Chapter2

776 10 1
                                    

   _____Di Lab Komputer______


Hari ini siswa kelas X Akl2 tengah di pusingkan oleh ulangan harian di Lab komputer, terutama Dea gadis itu kini rasanya ingin sekali mematahkan layar komputer di depannya itu, berbeda dengan Dea. Talisa malah santai mengerjakan ujian didepannya, ia terlihat tak kesulitan sama sekali.

"Shut, shut.. Sss Talisa" Panggil Dea dengan berbisik dan hampir tak didengar oleh siapapun, Talisa yang duduk didepannya menoleh kebelakang sebentar, dan melihat Dea yang tengah mengkode nya untuk memberinya contekan.

  Talisa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah konyol Dea, Talisa mengetikkan rumus di page kosong kemudian memperbesar tampilan layar komputer sehingga Dea yang berada dibelakang nya dapat melihat dengan jelas rumus yang ditulis oleh Talisa.

  " Jika ada yang ketahuan menyontek atau memberikan nilainya saya kurangi 10" Ucap Pak guru memberi peringatan yang kesekian kalinya.

  "Aduh Pak, saya itu bosen tau denger bapak ngomong kayak gitu terus" Gerutu Dea yang jelas didengar oleh Pak Guru.

  " Siapa yang ngomong tadi" Tanya Pak guru, dengan mata yang melihat kesatu persatu anak, Dea atau orang yang bersangkutan seperti tak peduli dengan pertanyaan Pak guru, anak itu malah dengan santainya memasukkan angka ke rumus yang diberikan oleh Talisa tadi. Lama tak ada jawaban Pak guru pun kembali mengancam.

  "Jika tidak ada yang mengaku, nilainya bakal saya kurangi semua" Ancaman Pak guru tetap tak membuat Dea tergerak untuk mengaku, akhirnya sang ketua kelas lah yang menjawab.

  " Yang ngomong tadi itu Dea Aprilia Pak" Ucap Pak ketua dan disambut plototan tajam oleh Dea.

  "Mana yang namanya Dea? " Tanya Pak guru, dan serempak anak² yang lain menunjuk Dea yang terlihat sama sekali tak peduli.

Pak guru berjalan menuju tempat duduk Dea yang berada di tepat ditengah. Sesampainya disebelah Dea, Pak guru langsung menjewer telinga Dea, sampai membuat Dea meringis kesakitan.

   "Adu, duh, sakit Pak" Ringis Dea sambil memegangi tangan Pak guru yang berada di telinganya.

"Kenapa kamu nggak ngaku tadi, waktu saya tanya siapa yang ngomong" Ucap Pak guru setelah melepaskan tangannya dari telinga Dea.

  "Emang kenapa sih Pak?, cuma gitu doang. Dasar baperan" Ucap Dea dengan nada lirih di kalimat terakhirnya.

  "Ngomong apa kamu?"
  " Nggak Pak, udah sana Pak saya mau fokus ngerjain ini dulu" Usir Dea, tak menggubris ucapan Dea Pak guru tetap berdiri di samping Dea, Dea hanya memutar bola matanya jengah melihat Pak guru masih berdiri disampingnya.

  Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, jam pelajaran informatika telah usai, dan itu mampu membuat Dea maupun yang lainnya bernafas lega, mereka kembali ke kelas dengan Dea yang tak henti-hentinya menggerutu.
  "Huuhhh, aku tu sebel banget tau sama si plontos itu" Plontos yang Dea sebut adalah Pak  joko_guru informatika tadi.

  "Cuma gitu doang baperan banget, huhhh" Cerocos Dea, Talisa yang berjalan di sampingnya hanya menggelengkan kepalanya.

" Itu kan juga salah kamu de" Ucap Talisa yang malah membuat tingkat kesebalan Dea meningkat.

   " Kamu itu sahabat aku atau sahabat si plontos itu sih saa!?" Ucap Dea tak Terima. Dengan melirik Talisa kesal.

  "Ihh, gitu aja ngambek. Baperan banget sihh!" Ucap Talisa sambil mensejajarkan langkahnya dengan langkah Dea yang nendahuluinya.

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now