Chapter 2

4.3K 420 2
                                    

! Cerita ini hanya fiksi dan mengandung unsur sesama jenis !

Taeyong ingat sebelumnya dia melakukan terjun bebas ke sungai dan saat ini dia bangun kembali dengan wujud yang berbeda didunia komik yang selama ini dia baca. Tangan mungil, mata sebiru safir, rambut perak dan bibir thin yang menambah kesan elegan juga menggemaskan. Di ditemukan dipinggir sebuah sungai dengan keadaan basah setelah diselamatkan oleh ksatria yang menjadi pengawal pribadinya.

Perlahan ingatan pemilik tubuh asli ini masuk ke dalam memorinya. Diadegan terakhirnya pemilik tubuh ini berusaha bunuh diri sama seperti dirinya karena sudah terlalu tidak bisa membedakan mana realita dan mimpi. Dalam 14 tahun hidupnya, sudah ada 6 kali percobaan penculikan dan pembunuhan karena dia memiliki kekuatan langka yang membuat dia sangat diincar di Kekaisaran ini.

Diingatan itu dia bisa melihat perlakuan keluarga ini. Ayah yang tegas namun tidak ada kekerasan dan pemaksaan, Papa yang bawel dan pengurus rumah yang baik, dan seorang kakak yang bahkan rela menukar jiwanya demi adiknya. Iri itulah yang Taeyong rasakan sekarang, inilah keluarga yang dia impikan selama ini. Mungkin ini jawaban yang Tuhan berikan untuk doa-doanya selama ini. Taeyong tersenyum kecil sudah terlalu terlambat pikirnya namun jika ini kesempatan terakhir maka dia akan berusaha agar Lee Taeyong tidak terlahir kembali dan pemilik tubuh ini akan tersenyum nantinya, terima kasih Tuhan.

"Kau baik-baik sajakan? Tidak ada luka sedikitpun?" Johnny menidurkan Taeyong diranjang dan duduk disebelahnya. Dia meneliti seluruh tubuh Taeyong untuk memastikan tidak ada luka fisik satupun.

Taeyong menggeleng pelan, "Tidak ada k-kak, hanya jantungku rasanya sedikit sesak."

"Itu efek karena kau tenggelam tadi, tunggu sebentar dokter akan segera datang." Johnny mengelus rambut Taeyong penuh kasih sayang, Taeyong memejamkan matanya merasakan elusan yang sangat nyaman dan menenangkan. Inikah kasih sayang seorang saudara?

"YONGIE?! Bagian mana yang sakit sayang? Luka, apa ada yang terluka? Johnny bagaimana kondisi uri Yongie?" Pintu terbuka kasar disertai masuknya pria mungil yang wajahnya sangat mirip dengannya itu Papa pemilik tubuh ini, Baekhyun Xian Algeric.

Johnny menghela nafas, "Tenanglah Pa jangan membuat Yongie kembali panik, dan dimana dokternya?"

"Disini. Cepat periksa putraku!" Chanyeol masuk bersama dengan seorang pria paruh baya dan segera mendekati Taeyong.

Pemeriksaan dilakukan, Taeyong mengatakan apa yang salah dengan tubuhnya. Pria itu meletakkan tangannya didadanya dan keluar cahaya biru. Hangat dan menenangkan, rasa sesak dan nyeri yang ada ditubuhnya hilang secara perlahan. Ini sihir penyembuh, didunia ini sihir adalah inti kehidupan dimana semua kegiatan sehari-hari menggunakan sihir.

"Permisi tuan, semua luka fisik maupun mental sudah saya netralkan. Namun saya sarankan tuan tetap istirahat untuk 3 hari kedepan dan tidak ada aktivitas fisik untuk 7 hari kedepan. Tidak ada gangguan pada Mana sihir juga. Saya akan berikan beberapa minuman herbal untuk mempercepat pemulihan tubuh, kalau begitu permisi tuan." Pria itu menundukkan kepalanya dan berjalan keluar. Baekhyun langsung memeluk Taeyong begitu erat dan menangis, Chanyeol yang mengusap wajahnya frustrasi karena berpikir akan kembali kehilangan anaknya. Taeyong memperhatikan mereka tanpa sadar setetes air keluar dari mata doenya. Bahagia, tersenyum haru karena merasakan perasaan menggelitik ini.

Baekhyun merasakan basah didadanya melirik ke bawah dan menemukan Taeyong menangis, "Sayang apa masih ada yang sakit? Kenapa menangis? Apa sangat menyakitkan? Tidak tidak akan segera Papa sembuhkan." Baekhyun melonggarkan pelukannya dan mengarahkan tangannya pada dada Taeyong dan cahaya biru terang keluar sama seperti dokter tadi namun ini terasa lebih kuat. Taeyong menahan tangan Baekhyun dan menggeleng lemah.

"Hentikan Pa, atau umurmu akan kembali terpotong." Itu konsekuensi yang akan diterima Baekhyun jika dia menggunakan kekuatan Elixirnya. Seakan sebuah kutukan dari sebuah kekuatan besar yang bahkan bisa menghidupkan orang mati, dari ingatan pemilik tubuh ini Baekhyun pernah hampir mati karena menyelamatkan dirinya yang hampir menemui ajalnya dipenculikan ke-6 dan mengakibatkan Baekhyun harus tidur panjang selama 1 bulan penuh.

"Katakan jika masih ada yang sakit Yongie akan ayah panggil kem-"

"Tidak perlu Ayah, Taeyong hanya merasa bahagia." Taeyong tersenyum cerah hingga semua orang diruangan tersebut tertegun. Tuan Muda mereka akhirnya tersenyum.

---

Dua hari sudah berlalu dan kini mereka harus kembali ke Kastel karena mereka baru saja menghabiskan liburan musim panas disalah satu villa keluarga Marquess. Taeyong berjalan didampingi Papanya sambil berpamitan pada kepala pengurus villa dan memasuki kereta kuda. Taeyong terperangah melihatnya. Dia menduduki kursi didalamnya dan itu cukup empuk dan kereta tidak terlalu bergetar dikarenakan sihir yang mempengaruhinya.

Taeyong tidak melihat Johnny masuk kekereta dan malah menaiki kuda dan pergi didampingi dua ksatria dibelakangnya, "Pa kenapa kakak tidak ikut dengan kita?"

"Dia mendapat panggilan darurat dari Atasannya yang membuatnya harus ke ibu kota dan kita akan kembali ke kastel. Kita juga akan segera sampai sayang karena ayahmu memaksa membuka portal untukmu agar tidak terlalu lama dalam perjalanan katanya."

"Aku tidak. Hanya ada pekerjaan yang harus segera dilakukan maka dari itu aku membuka portal." Sergah Chanyeol dengan bersedekap dada. Baekhyun terkikik dan menarik pipi suaminya itu, "Apakah begitu sulit bagimu mengatakan kalau kau sangat menyayangi putra kita?"

"Tidak semua harus diucapkan Bee."

"Ara...ara! Bukankah ayahmu begitu menggemaskan Yongie? Dia masih saja malu untuk mengatakannya harga dirinya sangat tinggi dan sialnya itu menurun pada Johnny tampanku huhu~"

"Berhentilah menggoda ayah pa. Telinga ayah sudah memerah." Taeyong tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Hahaha...kau benar sayang! Tuan Marquess dan Raja Bisnis ini sedang memerah malu seperti buah persik." Chanyeol mengabaikannya dan memilih menatap pemandangan luar. Melihat sudah mendekati gerbang portal dia memerintahkan mereka waspada.

Taeyong menatap kagum peristiwa ini. Dari gelap hingga muncul di sebuah jalan perkotaan ramai. Banyak toko-toko perhiasan, pakaian dan makanan manis lainnya. Ini wilayah kekuasaan Marquess Algeric sebagai Raja Bisnis di kekaisaran ini. Melewati beberapa jalan dan sampai ditujuan mereka, Kastel Utama keluarga Algeric.

 Melewati beberapa jalan dan sampai ditujuan mereka, Kastel Utama keluarga Algeric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kereta berhenti dan pintu segera dibukakan. Kedua orang tuanya turun dahulu lalu disusul olehnya. Pandangannya beralih dari melihat pijakan hingga lurus kedepan. Terdapat dua barisan dikanan dan kiri, mereka memakai baju pelayan dan menundukkan tubuh mereka.

"Selamat datang kembali Tuan." Inilah hidup seorang bangsawan sesungguhnya.

TBC

-----

Jangan lupa vote dan komen ya! Terima kasih~

- jw1709

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang