D-Day

9 4 5
                                    

Hari ini tepat tanggal 17 Agustus, semua siswa siswi dengan antusiasnya mulai merapat ke lapangan utama. Pagi hari kegiatan dimulai dengan Upacara bendera dan dilanjutkan dengan senam bersama. Setelah setengah jam berjalan , upacara bendera telah selesai, sekarang semua orang bersiap untuk mengganti pakaian mereka menjadi pakaian olahraga dan kembali lagi ke lapangan utama untuk kegiatan senam bersama.

Seorang guru olahraga sudah siap menjadi instruktur bagi semuanya. Lagu diputar, mengeluarkan irama semangat bagi yang mendengarnya. Semua mulai mengikuti secara teratur bahkan sampai barisan belakang. Tapi, saat pertangahan lagu tiba-tiba saja memecah menjadi beberapa kelompok dengan gerakan yang berbeda-beda. Barisan laki-laki mereka membuat gerakan sendiri, dengan salah satu diantara mereka menjadi instruktur. Hanya tersisa barisan depan yang masih bertahan mengikuti dengan semangat. Barisan belakang, mereka hanya bagian tangan saja yang bergerak itupun dengan tenaga yang seadanya.

"Nopal! Kata gue lo aja sana yang didepan!" kata Manda dengan sedikit mendorong laki-laki yang masih semangat diantara mereka yang dibelakang.

"Berisik! Lo tinggal gerak aja ikutin depan." dia menjawabnya dengan melakukan senam.

"Serius, nih kalo lo yang didepan gue jamin pada ikutan semua."

"Lo aja sana, gue males." kalau iya sekarang dia berlari ke depan untuk menjadi instruktur bisa-bisa nanti perempuan yang dia suka ikut lari karena ilfil.

"Kok udahan lo." Nopal tiba-tiba saja duduk selonjoran.

"Cape anjrit."

"Ah masa, gue gak tuh." Manda dengan sengaja menggerakkan tubuhnya, memompa untuk lebih semangat dari Nopal.

"Minimal mikir lah, lo kira gue gak liat dari tadi lo cuma gerakin tangan." Nopal yang masih menirukan Manda saat melakukan senam mendapatkan lemparan kerikil dari arah belakang. "Bangsat, siapa yangg...." keluh dia merasakan sakit dibagian punggungnya. Saat dia hendak berteriak Olive dari belakang memberikan isyarat, bahwa ada seseorang guru yang akan mendekat untuk menertibkan barisan.

Nopal seketika kembali berdiri dan melakukan senam dengan semangat seperti sebelumnya. Manda yang berada dibelakang Nopal hanya terkikik dan Nopal yang terus misuh-misuh.

Setengah jam sudah berlalu, senam telah selesai. Sekarang mereka memilih menepi ke sisi lapangan. Panitia mulai mempersiapkan diri, mic beserta sounds mulai dinyalakan.

"Tessss tesss ekhem... Ayo yang lainnya kembali ke tepi lapangan untuk kegiatan selanjutnya, tidak ada yang kembali ke kelas." kata guru yang menjabat sebagai guru kesiswaan menggunakan mic yang sudah disediakan. Mau kembali ke kelas pun, mereka tidak bisa, karena ruang kelas sengaja dikunci dengan tujuan agar seluruh siswa ikut serta dalam acara, dan kunci ada pada wali kelas.

Agar tidak terjadi kerusuhan, seluruh ketua kelas diminta untuk maju mengambil gulungan kertas yang sudah diberi nomor urut. Selagi peserta lomba mempersiapkan anak buahnya. Penampilan para ekstrakurikuler mulai ditampilkan. Penampilan anak-anak Dance tampil pertama. Disana terlihat Shalfa dan teman-teman mulai menarikan sebuah tarian.

Sebelum acara dimulai, waktu pagi tadi.

Seperti yang dibicarakan perempuan itu pada malam hari, Wisnu sudah menunggunya ditempat yang dia janjikan. Dia sengaja berangkat lebih awal agar Shalfa tidak menunggu dirinya. Tapi apa, dia sudah hampir 20 menit duduk diatas motornya, Shalfa belum juga terlihat. Untung saja masih pagi belum banyak orang, Wisnu bisa saja kena marah karena memarkirkan motor sembarangan.

GAM3 BO1 || Wanna Be Yours || Jeon Wonwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang