2

1.1K 105 12
                                    

Plakkk!

Tamparan keras mendarat di pipi Asahi yang masih tidak mengerti apa yang terjadi. Seingatnya tidak ada kesalahan yang dia lakukan.

Dugg!

Asahi kembali meringis merasakan tulang kering di tendang oleh orang yang sama. Dia tidak bisa berfikir untuk sekedar memahami apa yang terjadi dan kenapa mereka seperti ini padanya. Tidak berhenti sampai disitu, salah satu dari mereka membawa ember berisi air pel-an yang kemudian disiramkan perlahan di atas kepala Asahi. Membuat pemuda putih dengan keadaan tangan terikat ke belakang gelagapan.

"Pertama, itu untuk karena lo jalan sama Haruto. Kedua karena lo pacaran sama dia dan ketiga karena lo pantes dapet perlakuan kayak gini dari gua. Paham?!!" hardik Wonyoung yang berdiri di depan Asahi diikuti Leeseo dan Liz dibelakangnya.

"Dan ini... Hanya awal, Lo bakal dapet lebih dari ini kalo ga berhenti deket Haruto!" Lanjut Wonyoung.

"Pacar?" Asahi benar-benar bingung, darimana datangnya persepsi mereka.

"Gua liat pake mata kepala gua sendiri Haruto ngusap kepala lo terus bilang sayang dan LO NGEBALES KATA SAYANGNYA JUGA!"teriak Wonyoung kesal sambil menendang kursi yang Asahi duduki.

"Childish!" Umpat Asahi dalam hati.

Seperti dugaannya, dia akan mendapat bully-an karena Haruto. Kini Asahi pasrah saat berurusan dengan orang gila Wonyoung dan dayangnya. Seantero sekolah juga tau bagaimana sikap gadis gila ini ketika membully orang. Dan bukan rahasia pasal Wonyoung sangat terobsesi dengan Haruto. Sekolah sebenarnya sudah tau perilaku buruk tiga muridnya itu. Hanya saja tidak berani mengeluarkan mereka karena ayah Wonyoung merupakan ketua yayasan sekolahnya. Sejenak hening, Asahi dengan pemikirannya dan Wonyoung menatap geram Asahi sembari mengatur nafasnya.

"Asahiiii"

Suara Doyoung terdengar dari luar. Asahi yang ingin menyahut, cepat cepat mulutnya di bekap Minju dan Yujin. Kemudian terdengar langkah lain selain Doyoung.

"Gimana dob? Asahi ketemu?" Mashiho bertanya.

Asahi memberontak mencoba melepas tangan kedua dayang Wonyoung dari mulutnya. Tapi nihil, tenaganya sudah habis karena memberontak saat mereka memukul Asahi dari belakang dan membawanya ke ruang multimedia lama yang sudah tak terpakai. Mereka mengambil jarak dekat.

"Belum Cio, ini salah Dobby minta diantar ke toilet dan membiarkan Asahi lama menunggu,"lirih Dobby.

"Udah jangan sedih, yang penting kita harus menemukan Asahi lebih dulu sebelum Haruto menyadari Asahi hilang"tutur Mashiho.

Langkah mereka semakin jauh tapi Asahi sempat mendengar pembicaraan terakhir. Haruto yang dia harapkan untuk menyelamatkannya setelah sahabatnya yang tidak sadar ada Asahi di dalam ruangan kotor ini.

Tangan dayang terlepas, nafas Asahi tersengal. Tubuhnya benar-benar lemas dan menggigil membuat kepalanya sedikit pusing. Ketiga wanita iblis itu keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Asahi masih dalam keadaan terikat dan menutup pintunya.

"T-to llongh.."rintih Asahi.

Dengan gerakan lemah dia masih mencoba melepas ikatan di tangannya. Ia harus cepat keluar dari ruangan kotor gelap dan pengap ini sebelum terlalu sore. Dia harus keluar.

Sementara di lain tempat, setelah mendapat pesan singkat dari ayahnya Haruto bergegas menghampiri sang ayah yang sudah berada di depan sekolahnya. Ayahnya bilang sudah hampir setengah jam menunggu tapi Asahi belum datang. Otaknya bekerja keras berpikir dimana Asahi berada. Sebenarnya dia bingung untuk langsung mencari atau memastikan di depan ada ayahnya dan benar Asahi tidak ada. Walaupun dia tahu ayahnya tidak mungkin berbohong mengenai hal seperti ini. Tangannya mengotak atik ponsel menghubungi seseorang.

FELICITY| Harusahi (SLOWUPDATE)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt