2. 🥀

3.5K 608 69
                                    

Disinilah Lalisa berada, duduk di sebuah ruang tamu megah menghadap tepat ke arah lima orang pria yang menatapnya penuh dengan pandangan menilai.

Kelimanya memiliki postur tubuh yang bagus serta wajah yang tampan dengan karismanya masing-masing. Membuat Lisa merasa jauh lebih gugup dari yang seharusnya.

"Baik, kita belum berkenalan semalam. Jadi, perkenalkan dirimu serta ceritakan mengapa kau bisa berakhir seperti saat ini kepada kami" Pria semalam yang menolong Lisa mulai membuka pembicaraan.

Sang pria duduk lurus bersebrangan di hadapan Lisa dengan empat orang pria lainnya yang duduk di masing-masing sisi, sebanyak dua orang sisi kiri dan dua orang sisi kanan.

Jika di lihat-lihat, si pria semalam terlihat seperti seseorang yang paling dominan di antara keempat pria yang lain. Lisa masih belum tahu siapa mereka dan hubungan apa yang di miliki keempatnya, namun Lisa mencoba meyakinkan diri untuk berbicara.

"Namaku Lisa, Lalisa Lunadrick. Aku- seorang yatim piatu. Dua belas tahun yang lalu sepasang suami istri dari kota mengangkatku sebagai putri tunggal mereka. Kehidupanku cukup baik setelahnya, sampai setahun yang lalu semuanya kembali berantakan. Orang tua angkatku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Teman-teman serta tunanganku mencampakkan diriku. Lalu, paman dan bibiku mengambil semua harta warisan kedua orang tuaku dan menyebar rumor di seluruh kota bahwa aku adalah orang yang berusaha membunuh orang tua angkatku sendiri" Ada sedikit kegetiran pada suara Lisa saat ingatannya kembali mengulang memori menyeramkan itu di kepalanya. Lisa tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berakhir semenyeramkan ini.

"Bukankah itu terlalu kejam?" ucap pemuda yang duduk tepat di sisi kanan pria semalam.

"Tunggu dulu taehyung, biarkan dia menyelesaikan ceritanya" ucap sang pria semalam.

"Lanjutkan, bagaimana sampai kau bisa duduk menyedihkan di pinggir jalan semalam" si pria semalam kembali meminta Lisa untuk meneruskan ceritanya.

Sosok si pria semalam entah mengapa berubah pagi ini. Jika semalam ia memiliki aura penuh kasih dan lembut, maka pagi ini ia terlihat lebih tegas dan serius.

"Tidak ada tempat yang mau menerimaku di kota, maka aku berusaha kembali ke panti asuhan tempatku tinggal sebelumnya dengan sembunyi-sembunyi karena aku sudah menjadi seperti buronan di kota. Aku memakai semua sisa uang yang kupunya tanpa membawa apapun. Berharap bisa segera mendapat perlindungan. Tapi sesampainya di desa, rumah itu- " Lalisa menahan nafasnya yang tiba-tiba saja terasa tercekat.

"Rumah tempatku dibesarkan itu sudah hilang. Aku tak tahu kemana semuanya pergi. Tidak ada petunjuk atau sisa-sisa kehidupan disana, bahkan sedikit sisa bangunan pun tak ada. Mereka seperti lenyap begitu saja, padahal terakhir kali aku mengunjunginya masih satu tahun yang lalu dan semua masih baik-baik saja. Setelah itu aku tak tahu harus kemana, uangku sudah habis dan saat aku berjalan sendirian tadi malam, sekelompok preman berusaha melecehkanku maka dari itu aku berlari dan bersembunyi di tempat kau menemukanku semalam" Lisa mengakhiri ucapannya dengan suara yang melirih. Menceritakan kembali pengalaman menakutkannya terasa sangat berat hingga Lisa harus menahan getir di setiap nada suaranya.

"Oh, ayolah.. Ini benar-benar terlalu kejam untuknya" kini seorang pemuda yang duduk di lengan sofa ujung kanan berujar tak terima. Entah sedang mengeluh pada siapa.

"Baiklah.." pria dihadapan Lisa kembali membuka suara.

"Sebelumnya kau harus tahu bahwa namaku adalah Lay dan mereka berempat adalah adik-adikku" Si pria di seberang Lisa sekaligus pria yang menyelamatkan Lisa semalam memperkenalkan diri.

"Dia jakcson, adik pertamaku" Lay menunjuk pria yang baru saja mengeluh di ujung kanan sofa dan Jackson langsung menaikkan kedua alisnya kepada Lisa.

"Lalu ini taehyung, adik bungsu kami" Lay beralih menunjuk pria yang duduk di antara Jackson dan dirinya.

THE WIFE (LALISA HAREM) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang