⌓ 14 ⌓

2.9K 359 19
                                    

Biasanya kita akan difokuskan oleh Nanda dan teman temannya.

Tapi sekarang? Tidak.

Kita akan difokuskan dengan Senara.

Senara Demitra.

"Jadi gimana?"

"Gini ya, gw mau kalian culik salah satu siswa disekolah gw. Namanya Nandarea. Dia anak baru disekolah gw. kalau kalian berhasil culik dia, suruh dia minta tebusan. Tebusan itu buat kalian. Dan imbalannya, kalian bakalan gw kasih 10 juta." -Senara

"..."
"Mana fotonya?"

"Ini." -Senara

"..."

"Anjass!
"Ini cewek tomboy ya? "

"Gila, lu! "
"Dia cowok. " -Senara

"HAH?! "

"Kalau kalian bisa culik dia, gw kasih 10 juta. Dan tebusan yang kalian dapet itu buat kalian. Gimana? Deal? " -Senara

"Deal."

Skip time!
Keesokan harinya.
Sekarang itu jam 02:30/14:30.
Harusnya, anak anak sudah pulang sekolah.

Dan benar saja, bel sekolah pun berbunyi dan itu menandakan bahwa anak anak sudah diperbolehkan untuk pulang kerumahnya masing masing.

Ada yang dijemput, ada yang naik bis, ada yang naik ojol bahkan ada yang berjalan kaki.

Mereka -( penculik tadi )- sedang memperhatikan wajah wajah anak anak yang berbondong bondong untuk keluar memalui pagar.

Memang susah, karena disana terlalu ramai.

Kita sebut mereka.. Aditya dan Trisno/Risno.

Disaat Risno sedang fokus melihat lihat wajah anak anak disana, Aditya malah salfok sama satu siswa yang duduk sendirian di halte.

"Ris, ris, ris! " -Aditya

"Oyt! "
"Apaan? " -Trisno

"Itu bukan? " -Aditya

"Hah? "
"Mana?? " -Risno

"Yang duduk sendirian disana"
"Itu bukan? " -Aditya

"Bentar! "
"... "
"Eee-.. Eh? Ah, iya! "
"Iya, bener! "
"Ayo, kesana! " -Risno

"Yaudah, ayok! " -Aditya

Karena sudah menemukan orang yang mereka cari, mereka pun langsung menemui orang yang bernama Nanda Nanda itu.

"Lu diem disini! "
"Gw aja yang deketin. " -Risno

"Heh! Ngomong ama anak manis itu harus pelan. Biar gw aja yang ngomong ama dia. Nanti kalo ngomong ama lu nanti lu nya malah marahin dia dan otomatis rencana kita gagal. " -Aditya

"Ck"
"Modus lu"
"Yaudah sana" -Risno

Semuanya Risno percayakan kepada Aditya.

Aditya mendekati Nanda lalu duduk didekatnya.

"Eee- dek"
"Mau minta izin, boleh? " -Aditya

"Izin apa, kak? " -Nanda

"Izin buat nyulik eli, hehe"
"Boleh nggak? " -Aditya

"Hah? " -Nanda

"Gini gini. Nanti kita minta tebusan ke keluarga put habis itu kita bagi persen persenan. Gimana? Mau nggak? " -Aditya

"... "
"Hmm.. " -Nanda

"Nanti gw beliin eskrim" -Aditya

"Boleh deh! " -Nanda

P R I M A D O N A. Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora