01. Charlotte Roule Britania

1K 37 1
                                    

Arunika di sebelah timur, menampakkan cahaya nya dengan merdu burung yang bernyanyi-nyanyi menandakan langit cerah membuat hati ikut merasa gembira. Charlotte, gadis cantik memiliki wajah rupawan berjalan pagi sembari membawa keranjang buahnya di tangan kanan.

"Hai, Charlotte!" sapa seorang yang sedang menyebramg jalanan membuat Charlotte menolehkan kepalanya lalu tersenyum.

"Hai, Isabelle. Where are you going?" tanyanya saat mereka sudah berhadapan.

"Aku ingin ke toko kue ibuku, kamu sendiri? mau kemana, pagi-pagi sekali." kata Isabelle sembari melihat keranjang buah di tangan kanan, Charlotte.

Charlotte mengangguk. "Aku ingin pergi memetik buah."

"Di hutan itu?" tanya Isabelle memastikan.

"Yeah, of course. Aku ingin raspberry, dan menikmati udara Jenggala di pagi hari, jika urusanmu telah selesai, susul lah aku."

"Baiklah, sampai jumpa. Charlotte."

"Dah, Isabelle!"

Kembali berjalan menyusuri jalan, melompati genangan air seberkas hujan tadi malam. Menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya membuat Charlotte merasa lega. Tak henti-hentinya tersenyum sembari menyapa beberapa orang yang melintas di dekat dirinya yang sedang beraktivitas.

Kakinya berbelok kekiri memasuki hutan rimbun itu sendirian, berjalan menyusuri hutan seperti ini bukanlah kali pertama bagi Charlotte, dirinya sudah sering keluar masuk hutan, untuk sekadar berjalan-jalan, menghilangkan stress dari segala aktivitas yang membuat penat.

Tangannya mulai memetik raspberry lalu memasukkannya ke dalam keranjang buah yang sudah Ia bawa dari rumah. Memetik kembali lalu memasukkan ke dalam mulut.

"Manis sekali." senyumnya bertambah lebar lalu dengan cekatan Ia memetik raspberry itu dan memasukkan kedalam keranjang seraya bersenandung ria.

Jumantara semakin cerah, burung berkicau, matahari sudah memancarkan sinarnya yang membuat terik. Charlotte, melihat ke arah keranjang buahnya yang sudah agak terisi penuh, mengangkat gaun panjangnya dengan tangan sebelah kanan lalu mulai berjalan.

Kabut hitam membuat dahi Charlotte menyerngit, kakinya menyusuri ke arah kabut berada. Gelap. Satu kata yang menggambarkan keadaan hutan itu sekarang, lagi-lagi Charlotte dibuat seakan kalut, kakinya semakin cepat berjalan menyusuri hutan, dahan, dan ranting yang menusuk kakinya seakan tak menghalangi kakinya untuk terus melangkah, mencari tau, darimana kabut itu berasal.

"Kabut? atau asap?" tanyanya pada diri sendiri.

Kakinya berlari, gaun panjangnya sudah ia biarkan menari-nari di tanah membuat ujung gaunnya menjadi kotor. Suara-suara menakutkan kemungkinan dari hewan di dalam hutan ini bersaut-sautan bersuara membuat kepanikan Charlotte bertambah, menolehkan kepalanya ke arah kiri dan kanan dengan raut wajah ketakutan.

"Ada apa ini.." dengan terengah-engah nafasnya sudah tak beraturan. Kabut bertambah tebal membuatnya terasa sesak di dada. Batuk-batuk kecil berasal dari mulutnya seraya mengibaskan tangannya di depan wajah, berusaha untuk menyingkirkan yang membuat dirinya terbatuk tapi tidak bisa hilang.

Kabut atau asap itu memenuhi pandangan Charlotte membuat semuanya tiba-tiba menggelap, tubuhnya terasa sangat lemas lalu terjatuh begitu saja. Matanya mulai menggelap, keranjang buah berisi raspberry tadi sudah jatuh berserakan.

Semuanya gelap, tidak tahu. Apa itu, dan penyebabnya apa. Charlotte tidak tahu, semuanya menjadi gelap, terasa sangat tiba-tiba. Tadi cerah dan sekarang semuanya hitam menutupi langit.

"Charlotte!"

...

Hello, this story fresh from the oven
kira-kira udah penasaran belum sama ceritanya? dan kira-kira kalian tertarik tidak, untuk membacanya hingga selesai? aku harap kalian akan tertarik.

Dengan berlatar belakang di London, waktu tahun 1800, di era kerajaan. Sudah membaca blurb, di description kan? dan sudah melihat tagar cerita ini? semoga mengerti ya.

Silakan vote dan spam komen, yang banyak ya!
see you loves on the next chapters, xoxo 💐

Become a Duchess Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon