Bab 1 : Hanin Raihana Syahira

18.5K 1.3K 205
                                    

Bismillah pembaca salih dan salihah yang Insya Allah dirahmati Allah. Aamiin

Aku mau bilang makasih buat yang mau berkenan baca kisah ini.

Boleh nggak buat support cerita ini, aku minta kepada kalian jangan jadi reader silent.

Yuk dukung cerita ini dengan memberikan vote dan komen yang banyak di setiap line/baris paragraf setiap bab cerita ini.

Biar aku semangat menulisnyaaa❤

Siap ikutin cerita ini sampai tamat?

Happy Reading🤍

------------------------------------------------------------

Sebagai seorang muslimah yang cerdas yaitu harus menjaga izzah dan iffah nya, yang mana menjaga kesucian dan kemuliaan dirinya. Sebagaimana ia menahan diri sepenuhnya dari perbuatan-perbuatan yang Allah haramkan, dan dapat menjaga kesucian dirinya dengan menjadikan malu sebagai pakaiannya.

- Cinta Karena-Nya -
@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Semilir udara masih terlalu dingin untuk dirasakan. Pantulan cahaya yang berasal dari ufuk timur pun masih belum terlalu menyilaukan. Seorang pemuda memakai hoodie hitam dengan celana pendek selutut berwarna abu-abu tengah berlari mengelilingi taman komplek. Entah sudah berapa kali putaran ia berlari, pasalnya pemuda ini melakukan aktivitas joggingnya sehabis salat subuh di masjid komplek.

"Teng!Teng!Teng! Bubuur!Bubur ayaam!" Suara piring dan sendok beradu memecah kesunyian pagi hari ini. Mendengar suara tersebut, pemuda itu menghentikan aktivitas joggingnya. Dia langsung menghampiri tukang bubur langganan nya tersebut.

"Wuih Mang Edo, baru lihat lagi, habis pulang kampung, ya? Makin cakep aja nih si Mamang," ucap pemuda itu kepada Mamang Edo, pria berumur 35 tahun sembari mengajaknya bertos fist bump.

"Aduh A Shaka bisa saja, masih cakepan A Shaka atuh daripada si Mamang mah." Mamang Edo pun terkekeh.

Arshaka Rayyan Keenandra. Biasa dipanggil Shaka ini merupakan anak seorang pengusaha sukses di sebuah perusahaan properti bernama Muhammad Al Fatih. Meskipun anak seorang pengusaha sukses, tetapi pemuda bermata sipit, berkulit putih, dan memiliki postur tubuh ideal serta tingginya 178 cm ini sangat ramah terhadap orang lain. Shaka termasuk pemuda gaul layak pemuda-pemuda zaman sekarang, tetapi dia sedikit paham mengenai Agama, tidak seperti pemuda-pemuda yang selalu berbuat onar dan menjalani kemaksiatan lainnya.

"Mang Edo, pesan satu, di bungkus ya, tidak pakai kacang, pakai sate usus, banyakin seledri dan daun bawang nya, terus sambalnya di pisah," ujar Shaka.

"Pasti buat Teteh Hanin, iya, kan, A? Ketebak sama si Mamang mah, soalnya Teh Hanin biasa pesan kayak gini."

Shaka tersenyum. "Iya, waktu Mang Edo pulang kampung si Hanin nanyain terus Mang Edo udah jualan lagi apa enggak. Dia kan suka banget sama bubur ayam Mang Edo, padahal Abi nya Chef ya, tapi katanya lebih enakan bubur ayam bikinan Mamang."

"Alhamdulillah atuh kalau Teteh Hanin suka. Rasanya baru kemari lihat A Shaka sama Teh Hanin kelas tiga SMA, eh sekarang udah pada kuliah, udah semester akhir, ya, A? Salut Mamang sama persahabatan kalian dari SMA."

"Bukan dari SMA atuh Mang, tapi dari bayi. Kita itu bukan hanya sahabat saja Mang, tapi sepupuan, udah kayak saudara kandung juga. Orang-orang suka nyebut kita kayak anak kembar tidak identik, kembar yang beda jenis kelamin gitu."

"Masya Allah semoga persahabatannya langgeng, ya, A." Mamang Edo berkata sembari meracik bubur ayam pesanan Shaka.

"Aamiin," balas Shaka diakhiri senyuman.

Cinta Karena-Nya (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang