BAB 3

746 85 8
                                    

Aldo, Zean, Christo dan Floran kini sedang di kantin bermain game, setelah beberapa saat Aldo kemudian pamitan, sedangkan Zean Christo dan Floran masih ada kegiatan organisasi

"Ges gue pamit duluan ya"kata Aldo
"Iya bro hati-hati"kata Zean

Aldo kemudian pulang, namun di tengah-tengah jalan tiba-tiba ia melihat mobil yang tidak asing

"Lo itu kan Maya, ngapain dia bareng pak Ranu? astaga"guman Aldo

Brakk

Aldo kemudian menghancurkan kaca mobil Pak Ranu dengan helmnya

"Keterlaluan" bentak Pak Ranu
"Bapak yang keterlaluan"kata Aldo
"Maksud kamu hah?"bentak Pak Ranu
"Bapak kira saya buta, saya tau apa yang barusan bapak coba lakukan"kata Aldo
"Kurang ajar kamu"kata Ranu lalu menyerang Aldo,Aldo tak tinggal diam ia menyerang Pak Ranu balik sehingga terjadilah kericuhan di sana sampai Ada salah satu orang di sana yang melaporkan ke pihak yang berwajib

Aldo, Ranu Maya kemudian di bawah ke kantor polisi

"Saya tidak bersalah pak, anak ini tiba-tiba datang dan menyerang saya dengan memecah kan kaca mobil saya"kata Pak Ranu saat di interogasi
"Apa benar itu?"tanya Polisi ke Aldo
"Benar pak tapi saya melakukan itu karena Bapak ini hampir melecehkan seorang di mobilnya"kata Aldo
"Dia bohong pak, Saya hanya berniat mengantar mahasiswa saya pulang"kata Pak Ranu
"Kalau bapak tidak percaya tanya aja kepada mahasiswa saya "kata Pak Ranu menunjuk Maya
"Apa benar yang Pak Ranu katakan?"tanya Polisi
"Be-benar Ppak, Pak Ranu hanya ingin mengantar saya"kata Maya membuat Aldo tidak percaya

Setelah mendengar penjelasan dari Maya, Polisi kemudian membiarkan Maya dan Pak Ranu pulang sementara Aldo ia masih di tahan sampai kemudian Gracio dan Shani sampai di kantor polisi

Polisi kemudian menjelaskan tentang kejadian tadi membuat Gracio hanya bisa menatap Aldo datar, Setelah beberapa saat Aldo kemudian di izinkan pulang

Aldo Gracio dan Shani kemudian pulang, sepanjang perjalanan mereka hanya diam, Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah

"Aldo papa mau mulai besok kamu tinggal di apartemen kamu dan papa bukannya tega sama kmu tapi papa mau kamu mandiri, kamu udah 20 tahun"kata Gracio
"Tapi pa..."
"Papa tidak terima alasan, kenakalan kamu sudah kelewatan, papa mau mulai sekarang kamu belajar bertanggungjawab atas apa yang telah kamu lakukan" kata Gracio
"Ma"panggil Aldo ke mama nya meminta bantuan
"Keputusan papa sudah bulat"kata Gracio mendahului Shani bicara
"Maafin mama nak, mama gak bisa bela kamu, tapi mama setuju keputusan papa kamu, sudah saatnya kamu mandiri nak"kata Shani lembut.

Aldo yang mendengar itu hanya bisa pasrah,Terus terang ia merasa kecewa dengan orang tuanya karena orang tuanya sama sekali tidak meminta penjelasannya terlebih dahulu. kemudian berjalan ke kamar nya

"Yank kasihan Aldo, gimana kalau di apartemen dia gak menjaga kesehatan nya, gimana kalau makannya gak teratur "kata Shani khawatir
"Kamu tenang aja sayang, nanti aku suruh seseorang untuk mengawasi Aldo"kata Gracio
"Serius Yank?"tanya Shani
"Iya sayang, gak mungkin aku tega biarin dia hidup sembarang diluar sana"kata Gracio

Di kamar Aldo, ternyata sudah ada bibinya yang akan membereskan barang-barang Aldo

"Den kalau Den Aldo tinggal di apartemen jaga kesehatan, jangan suka begadang gak baik buat kesehatan Aden Aldo, Aden juga harus makan yang teratur "kata Bibinya
"Iya bi, Aldo pasti jaga kesehatan kok, bibi lupa ya Aldo kan orangnya kuat,gak gampang sakit"kata Aldo menghibur bibinya
"Bibi jangan sedih dong, nanti Aldo sering-sering ke sini deh buat ketemu bibi"kata Aldo
"Harus itumah"kata bibinya

Setelah itu Aldo kemudian mandi, sedangkan bibinya ia menyiapkan barang barang Aldo

Skipppp

Pagi hari Aldo pun bangun, Ia kemudian mandi dan siap-siap ke kampus

OUR STORYWhere stories live. Discover now