Chapter 1 - Twins

3.3K 259 35
                                    

- Enam bulan yang lalu -

Katakanlah takdir memang kejam, seorang lelaki manis yang begitu sempurna, terpaksa harus kehilangan salah satu kesempurnaannya.

Sempurna, satu kata yang dapat menggambarkan sesosok lelaki manis bernama Felix. Tapi itu dulu, sebelum kecelakaan itu terjadi.

Felix tidak bersedih, dia menerima keadaannya. Baginya tidak ada gunanya berlama-lama larut dalam kesedihan.

Felix tahu, dia masih memiliki banyak orang yang menyayanginya, bagaimanapun keadaannya. Salah satunya adalah kembarannya, Jisung.

Jisung duduk di samping Felix, mereka kini berada di taman rumah sakit, Felix masih belum diizinkan pulang ke rumah setelah kecelakaan itu. Felix melihat Jisung yang menatap kakinya dalam diam.

Kaki yang saat ini sudah tidak lagi sempurna. Kaki yang terpaksa harus diamputasi karena kecelakaan itu.

Dan kini, Felix harus duduk di kursi roda karena kehilangan salah satu kakinya.

"Ji?"

"Hm?"

Jisung cukup tersentak karena panggilan Felix.

"Jangan sedih, aku gak apa-apa kok."

Felix tahu Jisung pasti merasa bersalah. Sedikitnya Jisung termasuk penyebab kecelakaan itu terjadi. Tapi Felix sama sekali tidak menyalahkan Jisung, Felix menganggap ini memang takdirnya.

Seharusnya saat itu, Jisung menjemput Felix dari studio menari, tapi sayangnya Jisung lupa dengan janjinya. Dia sibuk dengan pelanggan di toko bunga nya yang saat itu cukup ramai. Alhasil, Felix pulang seorang diri, namun naas di tengah perjalanan Felix tertabrak sebuah mobil saat menyebrang jalan, dan yang lebih menyedihkan, salah satu kakinya terlindas.

Felix seorang penari, kehilangan kakinya itu tandanya dia juga kehilangan keahliannya. Jisung sangat menyesal karena itu.

"Aku bersyukur, Ji. Aku mencoba mengambil sisi positif dari kejadian ini."

"Maksud kamu?"

"Dengan keadaanku yang begini, paman dan bibi Lee pasti tidak mau aku menjadi menantu mereka, kan? Itu tandanya aku tidak jadi menikah dengan kak Minho."

"Lix, kak Minho pasti menerima kamu apa adanya, bagaimana pun keadaan kamu."

"Tapi aku gak mau, Ji. Jujur, dari awal aku gak mau dan gak setuju dengan perjodohan ini."

Rumit.

Awalnya, mereka berempat bersahabat. Minho, Jisung, Felix, dan satu orang lagi, adik sepupu Minho bernama Hyunjin. Mereka sahabat dekat, sedari kecil.

Kedua saudara itu, Minho dan Hyunjin, keduanya menyukai Felix.

Namun dengan tiba-tiba, orang tua mereka menjodohkan Minho dengan Felix. Alasannya, karena Minho sebagai penerus perusaahaan milik keluarganya diharuskan menikah terlebih dahulu, itu perintah turun temurun dari kakek buyutnya.

Hyunjin murka, dia bahkan tidak lagi menampakkan diri di hadapan Felix dan Minho. Berbeda dengan Jisung, Hyunjin kadang datang ke toko bunga miliknya untuk sekedar menyapa.

"Aku senang kalau kak Minho dan aku gak jadi menikah. Aku gak mau lihat kak Minho dan Hyunjin bertengkar karena aku. Dan aku... aku... mencintai orang lain."

"Hyunjin?"

Wajah Felix memerah mendengar nama sang pujaan hati disebut oleh Jisung.

"Apa... kelihatan jelas ya kalau aku suka Hyunjin?"

Jisung tersenyum. Mengusap rambut Felix dengan lembut.

"Maaf ya, aku gak tahu harus bantu apa."

"Kamu bisa bantu, aku akan bilang sama bunda, kamu akan gantiin aku untuk menikah sama kak Minho."

ReplaceOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz