fever again

3.7K 266 12
                                    

Halloooo,,,,,
























Menumpuk nya jadwal Haechan yang saling bertabrakan apalagi dengan keadaan nya yang masih belum sepenuhnya pulih membuat imun anak itu gampang naik turun, contohnya sekarang.

Taeyong tengah menempelkan plaster penurun panas dengan Doyoung yang terus menggerutu dan menyuapi bocah itu bubur.

Haechan dan bubur adalah perpaduan yang buruk, anak keras kepala itu selalu menolak dan menutup mulutnya rapat ketika Hyung² nya memaksa untuk menelan makanan lembek itu.

"Hyung, kwenyang.." dengan susah payah Haechan menyingkirkan tangan Doyoung yang masih berusaha menyuapi nya.

Baru tiga sendok tapi anak itu sudah mengatakan kenyang.

"Ish, nggak mau ngehargai Hyung banget sih, susah-susah di buatin juga." Omelnya.

"Sudah Doy, jangan di paksa pasti mulutnya pait itu."

"Terus aja di belain." Taeyong memutar matanya malas.

Kalau sudah begini pasti mereka bakal adu mulut lagi, dan itu akan menghambat Haechan untuk segera istirahat lebih baik Taeyong mengalah.

Tanpa menghiraukan Omelan Doyoung, si leader langsung keluar meninggalkan dua makhluk yang sama cerewet nya itu.

"Hyung sih, marah kan Taeyong Hyung." Haechan menyalahkan Doyoung dan mengerucut kan bibir nya.

"Lah, ni anak seenaknya saja nyalahin orang." Haechan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan mengabaikan Doyoung yang sudah nampak kesal.

"Keluar gih, aku mau bobok cantik dulu, oh ya jangan lupa tutup pintu ya." Haechan mengedipkan matanya centil untuk membuat Doyoung semakin dongkol melihat nya.

Doyoung benar keluar, dan di depan pintu ia lihat Jaehyun yang seperti nya ragu untuk masuk ke dalam.

"Masuk aja! Anaknya masih bangun kok." Dia tau dari Johnny kalau Jaehyun menyukai Haechan, dan dia setuju saja asal Jaehyun bisa menjaga anaknya dengan baik.

"Boleh Hyung," Doyoung tersenyum dia menepuk pundak Jaehyun dan pergi begitu saja.

Jaehyun menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan, butuh keberanian hanya untuk menemui pujaan hatinya.

"Haechan-ie, kau sudah tidur." Jaehyun melihat gelungan selimut dan kepala sedikit menyembul, lucu sekali.

"Oh, kenapa Hyung kesini?" Haechan berusaha duduk, Jaehyun membantu nya ketika melihat itu.

"Hyung khawatir, tiba-tiba saja kau demam! Padahal baru saja kau sembuh, kau pasti kelelahan eoh." Ia usap pucuk kepala yang lebih muda.

Haechan yang mendapatkan afeksi seperti itu tentu saja senang,dia senang kalau ada orang yang memanjakan diri nya.

"Tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja! Hanya demam biasa sebentar lagi pasti sembuh."

"Tetap saja,kau selalu berhasil membuat ku cemas, dasar anak nakal."

Haechan hanya nyengir saja, memang dia ini paling aktif tapi juga paling mudah sakit, tak heran semua Hyung nya selalu berusaha menjaga nya dengan memaksa Haechan untuk mengkonsumsi vitamin atau sejenisnya.

Belum juga Jaehyun puas berduaan dengan Haechan sudah di ganggu kedatangan anak dream, mereka juga ikutan panik mendengar Haechan sakit, itupun Mark bilang Haechan demam dan mereka langsung melesat ke dorm ilichil.

"Haechan-ie," teriak mereka semua setelah berhasil menerobos masuk ke dorm.

Taeyong mengejar mereka tapi apa daya kalau kekuatan anak dream membuat nya kewalahan.

Benar kata Doyoung, teman-teman Haechan menyeramkan, dan itu terbukti bukan sekali dua kali saja, sudah sangat sering terjadi.

Johnny memelototi Mark, karena yakin si alis camar lah yang mengadu pada anak dream tentang keadaan Haechan saat ini.

Sudah di bilang jangan bilang pada siapapun agar tidak membuat mereka khawatir malah sekarang dorm mereka di penuhi teriakan anak-anak yang super berisik itu.

"Oh, kalian kenapa kesini semua." Heran Haechan dengan kedatangan anak dream yang memenuhi kamarnya dan Hyung chikago nya.

"Aish, aku mengkhawatirkan bayiku ugh...," Jaemin memeluk dan menciumi pipi Haechan dengan brutal, sedangkan Jaehyun melotot kaget. Astaga apa selalu begini kelakuan anak dream kalau bertemu Haechan.

"Hei,sesak bodoh." Renjun menarik paksa pemuda Na itu.

"Ish, pengganggu." Jaemin tidak terima dengan perlakuan Renjun yang menarik nya tiba-tiba.

"Tu,,, tunggu, kalian semua selalu mencium Haechan seperti itu."

"Wae,,? Kami sudah biasa begini. Kenapa Hyung terlihat sangat terkejut." Jawab Chenle tanpa beban.

"What,!" Jaehyun semakin melongo mendengar nya.

"Hei, jangan mengerumuni Haechan keluar kalian." Doyoung mengusir anak dream dengan tatapan tajam.

Lihat,bocah itu jadi tidak bisa tidur dan berujung mengobrol untuk meladeni ocehan anak dreamis yang berisik nya minta ampun.

"Tidak apa Hyung,! Aku juga belum mengantuk," Chenle memeletkan lidah nya mengejek Doyoung.

Membuat si Hyung melotot horor pada bocah China itu, tidak terima karena mereka memperlakukan nya seperti itu Doyoung menghampiri bocah-bocah berisik itu dan menyeret mereka keluar.

"Ahh,,, Taeyong Hyung,, Doy Hyung, kejam." Adu Jaemin pada leader nya.

"Sudah kalian disini saja, biarkan Haechan istirahat dulu eoh." Lelah Taeyong itu menghadapi kebrutalan anak dreamis.

Tapi yang disuruh istirahat malah menyusul teman-teman nya ke ruang tengah.

Dengan di gendong Jaehyun,tadi sempat Jaehyun melarang nya tapi Haechan sangat keras kepala jadilah dia disini, di dudukan perlahan dan di peluk ChenJi langsung.

"Kenapa keluar, kan Doy Hyung nyuruh tidur mbull." Jeno mengusak surai hitam milik Haechan.

"Nggak bisa tidur No,,,," lihat lah bocah itu seketika jadi manja dan itu berhasil membuat hyungdeul nya jengkel, mereka selalu memanjakan Haechan tapi anak itu tidak pernah mengapresiasi nya, tapi saat bersama dreamis si bocah tengil kelebihan energi itu langsung menjadi bayi yang manja.

"Astaga,,," Jaehyun mengelus dada nya sendiri.

"Yang sabar ya, saingan mu banyak kayaknya." Seru Doyoung mengompori.

"Hyung," kaget Jaehyun, tidak mungkin Johnny ember ke pacar julid nya ini kan.

Lain halnya dengan Doyoung,dia malah tersenyum menggoda Jaehyun, tapi benar kok saingan Jaehyun memang banyak.



















24-02-2023

태양 { JaeHyuck } ✓ EndKde žijí příběhy. Začni objevovat