"Tidurlah, jika nanti daddy pulang aku akan memarahinya"

"Jangan!"

"Kenapa jangan??"

"Jangan dimarahi, kasihan dia, dia pasti lelah" ucap Renjun. Kasihan Jaehyun jika nanti Jaemin marahi. Pria itu baru pulang dan pastinya akan lelah.

"Ya baiklah, tapi tidurlah" suruh Jaemin lagi. Renjun menganggukkan kepalanya. Daripada nanti Jaehyun kena omel Jaemin kan?? Lebih baik ia menuruti pemuda itu.

••••••

"Apa yang kau lakukan?" Jaemin tersentak saat jari-jari panjang itu menepuk bahunya. Ia langsung menengok dan mendapati Haruto yang sudsh berdiri menjulang di belakangnya.

"Menjaga penghuni rumah" jawab Jaemin. Haruto pun duduk di samping Jaemin.

"Kau juga kenapa bangun??"

"Sebenarnya aku lapar, tapi aku jadi ingin menemani mu, kau terlihat kesepian" jawab Haruto. Jaemin berdecih. Ia tak perlu teman. Ia sudah sering begadang begini. Jaemin memakan popcornnya dengan kesal. Haruto bertindak seolah-olah ia orang paling kesepian.

"Jika mengantuk tidurlah, jangan sampai televisi yang melihat mu bukan kau yang melihat televisi" sarkas Haruto yang dihadiahi pukulan persahabatan di lengannya.

"Banyak omong, kau tidak lihat gelas americano ku masih penuh?? Jika aku mengantuk aku bisa meminumnya" balas Jaemin. Ia masih fokus dengan acara tv yang memperlihatkan acara berita. Sebenarnya ia tak berminat melihat itu. Hanya saja hanya itu yang busa mengisi rasa bosannya, memangnya apalagi yang bisa membantunya mengurangi rasa bosannya selain menonton televisi??

"Kenapa orang-orang sangat ingin kaya sampai harus menipu begitu??" Komen Jaemin saat berita luar negeri dibawakan sang reporter. Mungkin karena dinegaranya jarang terjadi penipuan jadi Jaemin terkejut mendengar berita itu.

"Sebenarnya di negara kita juga banyak, tapi negara kita terlalu banyak tunjangan jadi pihak yang ditipu tak melapor" ucap Haruto. Jaemin melihat tak percaya. Bagaimana Haruto tau itu?? Dia yang anaknya presiden saja tidak tau.

"Bagaimana kau tau??"

"Rahasia"

"Watanabe sialan" umpat Jaemin. Haruto hanya terkekeh. Mengejek Jaemin memang menyenangkan.

"Ahh iya dengan rencana yang kemarin bagaimana?? Kau sudah mengatakannya ke Jisung??" Haruto menggeleng. Dari tadi Jisung terus-terusan menempel dengan gegenya. Bagaimana caranya ia bicara dengan Jisung?? Kan Jaehyun sudah memperingatinya agar tak memberitahu Renjun dulu.

"Aku lupa jika ia bersama dengan gege mu terus sejak tadi" balas Jaemin.

"Aku akan menunggunya di depan kamar nanti"

"Masuk saja ke kamarnya, tidak dikunci" ucap Jaemin. Haruto menggeleng. Itu tak sopan. Ia tidak memiliki hubungan yang dekat dengan Jisung jadi itu tidak sopan.

"Tak apa, jika dia marah bilang aku yang menyuruh mu" ucap Jaemin. Haruto sedikit berfikir dan lagi-lagi menggeleng.

"Ayolah, lebih cepat lebih baik, ini sudah pukul 4 sebentar lagi gege mu bangun" suruh Jaemin lagi. Ia tak suka ucapannya tak diindahkan. Mirip dengan Jaehyun.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Where stories live. Discover now