• 05 •

3.6K 8 0
                                    

Warning!!!!! 21+++++ area⚠️⚠️⚠️⚠️

"Anghhh mhh ahhh."

"Shhh."

"More baby?" Tanya Aina yang saat ini sedang berada di atas Fajar.

Fajar yang menikmatinya di bawah sana hanya mengangguk menjawab pertanyaan Aina, menatap intense Aina yang terus menggeliat menggerakan pinggulnya di atas tubuh Fajar.

Aina menikmatinya hingga menutup matanya. "Ohh babe!" Panggilnya, kemudian membalikan tubuhnya membelakangi Fajar, masih di atas Fajar.

Fajar menutup matanya saat Aina menggerakan bokongnya semakin cepat, meringis karena merasakan miliknya terjepit milik Aina semakin kuat.

Perlahan Fajar membuka matanya, menatap seorang wanita berambut panjang di hadapannya, wanita itu menyampingkan rambut ke bahunya.

Fajar memegangi bokongnya yang terus bergerak, wanita itu menoleh menatapnya dengan tatapan horney. "Aa Fajar." Rengeknya denga manja.

Fajar mengerutkan dahinya, mengapa Aina sekarang berubah menjadi Perla? "Perla?" Panggil Fajar cukup pelan.

"Awhhh sakit." Rengeknya, namun tidak bisa berhenti menggerakan bokongnya.

Fajar bangkit mencoba merubah posisi keduanya, memangku Perla saling berhadapan dengannya. "Sakit?" Tanyanya dengan tatapan kasih sayang.

Perla yang mulai berhenti kemudian menangis dengan menggemaskan di hadapannya. "Biar aa aja yang gerakin ya?" Ucapnya dengan lembut mengusap air mata Perla.

Perla mengangguk lalu mengecup bibir Fajar, mulai menungging di atas kasur agar Fajar kembali memasukan miliknya.

Fajar memasukan perlahan miliknya, menutup matanya karena milik Perla langsung menjepit miliknya begitu saja. "Aaahh." Desah Perla meremas sprei kasur berwarna putih itu.

Fajar mulai menggerakan miliknya keluar masuk dari milik Perla, keduanya mendesah terutama Fajar yang biasanya tidak pernah mendesah sekeras ini.

"Anghhh."

"Mhhh."

"Shhhh ahh."

"Perla." Panggil Fajar susah payah sambil menutup matanya.

Sontak, wanita yang saat ini berada di hadapan Fajar behenti mendesah, Fajar membuka matanya, terkejut dengan wajah merah padam Aina yang menahan tangis di buatnya.

Aina melepaskan milik Fajar begitu saja, mulai turun dari kasur tanpa sehelai kainpun. "Perla? Siapa Perla?" Tanya Aina dengan mata memerah.

Fajar segera mengambil boxernya yang berantakan di atas ranjang, langsung memakainya lalu mengejar Aina yang sudah berjalan mengambili baju-bajunya yang berserakan di lantai.

"Ngga Ai, salah denger." Kata Fajar mencoba menjelaskan.

Aina mulai memakai satu persatu bajunya. "Kamu pikir aku tuli Jar? Aku denger kamu panggil nama cewek lain tadi!" Aina mengusap air matanya.

Fajar menarik bahu Aina, berusaha memeluknya meskipun terus di tolak. "Babe, hei i love u." Ucap Fajar yang akhirnya berhasil memeluk Aina.

Aina mendorong tubuh Fajar. "Stop! Aku gak akan percaya lagi sama omongan kamu!!" Teriak Aina mengambil sepatunya.

Fajar menarik tangan Aina, memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya. "Kamu liat ini Ai? Ini bukti keseriusan aku sama kamu."

Aina menatap Fajar dengan mata berair. "Apa artinya cincin ini kalo kamu gak bisa jaga hati aku Jar!" Aina dengan cepat memakai heelsnya lalu membuka pintu dan menutupnya keras.

Able 21+⚠️Место, где живут истории. Откройте их для себя