16. Sheila Panik!

2.8K 90 11
                                    

Hola, happy reading and enjoy!

Chapter 15

Sheila Panik!

"Seorang pria tampan ingin bertemu denganmu," kata Linda, sekretaris pribadi Sheila.

Selain Romero, tidak ada pria yang mencarinya sampai ke kantornya dan Sheila kadang tidak habis pikir kenapa Romero tidak menunggunya saja hingga ia pulang.

"Suruh saja Romero masuk," jawab Sheila tanpa mengalihkan pandangannya dari layar iMac-nya.

"Sayangnya dia bukan Romero."

Sheila mengalihkan perhatiannya kepada Linda dan alisnya berkerut. "Aku tidak memiliki janji dengan siapa pun sore ini, 'kan?"

"Kau benar. Tapi pria ini mengatakan ingin bertemu Miss Sheila Rikkard dan di kantor ini hanya ada satu Sheila Rikkard."

"Bawa dia ke sini," ucap Sheila dan dua menit kemudian pria yang mencarinya berada di depannya dan berhasil membuatnya tercengang.

"Kenapa terkejut?" tanya Jack.

Oh, Tuhan! Sheila mengerjap-ngerjapkan matanya mendapati Jack berdiri di ambang pintu ruang kerjanya. Sedikit menunduk karena kepalanya nyaris menyentuh kusen pintu, mata cokelatnya menatapnya seperti saat mereka melakukan seks di tempat tinggal Jack.

"Kau tahu tempat kerjaku?"

Jack tersenyum dan mengedikkan bahunya. "Aku seorang anggota FBI, aku bisa menemukanmu hanya dengan mengetikkan namamu di komputerku."

Sheila menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya seraya tersenyum lebar. "Jadi, kau ke sini untuk mengajukan tuntutan perceraian?"

"Sayangnya aku tidak pernah berpikir untuk bercerai."

Sheila tertawa tanpa suara. "Lalu, apa yang bisa kubantu?"

"Aku kebetulan lewat dan karena ini sudah mendekati jam lima, kurasa kau tidak akan menolak jika aku mengajakmu menikmati secangkir kopi."

"Secangkir kopi?" Sheila ragu dengan kalimat itu. Secangkir kopi mereka kemarin bukanlah 'kopi'.

"Ya. Minum kopi sungguhan, kulihat ada kedai kopi di seberang jalan."

Sheila tersenyum lebar. "Baiklah kalau begitu. Beri aku waktu untuk membereskan mejaku."

Jack mengangguk kemudian menjauh sementara Sheila mengemasi barang-barangnya, mematikan iMac-nya lalu meninggalkan ruang kerjanya. Keduanya berjalan beriringan menyeberangi jalan dan tiba di kedai kopi yang dimaksud Jack. Setelah memesan dua cangkir kopi keduanya lalu duduk di meja berseberangan dengan barista karena hanya ada tempat itu yang tersisa.

"Sheila?" sapa seorang wanita yang tiba-tiba ada di sebelah kursi Sheila.

Sheila mendongak dan mendapati orang yang menyapanya adalah Shelomita. "Hai, kau di sini juga?" sapa Sheila.

Romero mengenakan Shelomita pada Sheila, tetapi bukan berarti mereka berteman. Sheila sama sekali tidak ingin menjadi teman Shelomita karena faktanya dirinya dan Romero tidak suci dalam menjalin pertemanan.

"Ya. Romero juga di sini," kata Shelomita seraya tersenyum lebar. "Biar kupanggil dia."

Sheila baru saja hendak menarik siku Shelomita untuk menahan wanita itu agar tidak memanggil Romero, tetapi terlambat karena Shelomita sudah menjauh seperti sebuah anak panah lalu kembali bersama Romero.

"Jack?" tanya Romero ketika melihat siapa pria yang duduk berseberangan dengan Sheila dan sedang bercakap-cakap.

"Kalian saling mengenal?" tanya Sheila dan sebenarnya ia sangat terkejut.

"Kami bahkan sedang dalam satu misi," sahut Jack dengan senyum acuh tanpa melihat ke arah Romero.

Sheila semakin linglung, tetapi ia beringsut dan duduk di samping Jack sementara Romero duduk di tempat yang tadinya diduduki Sheila lalu Shelomita duduk di samping Romero.

"Dunia benar-benar sempit, ya?" kata Romero dengan nada sinis dan menatap Sheila dengan sorot mata yang seolah mengintimidasinya. "Jadi, di mana kalian saling mengenal?"

Tatapan Romero padanya membuat Sheila merasakan dirinya sedikit menggigil dan meremas tangannya sendiri di bawah meja.

"Kami satu sekolah. SMA," jawab Jack.

Bersambung....
Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate!
Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.
🍒🌸♥️

SELINGKUH (21+)Where stories live. Discover now