Chapter 45

1.6K 204 8
                                    

Mereka sedang berada dilapangan latihan para ksatria sedang menunggu Doyoung yang harus mengambar lingkaran sihir dengan dibantu koordinat dari Chanyeol.

"Apa tidak kau tidak ada komunikasi lagi dengan Mark, Yongie?" Tanya Johnny yang berada disampingnya.

Taeyong menggeleng, "Tidak ada, bahkan aku tidak bisa merasakan aliran Mana miliknya lagi." Jawab Taeyong lesu. Johnny memeluknya dan mengusak rambutnya, "Bersemangatlah, sebentar lagi kita akan menjemput mereka." Taeyong mengangguk dan mendekati Chanyeol karena dia memanggil mereka.

"Taeyong lakukan Healer jarak jauhmu pada Doyoung, pusatkan hanya pada Inti Mana miliknya karena perjalanan ini cukup jauh dan sangat membebani Mana miliknya." Ucap Chanyeol dan balas anggukan oleh Taeyong.

Mereka masuk ke dalam lingkaran yang dibuat Doyoung dengan Taeyong yang berada tepat dibelakang tubuh Doyoung. "Bilang padaku jika kau membutuhkan Mana lebih banyak, Sir Doyoung." Ujar Taeyong.

Doyoung meliriknya lalu tersenyum kecil, "Panggil Doyoung saja, Yongie." Ujarnya lalu mengalihkan perhatiannya pada Chanyeol yang berdiri didepannya sebagai alat penyambung dirinya dengan tempat yang akan mereka tuju.

Doyoung meletakkan tangannya didahi Chanyeol lalu menutup matanya, "Bayangkan tempat itu Tuan dan jangan memikirkan apapun selain tempat itu."

Chanyeol mengikuti perintah Doyoung, dia memejamkan matanya dan membayangkan rumah yang sederhana namun hangat milik Keluarga Bee. Seperti layaknya memutar kembali kaset lama miliknya, menyusun ribuan puzzle yang membentuk sebuah ruangan penerima tamu dengan Baekhyun kecil yang sedang berlari kesana kemari untuk membantu kedua orang tuanya dalam mengobati pasien.

"Kita berangkat, harap persiapkan diri kalian." Ujar Doyoung dan mereka memasang posisi siaga sedangkan Taeyong sudah melakukan Healer pada Doyoung. Dengan perlahan kedua kaki mereka melayang pelan lalu ditelan cahaya besar yang membuat mereka berpindah dengan cepat.

Mereka mendarat dipuing-puing rumah yang hancur, tidak lebih tepatnya ditengah hutan yang tidak terlalu lebat. Chanyeol membuka matanya dan menatap sekelilingnya, ini kali pertamanya kembali kesini setelah membawa Baekhyun pergi saat penyerangan Keluarga Bee.

Chanyeol melangkahkan kakinya mendekati salah satu sisa bangunan yang sangat dikenalnya, menelusuri sisa bangunan itu sampai menemuka papan nama rumah Baekhyun dahulu. Mengelusnya dengan penuh memori kenangan pahit, lalu dia menggeser papan itu menampakkan sebuah batu dengan tulisan kuno terukir. Membersihkan sedikit permukaan batu itu dengan baju miliknya dan membaca huruf demi huruf, ini kode rahasia milik keluarga Bee yang Baekhyun ajarkan padanya.

"Kalian kemarilah!" Ujar Chanyeol dan membuat mereka mendekatinya.

"Apa yang kau temukan, Guru?" Tanya Jaehyun yang melihat Chanyeol sangat fokus pada sebuah batu.

"Hanya anak-anak cahaya kamilah yang mengetahui dimana letak emas kami, itulah yang tertulis disini. Taeyong coba letakkan tanganmu pada batu ini." Taeyong mengangguk lalu meletakkan tangannya, satu menit, dua menit, dan menit terakhir yang tidak menemukan adanya perubahan.

"Apa kita gagal?" Seru Doyoung.

"Anak cahaya..." Jaehyun bergumam. "Yongie coba keluarkan sedikit Light milikmu." Lanjutnya.

Taeyong menggesekkan permukaan tangannya dan mengeluarkan sedikit cahaya kecil dari balik tangannya dan perubahan langsung terjadi. Batu itu mengeluarkan aliran cahaya yang diikuti keretakan pada lantai dibelakang mereka yang membentuk sebuah pintu masuk berbentuk tangga.

Mereka kompak melihat pada jalan itu dengan Johnny yang masuk terlebih dahulu, memeriksa sedikit isi dalam ruangan rahasia itu. "Aman, kita bisa segera masuk." Ujar Johnny.

Fam'Or | Jaeyong ✔Where stories live. Discover now