berhenti atau usai

37 2 0
                                    

Setelah sore  itu kini vania di buat tidak berdaya lagi tanpa sosok alaska

Alaska selama 2 minggu ini tidak ada kabar lagi.

Vania sangat merindukannya.

"Al kemana".

Ucap dia dalam hati sambil memandangi pesan yg sampai sekarang belum alaska balas.

"Udah van yang sabar ya,mungkin dia lagi ada urusan di sana nya."

Ucap abel menenangkan sahabatnya itu.

      ****

Kini vania sudah ada di sekolahnya dia datang lebih awal karena dia hari ini piket kelas .

Dan wajahnya sudah murung dari tadi karena dia kini piket dengan angel.

Dan angel pun dari tadi terus saja bicara dan membuat vania kesal.

"Kasian cowok nya gaada kabar".

Sindir angel sambil menyapu bagian sudut.

Vania yang mendengar itu pun tidak menghiraukannya dan melanjutkan pekerjaannya itu

"Udah tau beda agama,masih aja di jalanin,uppss".

Ucap kembali angel dia terus saja memancing emosi vania.

Vania yang mendengar itu pun sudah tidak tahan dan menghampiri angel ke arah sudut sana.

Di kelas itu hanya ada vania dan angel karena yang lainnya belum datang dan sebagian di luar.

"Maksud lo apa hah! Dari tadi ngomong mulu bukannya kerja".

Ucap vania pada angel dengan perasaannya yang marah.

"Kenapa?kesindir?".

Ucap kembali angel sambil mengangkat alis nya.

"Di ruangan ini cuman ada kita berdua dan lo dari tadi ngomong terus tentang perbedaan agama".

Balas vania yang tidak tahan untuk menahan tangis nya yang sudah ia pendam dari semalam.

"Lo harusnya sadar kalo hubungan lo sama tuh cowok gak bakalan mungkin,tuhan ajah beda gimana buat kedepannya".

Angel terus saja berbicara dan memancing emosi vania.

Vania hanya bisa terdiam mendenger ucapan dari angel itu,karena ada benar nya juga.

Abel yang baru datang dan melihat suasana yang semakin memanas pun masuk dan menghampiri mereka berdua.

"Van lo gapapa kan".

Tanya abel kepada vania sambil menenangkannya.

"Angel lo apain vania".

Tanya abel kepada angel.

Ruangan kelas mendadak hening keduanya tidak menjawab pertanyaan abel.

Vania pun pergi dari kelas untuk pergi keluar dan di ikuti oleh abel

Di tengah perjalanan dada vania terasa sakit dan sesak.

Dia pun duduk di bangku taman sekolah dan menenangkan dirinya terlebih dahulu.

"Ya tuhan,aku udah gak kuat kalo udah kambuh di sekolah".

Ucap vania dalam hati sambil meneteskan air matanya karena rasa dadanya semakin sakit dan sesak

Abel yang melihat itu pun berlari, langsung menghampiri vania ke taman.

"Van lo gapapa kan? Ayoo gue anter ke UKS".

Ucap abel khawatir kepada vania dan mengangkat vania untuk berdiri.

Gara tidak sengaja lewat taman sekolah,dia habis dari kantin membeli  pulpen dan tidak sengaja melihat 2 sahabatnya yang sedang di taman.

"Kalian kenapa".

Ucap gara sambil menghampiri mereka berdua.

"Untung ada lo gar,bantuin gue buat bawa vania ke UKS sekolah".

Ucap abel yang masih berusaha mengangkat tubuh vania.

"Emang dia kenapa bel".

Tanya gara masih bingung

"Udah pokonya bantuin gue ajah gar,nanti gue ceritain semuanya".

Ucap abel kesal karena gara banyak sekali bertanya padanya.

Setelah sampai nya di UKS vania kini berbaring di kasur uks dengan lemas.

"Bel katanya mau cerita".

Ucap gara pada abell ingin tahu.

"Iiish dasar bawel".

Balas abel kesal

  ******

Kini vania sudah di rumah nya dan berbaring di kamarnya.

Di temani oleh 2 sahabatnya gara dan abel.

Dan di atas sopa sebelah sudut kiri gara dan abel sedang duduk sambil menceritakan yang sudah terjadi pada vania.

Gara yang mendengar itu pun tidak terima.

"Iih anjir najis si angel,so banget so alim anjir".

Ucap gara dengan nada yang mengomel.

"Hahaha gak usah terlalu jujur gar".

Balas abel sambil tertawa.

"Padahal yang ngejalanin hubungannya si vani kan ya sama si Al itu si angel malah so banget ceramahin si vani".

Ucap kembali gara yang kesal.

"Iya bener tuuh,dia gak tau apa ya hubungan si vani sama si Al udah lebih dari 1 tahun".

Balas abel pada gara.

Vania yang sedang berbaring pun hanya bisa diam ketika melihat sahabatnya yang sedang membicarakan dirinya dan Alaska.

Gara pun pulang dan vania di temani oleh abel di kamarnya sekarang.

Abel sudah tidur di kasur yang ada di bawah dan vania masih belum tidur.

Dia melihat ke arah jendela yang belum ia tutup.

"Al kamu kemana,apakah kisah kita hari ini benar-benar usai?".

Gumam vania sambil meneteskan air matanya.

Abel yang tidak sengaja terbangun dan mendengar itu pun tidak bisa berbuat apa-apa

"Ini pasti gak mudah buat lo van,karena hubungan kalian nggak satu atau dua hari tapi udah hampir mau 4 tahun lebih".

Gumam abel di dalam hati nya yang posisinya masih tertidur di kasur tanpa ranjang  milik vania.

Gumam abel di dalam hati nya yang posisinya masih tertidur di kasur tanpa ranjang  milik vania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-vania

"Ku Titipkan rinduku pada sang merpati yang akan terbang jauh melewati lorong imajinasi, dan
membawa kisah kita menjadi abadi."


Kita yang Beda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang