Mulai Lagi

6 3 0
                                    

Tiga hari setelahnya.......

"Olive, ada yang nyariin lo tuh." seseorang masuk ke kelas sambil memberitahukan.

"Siapa?" kepo Manda. Dia sampai menghentikan aktivitas bermain handphone.

"Dari anak club olahraga." jawabannya ragu, dia asal menebak.

"Mau lamar lo lagi tuh, temuin gih." sengaja Manda menyenggol bahu Olive. Paling senang dia jika temannya menjadi incaran anak club olahraga.

Sejak kejadian bermain basket tempo hari, Olive jadi tidak tenang. Tiba-tiba saja dia didatangi dari banyak perwakilan club olahraga untuk merekrut dirinya. Hampir setiap hari ada saja yang datang. Apalagi club basket dia yang paling berambisi terhadap Olive, persis seperti peneror.

"Ada apa?" laki-laki itu menoleh saat Olive bertanya. "Dari club mana lagi nih?"

"basket. Mengingat lo yang keren pake banget waktu basket kemarin, kita open rekrutmen buat lo." keren juga nih basket tiap hari orang suruhannya ganti-ganti terus.

"Anggotanya banyak?" laki-laki itu mengangguk. "Yaudah, cukup itu." Olive berbalik untuk masuk kembali.

"Eh ya gak gitu dong, gue mau lo join ke club basket."

"Gue gak tertarik sama club-club gituan, dosa lo. Lo cari orang lain aja."

"Tapi kita maunya lo."

"Gue gak mau. Jangan ganggu gue lagi!" Olive mengembalikan kembali brosur yang tadi sempat diberikan. Dia kembali ke dalam kelas, terserah itu anak mau gimana diluar.

"Gue tempelin juga nih brosur disini." sempurna brosur itu menempel dikaca menghadap ke dalam. Bermaksud agar Olive kepikiran terus dengan club basket.

"Akhirnya dah beres." kata Olive, dia kembali duduk.

"Beres apanya? Tuh." Manda menunjuk jendela yang kacanya ditempel 3 brosur sekaligus.

Kegiatan belajar berjalan lancar seperti biasanya. Senang sekali, hari ini kelas Olive mendapatkan jam kosong alias tidak ada guru yang mengajar, entah doa siapa yang baru saja terzolimi. Satu jam lagi bel pulang berbunyi, Manda iseng-iseng membuka akun sosmednya.

Siapa tau ya kan dia dapat info bagus.

"Eh nda, mie ayam yang di perempatan jalan sana pindah kemana dah, lo tau gak?" sudah lama tidak membeli, Olive kehilangan penjual mie ayam langganan nya. Random banget ini anak tiba-tiba nanyain abang mie ayam.

"HAH? Yang mana sih?" tanya Manda, dia belum konek.

"Yang di perempatan deket SPBU itu loh."

"Emang ada?" Manda jadi ikutan berfikir, dia penasaran.

"Ada, lo tiap hari lewat sana masa gak tau."

Masa sih? Emang iya? Setaunya tidak ada tuh yang jualan mie ayam disana. Manda mengingat lagi, dia jadi mengabsen siapa saja yang jualan. "Ngarang banget lo nyet, yang di perempatan mah tukang buah. Mie ayam mah ke kiri dikit."

"Lah gue waktu itu ada."

"Enggak ada, yang jualan ibu-ibu kan? Itu ke kiri dikit dari perempatan."

"Bukan dih, orang bapak-bapak." Olive masih ngotot kalau dia pernah beli mie ayam di situ tuh situ.

"Berisik lo berdua! Siang hari gini ngomongin mie ayam. Nggak ada, mie ayam udah musnah." protes orang dibelakang mereka, dia tadi sedang menikmati jam kosong dengan tidur siang.

"Terserah lo dah." Manda mengalah. Dia kembali bermain hp, pokoknya kalau nanti Olive bertanya yang tidak masuk akal dia tidak akan menjawab.

"Apaan sih? Lo pingin makan mie ayam liv? Gue punya langganan mie ayam enak, ntar malem ayo." Brian ikut nimbrung. Padahal udah selesai tuh bahas mie ayam, untung ganteng lo bri.

GAM3 BO1 || Wanna Be Yours || Jeon Wonwoo Where stories live. Discover now