Setelah kepergian Daisy, perlahan Talisa membuka matanya, lalu tak sengaja melihat kantung plastik yang berlogo salah satu nama supermarket, ia duduk lalu mengambil kantung plastik itu dia melihat isinya, ternyata isinya beberapa snack dan cokelat, ia berfikir bahwa mamanya tidak mungkin membelikannya makanan-makanan itu, lalu siapa?.

  Meninggalkan rasa penasarannya Talisa turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi, ia memilih untuk menyegarkan tubuhnya berharap rasa pusing dikepalanya bisa hilang, setelah menyelesaikan mandinya Talisa memilih pakaian yang akan ia kenakan ia memilih dengan asal lalu menata rambutnya yang terlihat berantakan, Talisa kembali melihat kantung plastik yang ada di atas nakasnya, ia memutuskan untuk bertanya pada mamanya.

  Talisa menuruni tangga dan pergi kearah dapur, karena dirinya mendengar suara dari arah sana, benar saja Mamanya sedang berada di sana, Talisa duduk di kursi meja makan memperhatikan Mamanya sambil menopang dagu, Daisy yang merasakan kehadiran seseorang menoleh dan melihat Talisa duduk di kursi meja makan.

  "Kamu udah bangun sayang?" Tanya Daisy dan dibalas anggukan oleh Talisa, Daisy hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu. Ia teringat sesuatu yang harus ia sampaikan pada Talisa.

  "Tadi temen kamu kesini" Talisa menegakkan kepalanya lalu bertanya
  "Siapa?"
   "Gavin" Jawaban singkat membuat mata Talisa sedikit terkejut, Gavin? Pikirnya

   "Dia bilang apa?" Pertanyaannya mampu mengembangkan senyum yang sengaja menggoda dari bibir Daisy, yang mampu membuat Talisa salah tingkah, Daisy kini malah tertawa melihat tingkah lucu gadis didepannya itu.

   "Ih, Mama kok malah ketawa sihh.." Ucap Talisa sambil mencebikkan bibirnya.

  "Dia cuma tanya keadaan kamu, terus ngasih kantung plastik yang nggak tau isinya apa buat kamu, udah gitu aja" Ucap Daisy setelah menghentikan tawanya, Talisa terlihat seperti memikirkan sesuatu.

  "Gavin pacar kamu ya?" Pertanyaan mamanya mampu memunculkan rona merah dikedua pipi Talisa, dan membuatnya salah tingkah. Beruntungnya saat Daisy bertanya dia terus fokus dengan masakannya.

  "Bukan, dia cuma teman Talisa aja ma" Kini Daisy melihat kearah putrinya yang masih terlihat salah tingkah,

  "Serius nihh?" Pertanyaan yang sengaja dilontarkan untuk menggoda putrinya,
  
   "Ihh, Mama apaan sihh" Ucap Talisa kesal dan langsung berlalu menuju kamarnya, hal itu sukses membuat Daisy tertawa tebahak-bahak.

   Talisa melemparkan bokongnya keatas ranjang dengan muka yang ditekuk akibat kesal. Namun kekesalan itu langsung luntur ketika ada chat yang masuk di Whatsapp-nya, dan disitu tertulis jelas nama Gavin, Talisa langsung tersenyum senang, ia buru-buru membuka chat itu yang tertulis

Gavin: Talisa
Gavin: Aku tadi nitipin sesuatu buat kamu
Gavin: Semoga suka ya
Gavin: Dan cepet sembuh

Itulah yang sekiranya Gavin kirim pada Talisa, Talisa sesegera mungkin membalas chat itu.

Talisa: Makasih ya vin

Hanya itu yang bisa Talisa jujur ia tak tahu harus menulis apa lagi. Chat itu pun berlanjut dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, namun hal itu mampu membuat Talisa lebih baik dan senang.

  Lama Talisa hanyut dalam kegiatan chatingan-nya, sampai seseorang mengetuk pintu kamarnya, ia berpamitan untuk menyudahi chat-nya kepada Gavin, ia beranjak dari atas ranjang dan membuka pintu kamarnya ternyata itu Dea seseorang yang sedari tadi ia tunggu-tunggu.

   "Kamu ngasih tau Gavin ya tentang kejadian itu?" Tanya Talisa saat mereka sudah duduk di atas ranjang Talisa, Dea mengangguk dan langsung menjelaskan ketika wajah Talisa berubah marah.

   "Eitsss, jangan marah dulu, jangan nyalahin aku salahin aja Gavin. Dia yang udah maksa aku buat cerita, emang kenapa sih?... Dia kesini ya?.. " Tanyanya, Talisa hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Dea.

   Dea terlihat antusias hingga dia memajukan sedikit wajahnya ke depan wajah Talisa

  "Gimana ceritanya?" Tanyanya dengan penuh penasaran

  "Waktu Gavin kesini aku tuh lagi tidur, jadi nggak sempet ketemu dehh" Jawab Talisa dengan nada sedikit kecewa, Dea memundurkan wajahnya dengan senyum yang sengaja untuk menggoda Talisa serta alis yang sengaja ia naik turunkan.

   "Hmmm, bilangnya nggak suka sama Gavin, tapi ternyata.. " Ia sengaja tidak melanjutkan ucapannya untuk semakin menggoda Talisa.

   "Apaan sih" Ucap Talisa kesal sambil memukul muka Dea dengan bantal, dan berakhir perang bantal antar Talisa dan Dea.

 

*

*

*

*


Halo Guys(^o^)

Terimakasih banget buat kalian yang selalu setia dan sabar menunggu cerita ini UP. ˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙

Author minta maaf nih, kalau misalkan ada kesamaan nama tokoh, kejadian, atau tempat. Memang sebagian tempat author ambil dari daerah tempat tinggal author, tapi kalau nama dan alur cerita atau kejadian itu semua murni dari pikiran author. (ʘᴗʘ✿)

Maaf juga kalau ceritanya agak gak nyambung, soalnya autor baru belajar nich(*´∨'*)

Satu lagi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di sini ya(●♡∀♡)

See you the next time(◍•ᴗ•◍)
 

Misteri Toilet Sekolahحيث تعيش القصص. اكتشف الآن