Chapter 6

12 8 0
                                    

Keesokan harinya.....

Syifa bersiap siap di dalam kamarnya. Hari ini, hari yang sangat spesial.
Hari dimana papahnya akan menikah lagi.
Syifa berusaha menahan tangisan di matanya. Ia menatap ke cermin di kamarnya.

"Syifa? Tahan dulu yah tangisnya, papah nanti bakalan bahagia kalo Syifa bahagia, sebaliknya juga akan seperti itu" ucap Syifa kepada dirinya sendiri.

Menatap cermin dengan air mata yang bergelimang di matanya. "Huuufffhh..... Tenang, semua akan baik baik aja syifa" Syifa kembali menarik nafas.

Tak lama setelah itu, ponselnya berdering. Syifa mengecek ponsel miliknya. Ternyata telfon dari Liam, dia beberapa kali menelfon ke Syifa.

Lalu Syifa kembali menelfon Liam,

"Halo Liam, ada apa telfon?"

"Ah akhirnya di jawab juga"

"Iya, tadi aku lagi siap siap"

"Siap siap apa?" Mungkin Liam agak sedikit penasaran

Syifa menghela nafas perlahan.

   "Udah gak apa, nanti malem kita jalan yuk. Kan besok kita udh ke kampus lagi" ucap Syifa.

   "Okedeh kalo gitu janji yahh"
Suara Liam terdengar sangat memelas. Lalu Syifa mengiyakan perkataan itu, mereka menutup telfon.

   Syifa kembali menghela nafas dalam, dan tiba saatnya acara dimulai. Syifa duduk bersebelahan dengan Zifa, sambil menundukkan pandangan.

   "Lo kenapa?, Takut papah Lo di ambil? Iwhhh uwuuh. Papah Lo bakalan jadi milik gw hahahah" ucap Zifa tertawa lalu menatap sinis ke Syifa. "Hah? Takut? Pffttt.... Papah g bakalann ninggalin anaknya".

   Sepanjang acara Syifa dan Zifa selalu saling menatap sinis. 'hihhh kalo bukan karna papah nikah sama emaknya, udah lama gw bunuh keknya nih anak'  benak Syifa tampak terlihat kesal dengan pandangan Zifa.

       Syifa datang ke papah dan ibu, mereka memeluk Syifa erat, "nak... Makasih yah" ucap papah. Mata Syifa hampir mengeluarkan air mata, tapi Syifa mencoba mengalihkan pandangan hendak ingin menuju mobilnya dan pulang. Ia masih belum bisa menerima walaupun ibu orang yang baik.

"Gak apa, nanti ak bakalan ketemu Liam haha" ucap Syifa tersenyum sipu.

       Malam harinya...

Syifa mendapatkan pesan dari seseorang, yaitu LIAM.

Liam😾

|Hai syifaaaaa
|Mau Liam jemput gak?
19:02

BOLEHHHH|
Tau kan rumah Syifa?|
Masih inget kan?|
19:04
Read

|INGATT DONGG!!
|Hehehe
|Tungguin, Liam otewee!
19:04

Okeyyy|
19:04
Read

Syifa bersiap siap untuk malam itu, ia tak sabar pergi jalan bersama Liam. Beberapa saat kemudian, Liam sudah berada didepan rumah Syifa, kemudian Syifa menaiki mobilnya.

   Sepanjang perjalanan Syifa selalu tersenyum saat menatap wajah Liam. "Fa, kalo lu jadi pacar gw, lu mau gak?"  Liam memecah keheningan di mobil,
   "Eh? Kamu mau jadi pacar aku gitu?" Ucap Syifa lalu menaruh tangan didagu, menatap Liam dengan tatapan manis

    'gila nih anak, lama lama diabetes gw' benak Liam.

    "Hehehe... Itu pun kalo Lo mau" ucap Liam menggaruk kepala, mereka sudah sampai taman kota, yang ramai akan bazar.
    "Wahhhh..... Mau jajannnn" ucap Syifa berlari menuju mesin otomatis kembang gula, yang di hidupkan secara otomatis.

    "Ihhh mauuuu...."
"Haha lucu banget sih, yaudah beli aja" jawab Liam sambil mengacak acak rambut Syifa pelan. Syifa mulai menaruh koin ke mesin itu, mesinnya membuat kapas sendiri.

     Malam itu mereka bersenang senang bersama.

   "Hahahaha.... Gw seneng banget malem ini" ucap Syifa yang sedang menyenderkan kepala di bahu Liam. "haha yaudah itu kembang gulanya abisin dulu baru ngomong, kek bocah aja haha" Liam tertawa kecil melihat tingkah laku Syifa.

    "Heheeheh....."

Duduk di bangku taman, tiba tiba terlintas sebuah pertanyaan di kepala Syifa.
   "Liam, menurut lu gw cantik gak?"
Lantas Liam menatap Syifa, dengan tatapan heran.
   "Kenapa tiba tiba nanya?"

"Eh cumann nanya aja sih"

     "Di mata aku, cewek itu cantik bukan dari wajah. Tapi letaknya di sini fa" ucap Liam sambil menunjuk dada Syifa.
    "Jantung?" Syifa menatap heran.
Seketika, Liam tertawa mendengar jawaban Syifa.

    "Hahahah aduh syifaa... Ini lhoo-" belum sempat Liam melanjutkan perkataannya sebuah pesan masuk dari ponsel Syifa.
    "Eh siapa itu?" Tanya Liam agak penasaran

"Ini ibu, bentar yah"

Ibu🍂

|Nak, kamu kemana?
|Papah tdi nyariin kamu
|Cepet pulang yah
21:22

Eh ibu, maaf|
Syifa abis jalan jalan sama temen|
Ini abis ini Syifa pulang, gak akan lama|
21:22
Read

|Oke deh, hati hati yah

Hufftttt..... Syifa akhirnya meminta Liam untuk mengantarnya pulang. "Ibu nyuruh pulang" ucap Syifa, muka nya agak bete.
    "Oh yaudah, nanti aku mau Salim ahh" canda Liam, tertawa kecil.

    Mereka segera menuju mobil.  "Fa, sekarang kita resmi pacaran haha" ucap Liam
   "Iyee cintah"

Sepanjang perjalanan mereka asik mengobrol, hingga tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Syifa, ibu sudah menunggu didepan pintu saat mendengar suara mobil memasuki bagian depan rumah.

  Liam ikut turun untuk bertemu ibu Syifa.

"Hehehe hai Tante, tadi syifanya ku pinjem te. Haha" canda Liam
    "Waduhhh Syifa gak ngomong kalo punya pacar yah"
  Wajah Syifa memerah lalu menampakkan muka cemengrut ke arah Liam.

    "Haha. Yaudah kalo gitu aku pamit dulu, mau pulang" lalu Liam mencium tangan ibu dan bersikap sopan. Ingat pula sebelum ia pulang, "byeeee.. bleeee" canda nya saat akan masuk mobil.

Syifa masuk ke dalam rumah, ia menatap ke dalam. 'eumm... Sepi bet'

    Ia segera bergegas istirahat dikamar, besok ia akan pergi kembali ke universitas oxford, dan kembali belajar disana.



Assalamualaikum teman teman><
Tunggu kelanjutannya yah❤️❤️

    

TEROBATI [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang