Chapter 2 - Party

2K 213 26
                                    

Minho pulang lebih awal hari ini, Jisung juga kebingungan, tapi tentu saja dia lebih memilih untuk penasaran daripada bertanya langsung pada Minho.

Setelah permintaan Minho untuk tidak lagi menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuknya, Jisung lebih memilih menjaga jarak dari Minho. Dia memantapkan hati untuk menyerah, untuk segera pergi dari kehidupan lelaki yang sedari lama sudah mencuri hatinya itu.

Minho masuk ke kamar lalu keluar dan membawa sebuah kertas berwarna merah muda.

"Malam ini, mama menyuruh kamu untuk ikut."

Minho menyerahkan kertas yang ternyata sebuah undangan pernikahan itu pada Jisung. Jisung hanya menatap penuh tanya.

"Rekan bisnis, dia juga masih ada hubungan darah dengan keluarga kakak."

Jisung hanya mengangguk sebagai jawaban. Diam-diam Jisung berpikir, kalau bukan karena ibu mertuanya, Minho mungkin tidak akan mengajak Jisung untuk ikut. Miris.

Jisung lagi-lagi hanya bisa menurut. Dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi nanti malam, terutama dia belum siap kembali bertemu dengan Hyunjin. Semoga saja semua yang Jisung takutkan tidak terjadi.

Malam harinya, Jisung berdandan rapi dengan setelan jas miliknya, namun tetap terlihat feminim karena bentuk pinggangnya yang ramping. Jisung keluar kamar dan melihat Minho sedang memakai sepatunya di ruang tengah, dia tidak berucap apapun dan hanya berdiri menunggu Minho selesai dengan kegiatannya.

Minho selesai memakai sepatunya, dia mendongkak dan otomatis tatapan nya bertemu dengan Jisung. Untuk beberapa detik Minho terdiam, mengagumi betapa indahnya makhluk ciptaan Tuhan yang kini berdiri di hadapannya. Minho tidak pernah tahu kalau Jisung se cantik ini.

"Kak?"

Mengerjapkan matanya beberapa kali, Minho kembali tersadar saat Jisung memanggilnya.

"A-aku keliatan aneh ya?"

Minho sontak menggeleng dengan cepat, aneh apanya, justru Jisung sangat indah hingga Minho terpesona dibuatnya.

"Kamu cantik."

Minho berucap lalu berlalu mendahului Jisung, dia tidak tahu jika Jisung masih mematung karena ucapannya. Wajahnya memerah sempurna, perlahan senyuman lebar mengembang di bibir Jisung. Dia senang.

.

.

.

Tidak ada yang bersuara saat perjalanan di mobil. Jisung sibuk melihat pemandangan diluar lewat jendela, dan Minho fokus menyetir mobil. Suasana sangat canggung.

Sampai di tempat pesta diadakan, Minho menggandeng tangan Jisung. Jisung terkejut, tapi dia tahu ini hanya sebagai formalitas agar mereka terlihat seperti pasangan suami istri lainnya.

Jisung hanya mengikuti kemanapun Minho pergi, sejauh ini dia belum bertemu dengan Hyunjin. Acara dimulai, Jisung tetap berdiri di samping Minho memperhatikan sang pembawa acara yang tengah berbicara di depan sana. Awalnya memang baik-baik saja, tapi semakin ramai, Jisung semakin merasa tidak nyaman, terlebih lagi dia mendengar bisik-bisik orang di belakangnya.

"Itu istrinya Minho? Aku dulu pernah bertemu kekasih Minho, tapi aku rasa bukan dia orangnya."

"Bukan, itu kembarannya. Kekasihnya Minho itu katanya sudah meninggal, dan Minho sekarang menikah dengan kembarannya."

"Ah, yang benar?"

"Katanya yang lebih parah, anak ini yang membuat kekasihnya Minho itu meninggal."

"Astaga, siapa yang bilang?"

ReplaceWhere stories live. Discover now