WILD FLOWER

Boom

"Elios! "

Jungguk berjingkrak-jingkrak lantas berlari ke arah orang tinggi dan besar yang sedang merentangkan tangannya di ambang pintu-gestur untuk meminta pelukan.

Brug!

Elios terkekeh ketika tubuh molek Jungguk menghantam dadanya.

"Kupikir kau tidak akan pulang" cicit Jungguk di dalam dekapan Elios.

"Sepupumu ini pasti pulang,  aku tidak akan membiarkan diriku sendiri untuk mati sebelum merasakan pelukanmu" Elios mengelus-elus punggung sempit milik Jungguk.

Elios adalah sepupu Jungguk,  anak dari kakak ayahnya. Mereka sangat dekat, sampai...

...sampai Elios jatuh cinta. Namun,  Elios tidak berani mengungkapkan kepada sepupu manisnya itu. Kalo Jungguk juga mencintainya itu tidak masalah, tapi kalau Jungguk malah tidak mencintainya? Itu akan menjadi masalah besar bagi Elios, Elios takut kalau Jungguk menjauhinya. Pasti akan ada rasa canggung diantara mereka.  Jadi Elios memendamnya begitu saja,  sambil menunggu waktu yang tepat.

"Berhenti menjadi tentara pasukan khusus. Aku tidak mau kau pulang dengan penuh luka seperti ini" Kali ini tangan Jungguk sudah terkalung di leher Elios, polisi manis itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher berbau citrus.

Elios terkekeh sebelum mengeratkan pelukannya.

"Jangan mengkhawatirkan diriku. Khawatirkan dirimu sendiri,  bukankah dirimu sedang menangani buronan nomor satu di Korea? "

"Iya,  tapi aku lebih khawatir pada kakakku ini"

"Kau mengkhawatirkan orang yang salah. Aku super baik-baik saja. Bagaimana perkembanganmu menangkap bajingan itu Jung? "

"Kita mengetahui beberapa markas mereka,  yang terbaru adalah di pelabuhan. Kita akan menyelidikinya malam ini. Bersama teman-temanku"

Set!

Elios melepas pelukannya,  tangannya berganti bertengger pada kedua pipi Jungguk,  mencakupnya erat.

Mencatut mata doe favoritnya.

"Baru saja aku pulang but you will go? What time? " Elios terlihat panik,  mirip seperti bayi yang takut kehilangan ibunya.

"Jam 11 malam El"

"Itu artinya 3 jam lagi. Sebelum kau pergi,  aku akan memelukmu sepuasnya! "

"AAKHH ELIOSSS! " Jungguk terkejut ketika tubuhnya diangkat seperti karung beras di pundak kokoh Elios, membawa Jungguk masuk ke rumah, mendudukanya di sofa ruang tamu lantas memeluk Jungguk seperti teddy bear.

"Lepas! Lepas! Aku tidak mau dipeluk selama tiga jam! "

"Kau jahat sekali Jung,  sepupumu ini sedang rindu... "

'Juga sedang mencari kesempatan,  muhehehe' batin Elios dalam hati.

"LEPAS ELIOSS! " Jungguk mencoba mendorong-dorong dada keras milik Elios.

"Tidak boleh kasar begitu Jungguk! " Elios dan Jungguk langsung menoleh ke sumber suara.

"Paman! " mata Elios langsung berbinar ketika melihat pamannya.

"Bagaimana kabarmu El? " ayah Jungguk sekarang telah duduk di depan Elios dan Jungguk.

"Aku baik sekali paman,  paman bagaimana? "

"Aku baik-baik saja, aku merindukanmu El" Ayah Jungguk tersenyum,  merasa senang keponakannya kembali dengan selamat.

"AYAH! BANTU AKU LEPAS DARI ELIOS!" Ups,  jangan lupakan Jungguk yang masih berada di pelukan Elios.