12

10K 554 5
                                    

Aku akhir-akhir ini bener-bener ga mood bikin adegan sex, jdi mungkin kedepannya bakal ada pengurangannya.

"Dik, nanti malem mau makan dirumah gw ga?" Tanya Jordan kearah Andhika yang sedang memakan makan roti sambil berjalan kearah parkiran.

"Tumben?" 

"Sekalian aja, mertua gw juga mau ke rumah soalnya." Jelas Jordan yang langsung membuat Andhika mendengus, dia tidak mungkin datang jika ada ibu Venya. Bukan karna sesuatu hal yang buruk hanya saja dirinya terlalu canggung dengan ibu dari istri temannya itu.

"Ga deh makasi tawaran nya" Jawab Andhika sambil memasuki mobilnya,  Sebenarnya Venya memang mengatakan untuk menjemput Jordan tetapi Andhika merasa Venya terlalu lama.

"Lo ga belanja?" Andhika membuka suaranya lagi setelah hening melanda mereka.

"Engga, kayanya dirumah masih ada bahan-bahan nya"

Mendengar balasan Jordan, Andhika hanya menganggukkan kepalanya kemudian hening lagi-lagi melanda mereka hingga akhirnya mobil itu berhenti dirumah Jordan.

"Yakin ga mau mampir?" Tanya Jordan kearah Andhika yang di balas dengan gelengan. Atasannya di kantor lebih memilih untuk melambaikan tangannya dan menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Jordan.

"Hai? Kok lo balik ga ngomong-ngomong sih?" Sapa Venya kearah suaminya yang kini menatap nya sambil tersenyum kecil.

"Tadi aku pulang sama Andhika, mama rencana dateng jam berapa?" Jordan memasuki rumahnya yang ternyata sudah ada ibu mertua nya di dalam.

"Halo Jordan, baru pulang kerja?" Tanya Ibu Venya sambil menuntun agar Jordan duduk di sofa bersamanya.

"Ma, Jordan biar mandi dulu" ucap Venya saat melihat ibunya sangat asik mengobrol dengan Jordan.

Mendengar hal itu Ibu Venya langsung menepuk jidatnya, ia lupa bahwa menantunya ini baru saja pulang kerja.

"Yaudah Jordan kamu beres-beres aja dulu, tadi mama udah bawain makanan buat kita makan" ucap ibu Venya kearah Jordan yang kini hanya tersenyum dan mengangguk sebelum akhirnya pamit untuk membersihkan diri.

"Ma, Venya ikut keatas ya? Mau peluk Jordan dulu." Pamit Venya kearah Ibunya yang membuat wanita tua itu menggelengkan kepalanya dengan kelakuan anaknya.

'jordan & venya'

Venya berjalan kearah kamar mandi saat mendengar suara shower yang dinyalakan, wanita itu mengetuk pintu kamar mandi meminta Jordan untuk membuka kunci.

'cklek'

"Kenapa Ve?" Tanya Jordan kearah istrinya yang kini malah menerobos masuk ke dalam kamar mandi.

"Kangen, sini peluk gw" Jawab Venya sambil merentangkan tangannya meminta Jordan untuk memeluk nya dan tentu saja itu dituruti oleh Jordan. Apa salahnya? Lagi pula mereka sudah menikah.

"Kamu udah mandi ya?"

Jordan mengendus-endus aroma yang keluar dari tubuh Venya, wanita itu benar-benar wangi. Sejujurnya dirinya tidak tau apakah itu wangi yang menguar dari tubuh Venya atau dari pakaian wanita itu yang ia tau adalah itu wangi.

"Udah, kenapa?" Tanya Venya.

"Pantesan, wangi banget" ucap Jordan sambil mengecup sekilas bibir Venya sambil tersenyum.

"Gemes banget? Suami siapa sih lo?"

Venya benar-benar dibuat tidak bisa berhenti tersenyum melihat kelakuan Jordan, pria itu benar-benar mengemas kan!.

"Belom nikah kak" jawab Jordan yang hanya dibalas kekehan oleh Venya, Jika saja ibunya tidak disini mungkin dia akan memilih untuk menghabiskan waktu bersama Jordan.

"Sana mandi, gw mau ngobrol sama mama dulu" ucap Venya sambil menepuk nepuk pantat Jordan sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan pria itu di kamar mandi.

"Mah!" Teriak Venya dari tangga sambil berlari menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makan malam.

"Apa? Jangan lari-lari! Nanti jatuh" Baals sang ibu saat melihat anaknya berlari ke arahnya.

"Jordan" ucap Venya sambil menggenggam tangan Olivia yang membuat wanita itu menaikkan satu alisnya.

"GEMES BANGET!" Lanjut Venya sambil melompat-lompat, sudah mirip orang gila.

"Mah! Mama harus tau Jordan gemas banget" 

"Iya, mama tau Jordan gemes. Anyway coba di spill progres bikin anak nya sampe mana?"

"Sedang berhenti membuat anak, karna Jordan sedang menstruasi" Jawab Venya sambil mencomot satu potong apel dan memasukkan nya kemulutnya.

"Ohh, bagus-bagus."

"Pengen Jordan hamill!!!"

Venya benar-benar ingin Jordan hamil, bukankah itu lucu jika pria itu hamil? Perut buncit dengan pipi yang menjadi gembul. pasti GEMAS!

"Ya kalo pengen bikin lah" Balas Olivia sambil mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Yakan ga bisa langsung jadi ih"

"Ya usaha makanya!"

"ini lagi usaha!"

"Yaudah berarti ga usah banyak omong"

"Mama duluan yang mulai!"

"Mama kan—"

Belum sempat Venya menjawab suara ponsel nya yang berbunyi mengalihkan perhatian keduanya. Venya memiringkan kepalanya saat melihat bahwa nama Jordan yang terpampang disana.

"Halo kenapa Jo?" Tanya Venya setelah menggeser icon hijau di ponselnya.

"Tolong ambilin sabun yang kemarin aku beli" ucap Jordan yang langsung membuat Venya mencari dimana letak paper bag berisi sabun yang Jordan beli.

"Oh oke, gw bawain keatas" balas Venya sambil mematikan sambungan telepon dan berjalan kearah rak dapur untuk mengambil paper bag.

"Dada ibunda, hamba ingin mengantarkan sabun untuk suami tercinta" ucap Venya sambil berdada meninggalkan ibunya.

tbc


mmf jika tdk jelas aku nulis nya di sekolah WKWKWKW.

make a baby || a femdom story [✓]Where stories live. Discover now