12 Will You Marry Me?

48 37 136
                                    

1 hari menjelang pesta...

Arnold sudah menyiapkan gaun cantik untuk Tiffany bahkan gaun itu sepasang dengan pakaian Arnold, kalau bahasa kekiniannya couples.

Malam pesta...

Ramai sekali... Kenapa aku sangat gugup? Apa hanya aku yang merasa di perhatikan orang-orang.

Batin Tiffany, ia berjalan sembari menggandeng lengan kiri Arnold. Berbeda dengan Tiffany yang kelihatan sangat gugup Arnold terlihat sangat tenang.

"Arnold." Panggil Tiffany, Arnold mengalihkan pandangannya ke arah Tiffany.

"Aku gugup." Bisik gadis cantik itu.

"Rileks Tiffany, jangan terlalu memperhatikan orang lain." Kata Arnold sedangkan Tiffany hanya mengangguk.

Disana juga ada Aaron bersama dengan Isabel, kelihatannya Arnold masih belum memaafkan Aaron atas kesalahannya. Setiap Arnold berpapasan dengan Aaron, ia berusaha menghindar kontak mata.

Arnold bertemu dengan beberapa temannya dari kerajaan lain, yap disana juga ada Aaron.

"Hai Arnold, lama tidak berjumpa. Bagaimana kabar mu?" Tanya salah satu temannya yang bernama Alex, jika dilihat dari umurnya mungkin Alex lebih mudah satu tahun dari Arnold.

"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan mu?" Jawab Arnold kembali bertanya.

"Ya seperti biasa, aku datang bersama dengan istriku. Kau datang bersama siapa?" Tanya Alex sembari membawa segelas anggur di tangan kanannya.

"Aku datang bersama kekasihku." Kata Arnold, Tiffany tersenyum seraya menyapa Alex dan yang lainnya.

"Wah dia cantik. Cocok denganmu." Aaron terlihat terkejut ketika mendengar bahwa Arnold dan Tiffany adalah sepasang kekasih.

Saat tengah asik mengobrol, tiba-tiba saja ada yang menabrak Tiffany hingga menumpahkan segelas anggur ke gaunnya.

"Ah! Maaf! Maaf nona, aku tidak bermaksud untuk membuat gaun anda kotor, aku benar-benar minta maaf." Ucap wanita tersebut sembari terus meminta maaf kepada Tiffany, alhasil gaun yang di kenakan Tiffany sekarang kotor karena anggur yang tumpah.

"Tidak masalah, aku bisa membersihkannya." Ujar Tiffany sembari mengelap gaunnya menggunakan sapu tangan miliknya.

"Tapi nona... Gaun anda jadi kotor... Saya benar-benar minta maaf, saya tidak sengaja." Wanita itu terus meminta maaf kepada Tiffany ia sepertinya merasa bersalah.

"Tidak apa-apa sungguh." Ucap Tiffany sembari tersenyum, Arnold langsung melepaskan jubah kerajaan miliknya. Arnold memakaikan jubah tersebut kepada Tiffany.

"Sekali lagi maafkan saya yah nona." Tiffany mengangguk lalu wanita itu berjalan pergi.

Tiffany menghela napasnya dalam.

"Aku akan membersihkan gaunku dulu." Ucap Tiffany.

"Biar aku temani." Kata Arnold lalu ia menemani Tiffany untuk membersihkan gaunnya.

Setelah noda merah itu sedikit menghilang, Arnold menyuruh Tiffany untuk tetap memakai jubah kerajaan miliknya agar bekas nodanya tidak terlalu mencolok.

"Tiffany, sebaiknya kamu pakai jubah ini, aku tidak ingin kamu terlihat mencolok karena bekas noda di gaun mu." Ujar Arnold sembari memasangkan pengait yang ada di jubah miliknya.

"Terimakasih Arnold, maaf karena sudah merepotkan mu."

"Tidak masalah." Sahut Arnold sembari tersenyum.

Saat kembali ke ruang utama, atensi Tiffany teralihkan kearah William yang tengah duduk di samping Salvador ayah dari pangeran Arnold.

Arnold berjalan ke tengah-tengah ruang utama sembari menuntun Tiffany untuk ikut bersamanya, tiba-tiba saja ia berjongkok di hadapan Tiffany lalu ia membuka kotak cincin emas.

𝑴𝒆𝒓𝒎𝒂𝒊𝒅 𝑳𝒐𝒗𝒆[BREAK]Where stories live. Discover now