8.|| Aku cewek Emosian

54 42 6
                                    

Happy reading♡

________

“Dia bilang, lo cuek?”

Aku mengangguk.

“Dia bilang lo cuek?” kali ini ada raut mengejek dari wajah Yulia, lantas dengan santainya dia tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk wajahku.

Dengan kesal aku menyingkirkan telunjuk kotornya itu dari hadapan wajahku.

“Lo di bilang cuek sama dia?” Yulia masih saja bertahan dengan tawanya. "Menurut gue tuh lo bukannya cuek. Tapi emosian."

Aku menghela nafas sambil berdecak. “Emangnya kenapa sih? Salah ya?”

Yulia berdehen dua kali sebelum bicara lagi, "Nih ya Win.. Cewek masa cuek sih? Dimana mana itu banyaknya cowok yang cuek bukan cewek. Yahh, walaupun gue akui lo cueknya memang cuma sama cowok-cowok yang nggak lo kenal.”

“Nah itu lo tau.” timpalku.

"Tapi kan, lo juga emosian." Sambung Yulia lagi. Memang sih.. aku juga sadar.

Aku memang  cuek dan emosian dengan orang yang baru aku kenal, terlebih lagi dengan cowok. Hal biasa kan? Kecuali emosional ku yang nyaris tak bisa di tahan.

Aku memang begitu. Bisa di bilang aku anak yang pendiam dan masa bodo. Aku memandang ujung sepatuku, yang bergerak maju mengikuti gerak langkah kakiku yang berjalan.

Hening. Antara aku dan Yulia, tumben sekali anak ini diam. Biasanya selalu saja ada pembahasan. Yaa.. walaupu pembahasan yang sering dia katakan itu unfaedah sama sekali.

Aku melirik ke samping. Ternyata anak itu sedang tersenyum sambil melihat ke arah ponselnya.

Aku menggaruk daguku pelan, masih melihat tingkah sahabatku ini. Aku sedikit memiringkan tubuhku ke arah Yulia untuk bisa melihat apa yang sedang dia senyam-senyumkan.

Seperti tau apa yang akan aku lakukan, Yulia dengan sigap menutup ponselnya dengan cara menempelkan ponselnya itu ke perutnya. Dia menatapku dengan senyum senang yang mengembang di bibirnya.

Kok..

“Lo ikut gue!” serunya cepat sebelum menarik tangan kananku.

Aku yang di tarik hanya pasrah dengan apa yang akan Yulia lakukan kepadaku.

“Mau kemana sih Yul?" Tanyaku di sela-sela tarikan Yulia yang hanya di jawab cengiran yang membuatku curiga dengannya.

Aku yang semula pasrah dengan tarikann Yulia kini mulai menahan tarikan itu agar aku tidak lagi ikut tertarik.

Yulia kembali menarikku, namun aku kembali menahannya. Dia mencoba menarikku sekali lagi, namun aku kembali melakukan hal yang sama.

“Ayoo, Winn…”

“Nggak mau.”

“Ayoo.." Aku menggeleng kencang. Seolah olah ingin menegaskan jika aku memang benar benar tidak ingin.

“Mau kemana dulu?”

“Yaelah.. Ayo temenin gue ketemuan sama Kak Rafael.”

Aku mengedipkan mataku berkali-kali, kemudian kembali menggeleng kuat.

“Nggak mau."

“Katanya lo mau tau gue PDKT an sama siapa.”

Aku menghela nafas pelan. Benar juga. Aku kemarin sempat ingin tau siapa anak olimpiade yang sedang PDKT dengan Yulia. Aku sedikit menimbang-nimbang, tapi pada akhirnya mengangguk menyetujui meski masih dengan embel-embel pasrah.

_______

To be continue.

Salam
@windyaaw_

Memori [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang