26

5.2K 344 10
                                    

"Jelek, nangis banget." Ucap Jordan saat melihat Venya dengan rambut baru berwarna ungu muda.

"Jelek gimana? Mirip idol kpop gini malah di bilang jelek." Balas Venya sambil menata rambut nya yang kini berwarna ungu.

Jordan hanya menggelengkan kepalanya pelan saat melihat kelakuan Venya. Semenjak pagi tubuh nya terasa berat, rasanya ia ingin tidur seharian dan tidak melakukan apapun.

"Lemes banget, kenapa?." Tanya Venya saat melihat Jordan sedari tadi hanya melihat nya dengan menyenderkan kepalanya di headboard ranjang sambil sesekali memejamkan mata.

"Ngga papa, lagi males aja. Hari ini aku ngga masak ya? Delivery aja boleh?."

Venya terkekeh saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Jordan. Tentu saja ia memperbolehkan hal itu apalagi kini pria itu tengah hamil dan Venya tidak akan membiarkan Jordan kelelahan.

"Boleh dong, jadi sekarang mau turun atau disini aja?." Ucap Venya kearah Jordan yang seperti nya masih memikirkan jawabannya.

"Disini aja mau ngga? Males jalan." Jawab Jordan dengan tatapan memohon yang membuat Venya terkekeh melihat nya.

"Ya udah disini, jadi mau delivery apa?."

Venya menyodorkan ponselnya yang langsung diterima oleh Jordan. Pria itu dengan semangat mulai memesan pizza sambil sesekali mengelus perut nya yang sudah mulai menyembul.

"Udah?." Tanya Venya saat melihat suaminya meletakkan ponsel miliknya di nakas samping kasur, Jordan menganggukkan kepalanya kemudian mulai mengusak-usakkan hidung nya di dada Venya.

"Kangen kerja." Kata Jordan tiba-tiba padahal tadi dirinya sangat malas.

"Iya, nanti ya?."

Venya mengelus rambut Jordan sambil sesekali menatap pria itu yang kini sibuk berceloteh.

"Dulu aku punya temen—,"

Jordan melirik Venya sebentar sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya.

"Pas dia praktek, aku ketawain." Sambung nya.

"He'em? Terus kenapa?."

"Terus pas pulang aku ketemu, wajah nya kaya orang nangis. Aku jadi merasa bersalah." Balasnya sambil mengingat-ingat hal itu.

"Emang kenapa kamu ketawain?."

"Dia nyanyi, pas lagu pembuka sih ngga apa-apa, tapi pas lagu penutup suara nya—,"

Belum sempat Jordan selesai bicara Venya sudah terkekeh duluan, seperti nya ia tau alasan Jordan tertawa.

"Udah minta maaf belom?."

"Udah, tapi aku minta maaf nya lewat temen nya hehe. Malu." Ucap nya dengan senyum manis.

"Dia maafin?."

"Kata temen nya ngga nangis kok cuma wajah nya emang gitu!." Jawab Jordan.

"Hahahaha, iya-iya. kamu tadi pesen apa?." Tanya Venya.

"Bubur ayam, tadi tiba-tiba toko nya lewat aku jadi ngiler." Balas Jordan yang dibalas anggukan oleh Venya.

'jordan & venya'

"Ve, kamu bisa kayang?." Tanya Jordan sambil menyendok kan bubur ayam ke mulutnya.

"Engga, emang kenapa?."

"Pengen kayang, kaya nya seru kan?."

"Seru darimana coba?."

Venya menatap heran Jordan yang kini tengah tersenyum seperti orang gila.

"Iya sih, daripada kayang mending kita tidur." Balas Jordan yang membuat Venya menatap bingung kearah suaminya.

"Okey. . ."

Selesai makan Jordan menatap ponselnya yang menampilkan pesan dari Andhika yang mengatakan bahwa pria itu akan berkunjung hari ini.

"Katanya Andhika mau kesini." Ucap Jordan.

"Kamu bolehin?." Tanya Venya.

"Boleh lah, kenapa engga?."

"Suruh bawain makan lah, masa bertamu ngga bawa apa-apa."

"Dih? Mana boleh kaya gitu?."

"Boleh lah."

"Yaudah iya."

Jordan menghela nafas pelan, kemudian berjalan menatap kaca besar di kamar mandi. Pria itu menatap tubuh nya dadi atas kebawah. Ternyata baru ia sadari bahwa tubuh nya sudah banyak berubah.

"Aku jadi gendut ya?." Kata Jordan saat melihat Venya yang tiba-tiba masuk kedalam.

"Engga kok, kamu lucu banget soalnya kamu suamiku." Balas Venya asbun.

"Bisa gitu ya."

TBC

apasih ini chapter ngga jelas banget.

make a baby || a femdom story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang