Chapter 6 - Another Attack

1.6K 160 6
                                    

Jisung pergi ke tokonya seorang diri, tanpa diantar Minho. Jungwon yang melihat itu kebingungan, ditambah lagi wajah Jisung yang terlihat sendu, matanya sedikit bengkak, pertanda Jisung habis menangis.

"Kak Ji, kakak gak apa-apa kan?"

Ditanya seperti itu, Jisung malah kembali menangis, dia memeluk tubuh Jungwon. Jungwon hanya bisa mengusap punggung Jisung agak Jisung merasa lebih tenang.

"Kakak berantem sama kak Minho?"

Jisung menggeleng. Dengan suaranya yang parau, dia menceritakan semuanya pada Jungwon. Jungwon yang mendengar ceritanya beranggapan kalau itu hanya salah paham.

"Kak, kakak kan gak tau kak Minho lagi mimpiin apa. Bukan berarti di dalam mimpi kak Minho itu dia lagi meluk kak Felix."

"T-tapi kan..."

"Orang bermimpi itu kadang gak sadar sama mimpinya sendiri, bahkan kalau kita udah bangun dari tidur, kadang kita gak ingat mimpi apa yang kita alami. Dan juga, kita kan gak bisa pilih mimpi apa yang bakal hadir di tidur kita, wajar kalau kak Felix hadir di mimpi kak Minho, kakak juga pasti masih suka mimpiin kak Felix kan?"

Jisung terdiam setelah mendengar ucapan Jungwon. Apa iya dia yang terlali berlebihan? Jisung hanya takut kalau dia akan dikecewakan lagi.

"Gak apa-apa, aku ngerti kok. Nanti kakak bicarakan ini sama kak Minho, selesaikan ini baik-baik, oke?"

Jisung mengangguk sambil mengusap air matanya sendiri. Jungwon jadi merasa Jisung yang lebih muda darinya, Jisung begitu menggemaskan.

"Kakak udah sarapan?"

Jisung menggeleng lucu. Oh tidak, kalau begini Jungwon jadi ingin mencubit pipi Jisung, Jungwon tidak tahan.

"Aku minta kak Jay bawain makanan deh kalau gitu, kak Jay bilang dia mau mampir kesini sebelum ke kampus."

"Makasih."

Jungwon menangkup pipi Jisung dengan kedua tangannya.

"Gak usah bilang makasih, aku seneng bantu kakak."

Lalu setelah itu, Jungwon mencubit kedua pipi Jisung. Membuat Jisung merengek meminta dilepaskan.

"Kakak itu lucu!"

"Kamu lebih lucu!"

"Oh, engga dong. Kakak yang lebih lucu!"

Selalu seperti itu, mereka akan berhenti saat ada orang lain yang datang menhentikan mereka, apa mereka tidak sadar kalau keduanya sama-sama lucu.

.

.

.

Jungwon mendatangi kantor Minho, seharusnya dia saat ini langsung pergi mengantar pesanan, tapi dia malah mempir dulu ke kantor Minho.

Satpam disana menanyakan identitas Jungwon, dan apa keperluan dia untuk bertemu dengan Minho. Lalu, satpam itu meminta receiptionist disana untuk menghubungi Minho.

"Pak Minho, ada yang ingin bertemu dengan anda. Namanya Jungwon.

"..."

"Ya, baik pak."

Setelah menutup teleponnya, receiptionist wanita itu mengizinkan Jungwon untuk masuk dan satpam itu mengantar Jungwon menuju ruangan Minho.

Sampai di ruangan Minho, tanpa mengizinkan Minho untuk bertanya 'ada apa', Jungwon langsung bicara dengan nada memarahi.

"Kak Minho! Kak Jisung datang ke toko terus nangis, dia juga sampai gak sempat sarapan. Kak Ji bilang kakak sebut nama kak Felix saat kakak bermimpi tadi, apa yang kakak mimpikan? Jangan bilang kakak mimpi yang engga-engga sama kak Felix."

ReplaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang