21 ⚠️

543 35 4
                                    

"Asahi kenapa?" Haruto yang berada di garasi mengurungkan niatnya untuk ke basecamp saat melihat Asahi pulang dengan wajah sembab.

Asahi memeluk tubuh jangkung Haruto. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang pemuda itu. Asahi tidak lagi menangis, dia berharap pelukan tersebut mampu membuatnya tenang.

Haruto mengelus puncak kepala Asahi. Dia mengalihkan pandangan ke sopirnya memberi isyarat pada si sopir namun tidak menemukan jawaban. Sepengetahuannya Asahi pergi untuk membeli perlengkapan melukis. Lalu mengapa pulang wajahnya sembab. Sesekali Haruto mengecup puncak kepala Asahi.

"Mau cerita?"

Pelukan keduanya terlepas, Asahi kemudian tersenyum.

"Tadi aku liat Jaehyuk sama Jihoon," tatapan Asahi menerawang kejadian di mall tadi.

'udah tau ya" tanya Haruto dalam hati. Ini alasan dia kemarin meminta Asahi menjauhi Jaehyuk. Dua orang yang dia liat malam itu adalah si brengsek Jaehyuk dan musuhnya Jihoon.

"Haru dengerin aku gak?" Tanya Asahi.

Haruto mengerjap, "iya denger."

"Mau jalan-jalan?" Haruto menawarkan Asahi untuk menghilangkan kesedihannya.

Asahi menggeleng lemah.

"Aku traktir es krim?"

"Aku mau ke kamar, mau tidur"jawab Asahi.

Haruto mengulas senyum kaku. Dia cemburu melihat Asahi galau karena laki-laki lain. Kalau begitu adanya, Haruto mengurungkan niat untuk ke basecamp. Haruto memilih menemani Asahi.

Langkah panjang Haruto membuntuti Asahi. Pemuda yang lebih tinggi tidak berniat menyamakan langkahnya. Haruto lebih memilih berjalan di belakang Asahi. Berjaga jika Asahi pingsan walaupun tidak sampai segitunya.

Brukkk....

Jidat Haruto menabrak daun pintu kamar Asahi. Hal itu membuat Asahi cukup terkejut. Dia sama sekali tidak menyadari jika Haruto mengikutinya. Jika saja suasana hati Asahi tidak seburuk ini. Dia akan tertawa melihat Haruto mengerucutkan bibirnya sembari mengelus jidatnya.

Asahi berjinjit memegang jidat Haruto, "sakit ya? Salah siapa ngikutin!"

Ya, Asahi tidak bersalah.

Haruto memutar bola matanya, "terus aku ninggalin kamu yang lagi galau di rumah sendirian?"

"Ayah bunda kemana?"

Yang ditanya hanya mengedikkan bahu. Pasalnya pasutri tersebut suka sekali jalan-jalan seperti tidak ingat umur. Melihat kedua orang tuanya yang mesra dan saling mencintai. Haruto tentunya ingin memiliki masa depan seperti itu.

Asahi berbalik melangkah menuju sofa yang ada di kamarnya untuk mengeluarkan barang belanjaannya. Seakan sudah melupakan pertemuannya dengan Jaehyuk, wajah Asahi berseri membuka totebag berisikan baju dari brand Kenzo Paris untuk menambah koleksinya.

Haruto duduk di samping Asahi matanya menangkap plastik putih bertuliskan indoapril. Bukannya Asahi dari mall? Ah entahlah. Tangannya terulur mengambil bungkusan tersebut. Mencari cemilan adalah tujuan Haruto. Saat sibuk mencari tangannya menggenggam sesuatu yang tipis, kecil dan-----

FELICITY| Harusahi (SLOWUPDATE)Место, где живут истории. Откройте их для себя