tidak tahu situasinya ha?" Kesalnya menatap tajam Chanyeol tak suka.

"Minjoo-ya.. sebaiknya selesaikan dulu urusan kalian berdua. Aku harus pergi sekarang." Pamit Baekhyun memilih tidak terlibat apapun diantara dua insan yang telah berstatus mantan tersebut.

Dengan senyum yang hangat Baekhyun berjalan pelan membuka pintu mobilnya bersiap pergi namun cekalan tangan yang Minjoo lakukan membuat pria Byun itu terhenti sebentar lalu melepas genggaman tangan wanita itu guna membiarkan dirinya pergi saat ini.

Dengan senyum terbaik yang Baekhyun miliki dirinya berharap Minjoo tak sepenuhnya marah kepadanya dan bisa sedikit saja juga memikirkan bagaimana posisinya begitupun perasaannya.

Minjoo hanya bisa terdiam pasrah penuh kesedihan ketika melihat mobil hitam milik Baekhyun melaju pergi meninggalkan tempat. Pria itu sungguhan membiarkan Minjoo bersama Chanyeol hanya berdua. Entah sungguhan memberi kesempatan dengan penuh keikhlasan atau memang beban yang sengaja di paksa karena pria Byun itu cemburu.

"Kita perlu bicara." Ucap Chanyeol kembali membuka suara.





🥀




"Silahkan, totalnya jadi 50ribu won." Ucap karyawan wanita itu ramah.

Wanita itu mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam miliknya untuk diberikannya pada kasir tersebut sebelum seseorang tiba-tiba datang dan meminta kasir wanita itu menggunakan kartunya untuk membayar.

Wanita itu adalah Narae, dirinya terkejut kemudian menoleh hampir bertanya siapa yang berani mengganggu waktu belanjanya saat ini.

Terhenti membuka suara lantaran terkejut melihat sosok pria yang amat di kenalnya, Narae justru terlihat bungkam dan juga membelalakan matanya  tak percaya.

"Sehun?" Panggilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sehun?" Panggilnya.

"Ku pikir kau akan lupa denganku setelah malam panas kita waktu itu." Ucapnya tersenyum manis.

Narae terkekeh, "bagaimana aku bisa lupa dengan wajah tampanmu itu?"

Terjeda sebentar mendekatkan diri berbisik di telinga pria itu kemudian.

"..dan juga permainan ranjangmu."

Sehun menyeringai, menarik pinggang Narae semakin dekat tanpa ada jarak yang tersisa, bahkan hembusan nafas keduanya yang hangat langsung bisa mereka rasakan sekarang.

"Mau bermain sebentar?"tanya Sehun berbisik yang mana tentu langsung membuat Narae tersenyum mengembang sebagai jawaban.


----


Dua orang yang berstatus mantan kini kembali berhadapan dalam satu meja yang sama hanya untuk membahas yang seharusnya tak mereka bahas.

Minjoo yang sekarang bukanlah Minjoo yang dulu. Memilih diam, mengalah lalu bertindak sesukanya yang memiliki batasan setiap kali dirinya menghadapi Chanyeol. Tapi sekarang Minjoo takkan mengalah lagi, status mantan jelas menjadi penguatnya dan Baekhyun adalah nama yang memang seharusnya terus ada di dalam pikirannya.

"Aku sungguh minta maaf untuk yang tadi."

"Seharusnya kau berkata jujur."

"Arra.. tapi dia sedikit rumit. Aku tidak ingin kau mendapatkan masalah karenanya." Chanyeol berusaha jujur.

"Tapi kau sudah membuatku dalam masalah sekarang."

Chanyeol tak bodoh untuk mengerti apa yang dimaksudkan Minjoo di dalam perkataannya. Ini mungkin memang mengejutkan untuknya tapi melihat kefrustasian Minjoo juga ingatan tentang ekspresi wajah Baekhyun tadi, Chanyeol tentu bisa langsung menebak jika mereka benar-benar saling cinta.

"Kau sungguh mencintainya? Kau bahagia dengannya?"

Bukan Chanyeol namanya jika tak penasaran dan juga tak bertanya merentet karena pada kenyataannya pria Park itu memang bersifat seperti itu.

Minjoo memiringkan kepalanya menatap Chanyeol lekat. Seakan tahu bahwa pria itu tak mungkin tidak peka soal percintaan semacam ini.

"Aku bahagia jika kau bahagia.. maaf, aku hanya bertanya tadi." Ucap Chanyeol merasa bodoh atas pertanyaannya sendiri.

Helaan nafas panjang dari Minjoo seketika menjadi fokus Chanyeol ketika wanita itu mulai merubah posisi duduknya dengan sedikit lebih tegap.

"Kau benar, aku memang mencintainya dan karena itulah aku ingin menikah dengan Baekhyun segera." Ucap Minjoo tegas.





Tbc..

[M] OTHER [TAMAT]Where stories live. Discover now