7. 🥀

2.2K 391 85
                                    

Tak!

"Ah sial! Meleset lagi"

"Hahahaha.. Sehun, kemampuan memanahmu sangat payah"

"Kau senang kan, aku kalah lagi pada taruhan kita kali ini?"

"Tentu saja, siapa yang tidak suka untuk dilayani seperti raja selama satu hari penuh. Jangan lupa pada janjimu"

"Tidak usah diingatkan, aku belum setua itu untuk lupa pada janji taruhanku sendiri"

"Lagipula apa alasanmu terus membuat taruhan seperti ini sih? Kau tahu bahwa aku sangat hebat dalam hal memanah kan? Jangan bilang kau memang suka untuk jadi pelayanku hahaha"

"Ah, gadis ini menyebalkan sekali. Kau ingin kugendong dan kuputar-putar sampai pusing ya?"

"Coba saja kalau bisa! Tapi kau harus mengejarku terlebih dahulu. Kemampuan berlarimu kan juga payah"

"Laluna!!! Sini kau!!"

"Ahahaha tangkap aku~"

Lisa terpesona pada interaksi dua anak manusia di hadapannya. Disana ia bisa melihat wajah Sehun yang terus berseri meskipun semua ucapan yang keluar dari bibir pria itu hanya berupa kekesalan.

Tanpa sadar Lisa melangkah mendekat. Sosok gadis berambut panjang yang tengah Sehun kejar saat ini terlihat indah meski hanya dilihat dari kejauhan. Lisa penasaran bagaimana rupa gadis yang sedari tadi terus membelakanginya. Tidak nampak sama sekali bagaimana rupanya.

Tidak heran mengapa Sehun terlihat bahagia. Tanpa melihat wajahnya saja Lisa juga sudah terpesona akan aura yang melingkupi gadis tersebut. Gerak-gerik tubuhnya, suara manis dan juga tawanya, semua terasa memabukkan. Lisa jadi penasaran dan ingin tahu bagaimana rupa dari gadis yang Sehun panggil sebagai Luna tadi.

Brugh!

Keduanya terjatuh ke atas rerumputan hijau di taman mansion kediaman Dominic. Sehun berhasil menangkap sang gadis dan kini tengah menopang berat tubuhnya yang berada di atas tubuh si gadis.

Namun Lisa tak kunjung bisa melihat dengan jelas rupa itu. Rupa yang kelihatannya sangat dipuja-puja oleh Sehun.

"Luna.."

Si gadis yang dipanggil, mengangkat telapak tangannya untuk di letakkan menangkup sebelah sisi wajah Sehun penuh kasih.

"Aku sangat-sangat mencintaimu. Maukah kau jadi kekasihku?"

"Jadi ini alasanmu terus meminta untuk bertaruh? Apakah hal ini yang ingin kau utarakan jika kau menang taruhan?"

Sehun terlihat menikmati usapan lembut dari tangan sang gadis di pipinya dan mengangguk. Keduanya saling bertatapan dan saling mendekatkan wajah.

Kedua bibir itu hampir saja bersatu jika tidak ada sebuah tangan yang menarik kasar bahu Sehun dan langsung melayangkan tinjuan di pipi Sehun dengan penuh amarah.

Baik gadis yang tadi berada di bawah Sehun maupun Lisa yang melihat dari kejauhan sama-sama memekik kaget. Masalahnya Sehun langsung jatuh tersungkur tanpa sempat melakukan perlawanan.

THE WIFE (LALISA HAREM) ENDWhere stories live. Discover now