🥀PART - 17

198 27 2
                                    

Pukul dan tampar Baekhyun sekarang juga karena telah berbohong. Membodohi diri berpura-pura tak egois hanya karena untuk berpikiran jernih layaknya pria sejati.

Bullshit

Memangnya sejak kapan Baekhyun berpikiran rasional untuk masalah Minjoo? Seingatnya justru dirinyalah yang merencanakan semua kebejatan penuh egois dalam cinta butanya hanya untuk memiliki wanita bernama Bae Minjoo.

Membanting tubuhnya ke atas ranjang menyembunyikan wajahnya di bantal dan berteriak sekencang-kencangnya bahwa kebodohannya sekarang justru berdampak tak baik baginya dan mungkin juga hubungannya dengan Minjoo.

"Harusnya aku tak melakukan ini." Gumamnya menyesal.

Mendesah pasrah menolehkan kepalanya menatap arah jendela kaca samping kamarnya yang terbuka. Merutuki kesal akan cuaca cerah pagi ini yang berbanding terbalik dengannya.

"Kau bodoh Baekhyun." Gerutunya sekali lagi.



.....



Minjoo melamun di taman kaca miliknya menatap bunga mawar di hadapannya dalam diam. Pertengkarannya dengan Chanyeol hari ini sebenarnya bukan hal baru lagi untuk keduanya debatkan meski tetap akan berakhir mengalah.

Tapi bukan masalah Narae lagi yang menjadi beban pikirannya kali ini, melainkan tentang hal yang seharusnya pria Park itupun tahu memiliki anak darinya adalah bukan tujuan pernikahan mereka.

Kali ini entah mengapa Minjoo merasa takut akan ancaman yang Chanyeol layangkan padanya. Baekhyun? Mengapa harus pria itu yang menjadi korbannya? Mungkinkah Chanyeol mengetahui sesuatu tentang hubungannya dengan Baekhyun? Tapi jika itu benar, dari mana suaminya itu tahu?

Kenyitan keningnya yang menajam sukses membuat pikirannya pusing tiba-tiba. Memikirkan teori penuh kemungkinan yang bisa dirinya cerna untuk sebuah kejadian tak masuk akal berakibat fatal.

"Dia selalu membuatku sakit kepala." Gumamnya memijit keningnya sambil memejamkan mata.

Ddrrt.. ddrrt..

Getar pada ponselnya pun langsung membuat Minjoo membuka matanya perlahan dan menatap layar. Nama Sehun seketika terbaca jelas di sana.





🥀




Decakan suara yang tercipta dari lumatan adu bibir saling memagut itu sukses membuat suasana dalam mobil kini semakin panas terasa.

Jemari panjang Chanyeol yang sudah bermain menyentuh kesana kemari membuat desahan tertahan dari Narae menjadi-jadi.

Menyiksa memberi kenikmatan pada seluruh tubuh sensitif kekasihnya itu penuh gairah. Ciumannya perlahan turun menuju tengkuk dengan sesekali menggigitnya gemas meninggalkan bekas.

Hanya sampai disitu, kegiatan mereka terhenti setelah mobil milik Chanyeol itu berhenti tepat di depan hotel. Sang supir mengintrupsi majikannya itu lewat kaca spion menatap keduanya sedikit gugup.

"Saya akan segera mengirim barang-barangnya ke kamar." Ucapnya.

"Arraso." Jawab Chanyeol yang setelahnya pintu mobilnya pun telah dibuka oleh sang petugas hotel.




.....




Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
[M] OTHER [TAMAT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz