⁠⌓ 19 ⌓

2.5K 304 3
                                    

Saat ini Yiran, Karina, Winter, Yerana, Sienna, Yoshua, Tamara dan Nancy sedang berada dikelas.

Sebentar lagi bel berbunyi dan mereka akan melaksanakan upacara. Tapi.. dimana Nanda? Kenapa dia belum datang? Apakah ia terjebak macet?

Banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka tanyakan. Tapi mereka akan bertanya pada siapa?

Huft.. sudahlah.
Lupakan!

"Nanda mana?" -Jeano

"Lah iya! Nanda kemana?" -Ryan

Bahkan Jeano dan Ryan pun ikut menanyakan tentang Nanda.

"Pulang" -Yiran

"Nanda pulang?" -Ryan

"Hm" -Yiran

"Udah lama?" -Jeano

"Ga juga" -Yiran

"Pulang kemana?" -Jeano

"Kerumah" -Yiran

"Rumah siapa?" -Ryan

"Rumah dia" -Yiran

"Emang rumah Nanda dimana?" -Jeano

Sienna yang kesal pun berdiri dari duduknya dan menarik kerah baju milik Ryan dan Jeano.

"Bisa diem nggak? Berisik, anjing! Nanya mulu lu pada kek reporter." -Sienna

Yiran pun ikut berdiri dari duduknya dan menatap Sienna.

Sienna yang mengetahui bahwa Yiran menatapnya pun juga ikut menatapnya balik.

Yiran dan Sienna terlihat seperti sedang berkomunikasi secara batin.

"Ck." -Sienna

Alangkah ajaibnya, Sienna melepaskan tarikannya tadi dengan perlahan dan ia kembali duduk.

Terlihat jelas dari raut wajahnya Sienna bahwa ia sangatlah kesal.

"Huft.."
"Kalian mending diem dan tungguin aja. Nanda bentar lagi dateng." -Yiran

"Okey, fine." -Jeano

"Tapi-" -Ryan

🔊: Anak anak siswa siswi SMA NEO CULTURE TECHNOLOGY segera berkumpul di lapangan sekarang juga karena kita akan melaksanakan upacara bersama sama. Sekali lagi, anak anak siswa siswi SMA NEO CULTURE TECHNOLOGY segera berkumpul di lapangan sekarang juga karena kita akan melaksanakan upacara bersama sama.

Mendengar pengumuman itu, Ryan dan Jeano pun bergegas pergi ke lapangan.

Sebenarnya, Ryan memiliki firasat buruk. Ia merasa bahwa akan ada kesialan yang menimpa Nandanya.

Tapi Ryan harus tetap berfikir positif, Nandanya pasti baik baik saja.

Tanpa Ryan dan Jeano sadari, 8 orang itu sedang panik setengah mati. Tak terkecuali Yiran.

Setelah kepergian Ryan dan Jeano, Nancy tanpa ragu menelpon Nanda saat itu juga.

Awalnya tak ada jawaban, tapi disaat ia mencoba lagi untuk yang kedua kalinya, telpon itu dijawab.

"Nan, Nanda" -Nancy

"Halo, siapa ya?"

Nancy menjauhkan handphonenya sebentar.

"Itu tadi siapa??" -Tamara

"Ibu nya?" -Winter

"Mungkin kakaknya" -Karina

"Siapa tau abangnya" -Yoshua

"Si goblok!"
"Tadi itu suara cewek." -Sienna

"Cewek ya?"
"Ohww" -Yoshua

P R I M A D O N A. Where stories live. Discover now