CH 19 : Apa Yang Disukai Renjun ?

513 89 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









***




Jeno, yang diam-diam mengambil keputusan, telah memutuskan untuk mengikuti apa yang Karina katakan dan menggerakkan rencana nya untuk mendapatkan Renjun.

Malam itu saat tiba di rumah, Dia mengeluarkan buku harian Renjun dan membaca nya. Saat Dia membaca nya, Kata-kata Karina seperti nya lebih terdengar masuk akal. Renjun menyatakan dengan sangat jelas dalam buku harian nya bahwa Dia Mencintai Jeno. Dan Cinta itu telah berlangsung selama Dua tahun. Tidak mungkin Renjun bisa berhenti menyukai Jeno hanya karena Dia bilang begitu.

Ujung bibir nya melengkung dengan semburat merah kebanggaan. Apa yang Karina katakan pasti benar, Renjun hanya menjadi canggung dengan nya.

Dengan pikiran itu yang masih berputar di kepala nya, Jeno tertidur. Penuh dengan harapan.

Hari berikut nya, Jaemin muncul di luar pintu rumah Jeno di pagi hari. Masih terlihat terhuyung-huyung karena kantuk. Pembantu keluarga Lee mempersilahkan Dia masuk ke dalam rumah.

"Dimana Jeno? Jangan bilang Dia masih tidur. "

Jaemin masuk ke rumah, bertanya saat Dia tidak melihat Jeno di ruang keluarga dan di ruang makan.

Pembantu keluarga dengan cepat menjawab,

"Jeno masih berada di lantai atas, mengapa Kamu tidak memeriksa nya. "

Walaupun keluarga Lee memiliki pembantu dan sopir, tetapi Ayah Jeno, Lee Donghae tidak pernah menyuruh mereka untuk memanggil Jeno sebagai "Tuan Muda" atau semacam nya. Pembantu mereka lebih tua dari Ibu Jeno, Lee Yuri. Jadi Dia memanggil Jeno dengan nama nya seperti orang tua nya lakukan.

Jaemin berlari ke lantai atas menuju kamar Jeno, yang mana pintu nya tertutup rapat. Dia tidak banyak berpikir sebelum menggedor pintu.

"Bangun, Jeno !! Big Brother Jaemin datang untuk menjemputmu ke sekolah. "

Tiba-tiba pintu di buka dari dalam, menampakkan sosok Jeno. Jaemin membungkuk secara naluriah dalam upaya untuk menghindari serangan. Pengalaman yang Dia kumpulkan dari tahun-tahun sebelum nya mengatakan kepada nya bahwa jika Jeno marah, Dia pasti akan menendang Jaemin.

Namun, Jeno hanya melirik Jaemin dengan tenang.

"Cepatlah masuk. "

Jeno membalikkan tubuh nya ke samping, memberi isyarat kepada Jaemin agar masuk ke kamar.

Jaemin menatap Jeno dengan aneh.

"Jeno, apakah Kamu masih setengah tertidur? Apakah Kamu tahu siapa Aku? Apakah Kamu yakin membiarkan ku masuk ke dalam kamar mu? "

Dia bertanya, tidak mempercayai telinga nya.

Jaemin biasa bermain bersama Jeno di kamar Jeno ketika masih kecil. Tapi tidak hanya Dia kencing di atas tempat tidur Jeno, Dia bahkan menghancurkan semua buku harta karun Anak-anak dan mainan nya. Walaupun Dia tidak begitu ingat apa yang terjadi tepat saat itu, tetapi Dia masih ingat tentang Jeno yang memukuli nya sampai menangis, dan semenjak itu Jaemin tidak pernah mengambil langkah untuk masuk ke kamar Jeno.

RestartWhere stories live. Discover now