"Ada sarang Tawon Van,awas nanti kena kepala Lo". Ucap Gilang pada Vania sambil membawa Vania pergi dari sana
"What-!!,gua takut arrgghh". Ucap Vania panik
Setelah beberapa saat akhirnya tawon itu pergi Vania duduk di bangku taman dekat kota
"Huuh cape gua, baru kali ini gua di kejar Sma tawon". Ucap Vania dengan nafas nya yang Ter engah-angah
"Niih minum dulu,lu pasti cape,sekalian gua juga beliin lu eskrim". Ucap Gilang dengan matanya yang melihat ke atas awan
Mungkin Gilang itu gengsian,tapi dirinya kini sangat lucu
Namun beda lagi dengan Vania,dia mengambil eskrim dan minum dari tangan Gilang Dengan perasaan yang teringat kepada Alaska
"Hahha,andai Al di sini pasti Vani seneng". Ucap dirinya dalam hati
Akhirnya Gilang pun duduk bersama Vania, Gilang sibuk dengan ponselnya untuk mengabari Gara
Vania kini sedang menikmati eskrim yang di belikan Gilang
"Imut banget lu van." Ucap Gilang dalam hati
"Ee-eeh apaan si,sadar Lang dia itu Mak lampir." Ucap dia kembali dalam hati
Pesan:
Gilang:Gar lu kapan baliknyaGara: Sabar Napa ini Garaa lagi di jalan
Gilang: Gua pindah posisi,gua sama si Vani Sekarang lagi duduk di bangku taman dekat kota,lu ke sini aja yah
Gara: Ok
Setelah mengabari Gara, Gilang memperhatikan Vania yang sedang memakan eskrim
Vania yang menyadari itu pun langsung melihat ke arah Gilang dan mereka kini melakukan eye contact
"Kenapa lu,liatin gua Mulu". Ucap Vania kesal,karena dia paling tidak suka jika dirinya sedang makan atau minum di perhatikan oleh seseorang di dekat nya
"Eeh kagak,lu nya ajah ke ge-eran ".
Ucap Gilang sambil memainkan lagi ponsel nya"Lang". Ucap Vania dengan wajahnya yang murung
"Iya kenapa Van". Jawab Gilang
"Lu ko tau gua suka eskrim". Tanya Vania pada Gilang dengan wajah nya yang masih murung
"Ya gua tau ajah,cewek mana si yang gak suka eskrim". Ucap Gilang
Namun Vania kini teringat kepada alaska,Alaska sering membelikan dirinya eskrim,bahkan alaska sempat membujuk Vania ketika marah dengan memberikan eskrim yang banyak
Kini Vani sudah berada di rumah nya setelah main bersama ke dua temannya itu Vania merasa lelah
Akhirnya gadis itu kini sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur nya yang empuk itu sambil memainkan handphone nya.
Vania memandangi Poto yang ada di dalam handphone nya, itu Poto dirinya dan Alaska, meskipun virtual bagi mereka itu semua adalah kenangan yang tidak akan bisa di ulang kembali, bahkan Pesan-pesan lama mereka pun masih Vania simpan.
Vania juga kini sedang merindukan pelukan nya Alaska dia sudah tidak bisa memendamnya lagi
Akhirnya Vania pun memberanikan diri untuk memberikan pesan kepada Alaska
Pesan:
Vania: Alaska
Vania: ayoo pelukDengan hati nya yang tidak karuan karena dia merasa malu, Vania berusaha keras untuk mengirimkan pesan nya itu .
"Huuh semoga dia gak ke ganggu". Ucap dia dalam hati
Akhir setelah beberapa menit kemudian Vania mendapatkan pesan dari Alaska
Namun gadis itu di buat tidak percaya karena dia berpikir bahwa Alaska tidak akan pernah membalas pesannya itu .
"Gilakk,Al Vani kira Al gak bakalan bales chat Vani". Gumamnya
Alaska: Mau peluk hmm?
Vania: Can?
Alaska: Right,why not?
Mereka menggunakan bahasa Inggris yang formal,karena sudah biasa bagi mereka
Vania: ayo
Alaska: Come here Baby,
/Liatin:Rentangin tanganVania: /Lari ke arah pelukan:peluk al: Seperti biasa pelukan ini yang paling menenangkan
Alaska: /Kepeluk : Peluk balik
/Elus punggungnya
Ada yang jahat ke Vani hari ini?Pantas saja Vania begitu menyayangi Alaska,dirinya sangat di perlakukan layaknya tuan putri oleh Alaska
"hahah Vani belum Cerita aja,Al udh nanya gini,Al paham banget Vani ternyata". Gumam nya
YOU ARE READING
Kita yang Beda
UngdomsfiksjonSederhana saja kisah ini menceritakan Kisah cinta 2 orang yang terhalang Agama,ras,suku,kota bahkan segalanya beda, Pertemuan pertama mereka Di Virtual,mereka membuat kisah indah di virtual,Cerita yang tak akan habis massa nya