Bab 7 - Bunda Baik

1.2K 50 6
                                    

Jam 20.00

Faru dan Bunda Lyta sedang makan malam bersama dirumahnya.

"Gimana hari ini? Kamu ga pipis di celana lagi kan?" Tanya Bunda Lyta

"Enggak..." Jawab Faru

"Kalau dipikir-pikir, Bunda udah membelikanku popok dan bahkan saat itu membela aku didepan Bu Nuri. Walaupun dia memang orangtua yang cerewet dan banyak ngomelnya. Tapi dia satu-satunya orang yang sayang dan peduli terhadapku" ucap batinnya Faru.

"Hey! Walaupun besok hari Minggu, kamu harus cepat tidur malam ini. Jangan begadang agar terhindar dari kecelakaan kecil lainnya. Kamu harus sehat-sehat ya!" ucap Bunda

-
-

Jam 21.00

Dikamar Bunda Lyta.

" Tok... Tok..." Suara pintu

" Bun..." Suara Faru.

" ? "

"ASTAGA! KENAPA KAMU BELUM TIDUR DAN TIDAK MEMAKAI CELANA BEGITU!? KAMU MAU KEDINGINAN!!?" Ucap Bunda Lyta

"Uhh... A~aku kesini mau ngomong sesuatu, bisakah Bunda membantuku untuk memakaikan popok ini?" Ucap Faru sambil memegang popok ditangan nya.

"Maksudnya?" Tanya Bunda Lyta

"M~maksudku... A~aku ingin bunda yang selalu memakaikan popok ini padaku d~dan menggantinya nanti... Dan bisakah aku tidur bareng dengan Bunda malam ini? Please" Ucap Faru dengan malu-malu.

Bunda Lyta pun kaget dengan perkataan dan ekspresi Faru barusan, dia tidak menyangka anaknya akan bersikap seperti itu.

"Kenapa kamu tiba-tiba menggemaskan sekali!? Ayo kesini baby boy Bunda" ucap Bunda Lyta sambil menarik Faru dan menyuruhnya untuk berbaring di kasur.

"Kamu udah ga keras kepala dan pemalu lagi ya? Angkat kedua kaki nya" ucap Bunda Lyta sambil memakaikan popok ke Faru.

"Nah sudah selesai.... Nyaman dan rapi! Sekarang kamu bisa pipis kapan aja tanpa perlu khawatir...." Ucap Bunda Lyta.

Lalu mereka pun tidur bersama.

"Bun"

"Hm?"

"Gimana jika ada temenku yang bilang kalau aku ini aneh? Aneh karena diumur aku yang sekarang masih memakai popok." Tanya Faru

"Satu-satunya yang aneh kalau kamu dengerin omongan mereka.... Selama kamu ga berbuat sesuatu yang buruk atau perbuatan yang salah, kamu ga perlu dengerin omongan mereka" jawab Bunda Lyta sembari meng 'puk-puk' popok Faru

"Itu benar, aku seharusnya fokus saja pada orang-orang yang sayang dan peduli terhadapku... Hmm salah satunya cewe itu ya? Dia yang saranin aku untuk jangan beli popok tipe ini, ucapan dia benar tentang 'sekali dipipisin akan bocor'. Okelah karena besok Minggu, aku akan pergi ke alamat rumah Arin." Ucap batinnya Faru.

-
-
-

Jam 06.20

Faru menaiki sebuah bus untuk pergi ke rumah Arin.

"Nyaman ya naik bus pagi-pagi, masih sepi dan tidak begitu ramai. Jadi apa yang membuat anak muda seperti mu bangun sepagi ini?" Tanya ibu-ibu didalam bus.

"Sebenarnya bukan rencanaku untuk bangun sepagi ini" ucap batin Faru.

"Hmm.... Mau main kerumah temen...." Jawab Faru dengan gugup.

"Kamu sepertinya seumuran deh sama anak ibu yang pertama. Tapi kalo dia masih tidur dirumah jam segini, hadeh susah banget dia dibangunin q" Ucap ibu-ibu tersebut.

"Ibumu pasti bangga punya anak seperti kamu!" Puji ibu-ibu tersebut.

" M~mungkin iya tentang itu..." Jawab Faru.

"Tapi aku ga yakin juga kalo tentang itu.... Aku pergi sepagi ini karena merasakan punggungku basah, ternyata pipisku banyak sekali sampai popoknya bocor membasahi semuanya... Bunda masih tertidur saat itu, jadi aku langsung cepat ganti baju dan pergi dari rumah... Aku yakin jika bunda sudah bangun, pasti dia akan marah-marah..." Ucap batinnya Faru.

-
-

Bersambung....

Cerita berikut nya akan di up jika like nya sudah menyentuh 40 like

Oke sampai bertemu di lain waktu

My name FaruTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon