14-FUTSAL TIME DAN RENCANA DAFIN

Start from the beginning
                                    

"Buset. Lama-lama kering tuh mulut," celetuk Bimbim. Pria dengan rambut sedikit ikal itu kemudian mendengus kala celetukannya hanya ditanggapi kekehan oleh Dafin.

Beruntungnya suasana di kantin memang sedang sepi, dikarenakan waktu istirahat mereka di tukar dengan pelajaran tadi. Jadi ketika kelas lain ke kantin, mereka masih masuk belajar. Dan ketika kelas lain masuk, giliran mereka yang keluar untuk istirahat.

Karena suasana sepi ini lah menimbulkan kelegaan luar biasa bagi Bimbim dan Adit. Mereka jadinya tidak harus menanggung malu membawa sahabat mereka yang tersenyum sumringah tanpa ada lelahnya.

"Bahagia ya Daf?" tanya Adit mengkonfirmasi.

"Yoi. Gue tau sih gue emang lebay. Tapi seneng woii. Akhirnya gue bisa latihan kayak dulu lagi. Mana sekarang Dean ikutan ambil ekstrakurikuler kan."

Adit mengernyit. "Apa hubungannya Dean ambil ekstrakurikuler sama lo?"

"Ya biar dia kagak nempelin gue mulu lah! Gerah gue tuh," jawab Dafin dramatis sembari mengipas ngipaskan kedua tangannya ke wajah yang membuat Adit dan Bimbim ikut tertawa.

"Abis kumpul futsal kita ngapain? Mau jalan-jalan ke cafe nggak?" ajak Bimbim. "Wis wisss. Cafe deket sini kok. Lo bujuk aja si Dean. Lo emangnya kagak mau coba nongki kayak orang-orang?" lanjut Bimbim ketika Dafin ingin menjawabnya. Ayolah, sebenarnya Bimbim tahu dengan pasti bahwa Dean tidak akan memberikan izin. Tapi "if we never try, we never know" deh istilahnya. Coba aja dulu ya kan.

"Gue coba izin Dean dulu ya," jawab Dafin dengan ceria.

"Aelah. Pasti kagak di izinin lah! Lo pada kan tau gimana si Dean. Nginep rumah gue yang notabene  sepupu aja kagak di bolehin," sembur Adit.

"Gue punya rencana sih."

Bimbim dan Adit saling berpandangan. Sedikit meringis membayangkan apa yang akan di rencanakan oleh Dafin ini.

"Apa rencana lo?" Bimbim tampaknya mulai gelisah. "Bujuk aja lah kayak biasa," lanjutnya.

"Dan kalo kayak biasa bukannya lo pasti tau jawabannya?"

"Tetep nggak dibolehin sih."

"Nah itu! Tenang aja. Gue bisa pastiin gue ikut malem ini." Dafin berujar yakin. "Jam berapaan?"

"Jam 8 sih. Abis isya."

"Okay."

"MAU NGAPAIN ABIS ISYA?"

Sebuah suara mengagetkan ketiganya. Mereka otomatis menoleh ke samping dan mendapati Dean, Gio dan Shawn yang memandikan keringat sedang berjalan ke arah mereka. Shawn juga tampak memeluk sebuah bola basket.

"Gue tanya tadi." Gio berkata sembari melipat kedua tangannya dan menatap datar ketiganya. Khas jika Gio sedang mencurigai sesuatu.

"Ohh, itu. Kita bertiga lagi ngomongin comebacknya Blackpink," jawab Adit dengan tenang.

"Hah? Blackpink comeback?! Kapan?" teriak Shawn syok. Ia bergegas melihat handphone nya dan berdecak senang. "Beneran woi. Gue nonton juga lah."

"Bener Daf?" Kini giliran Dean yang bertanya. Suaranya berat dan dalam hingga membuat Dafin sedikit merinding.

"I-iya."

"Ya udah lah. Kalian kagak makan? Pesen gih sono. Keburu masuk lagi kita," kata Bimbim memecah suasana.

Ketika ketiga temannya memesan makanan, Bimbim dengan cepat menoleh ke arah Dafin yang malah kembali menunjukkan sisi cerianya. Rambut coklatnya naik turun mengikuti gerakannya  yang sedang makan.

𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲Where stories live. Discover now