Chapter 9 - Sakura

2.5K 173 25
                                    

Minho bangun lebih dulu, dia memasak sarapan untuk Jisung dan dirinya. Minho tidak tega membangunkan Jisung yang tertidur sangat nyenyak, sepertinya Jisung benar-benar kelelahan. Hari ini seharusnya jadwal mereka untuk jalan-jalan keliling Jepang, tapi melihat kondisi Jisung yang tidak memungkinkan sepertinya mereka harus mengubah jadwal.

Minho sendiri tahu Jisung masih menyesuaikan diri dengan jantung barunya, dia tidak boleh terlalu lelah. Sedikit menyesal karena semalam dia membuat Jisung sedikit kewalahan. Salahkan tubuh Jisung yang begitu indah dan nafsu birahi Minho yang begitu tinggi.

Jisung bangun dan tidak menemukan Minho di sampingnya. Minho pasti sedang memasak sarapan di dapur, seperti biasanya. Jisung turun dari tempat tidur, dia meringis merasa sakit di bagian bawahnya. Mengambil baju yang berserakan di lantai secara acak, kemudian memakainya, tanpa ingin memakai celana, hanya atasan saja.

Jisung keluar dari kamar dengan langkah terseok, piyama yang dipakai ternyata milik Minho yang kebesaran di tubuhnya. Piyama itu menutupi hingga ke pantat Jisung, tapi bagian atasnya membuat pundak Jisung terekspos dan terlihat beberapa tanda kemerahan disana, karya seorang Lee Minho.

Menemukan Minho yang sedang memasak sarapan dan memunggunginya, Jisung tersenyum. Minho tak memakai atasan, tubuh bagian atasnya dibiarkan terbuka.

*bayangin Minho masak sambil topless, modar aja kali ya :")*

Jisung menghampiri suaminya, Minho masih belum sadar keberadaan Jisung. Kemudian Jisung memeluk Minho dari belakang. Minho hanya tersenyum melihat tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Kok udah bangun sih?"

Berbalik dan menemukan Jisung dengan penampilan yang menurutnya terlalu menggoda.

"Astaga. Jangan bikin kakak pengen terkam kamu lagi, Ji."

Jisung hanya menatapnya bingung. Oh, dia tidak sadar kalau pakaiannya sangat memprovokasi nafsu Minho.

"Kenapa pakai baju kakak, hm?"

"Aku cuma asal ambil aja tadi."

"Terus kenapa gak pakai celana?"

"Sakit... aku gak bisa pakai sendiri."

Ah, Minho jadi merasa bersalah. Kasihan sekali istrinya.

"Maaf, semalam kakak keterlaluan ya?"

Jisung menggeleng keras.

"Engga kok, m-mungkin ini karena pertama kali jadi aku masih belum biasa."

"Kalau gitu, yang semalam, kamu suka kan?"

Jisung kembali memerah, dia tidak menjawab dan malah memukul dada Minho menggunakan tangannya. Minho malah tertawa gemas dibuatnya.

Minho mengangkat tubuh Jisung, Jisung membulatkan matanya, masalahnya kedua tangan Minho tepat berada di pantat Jisung. Minho mendudukkan Jisung di meja makan. Mengukung tubuh si manis dengan kedua tangannya yang ditumpukan di sisi meja.

Mengelus wajah Jisung pelan. Merapikan rambut-rambut Jisung yang terjatuh dan menutupi wajah cantiknya. Minho tersenyum, betapa indahnya ciptaan Tuhan yang berada di hadapannya ini.

"Kamu cantik, kenapa gak dari dulu kakak sadar kalau kamu se-cantik ini?"

"Karena dulu kakak suka nya sama Felix."

Minho tidak menyangka dengan jawaban Jisung, tapi yang dikatakan Jisung itu memang fakta.

Membawa Jisung ke dalam ciumannya. Jisung menikmatinya. Tapi itu tidak berlangsung lama karena Minho tidak mau kelepasan. Jisung masih sakit.

ReplaceWhere stories live. Discover now